02

80 13 0
                                    

Semakin hari [name] semakin sering ke masjid, hanya untuk mendengarkan suara azan sampai selesai. Tapi hari ini agak beda, [name] kali ini membawa sekalian mukena dan memakai pakaian tertutup dan tidak ketat seperti yang awal itu.

Sebelum ia ke masjid ia harus melakukan wudhu, tapi...

'b-bagaimana caranya berwudhu?...' batin [name] keringat dingin

Awalnya [name] pikir panjang, tapi akhirnya lampu di kepalanya menyalah.

'bagaimana kalo lihat di youtube saja!! Itu ide yang bagus!!' batin [name] sambil kegirangan

[name] pun beranjak sebetar mengambil Handphone nya dan membuka apk youtube dan mengetik 'cara berwudhu dengan benar'.

'nyesel aku bolos waktu mapel agama T_T' batin [name]

Autor : ingat kata autor, penyesalan selalu datang terakhir

Setelah selesai berwudhu, [name] bersiap siap untuk berangkat ke masjid.

...

Sesampainya di masjid, [name] merasa agak canggung. Baru pertama kalinya [name] masuk ke dalam masjid, dan tanpa basa basi [name] langsung masuk. Qomad telah dikumandangkan, di shaf para wanita
[name] terlihat seperti kebingungan. Dia meniru seorang ibu ibu di sebelahnya sampai selesai sholat.
...

"akhirnya selesai sholat, rasanya damai banget wiiihh.." ucap [name] tersenyum lebar

Dan tak dia sadari tasbih yang ia bawa itu jatuh, gadis bermata [color eyes] itu masih memandang lurus ke jalan tak merasa ketinggalan sesuatu.

Saat di perjalanan pulang ke rumah, entah mengapa ia sedikit merinding dan juga jalanan mulai sepi. [name] pun mempercepat jalannya agar segera sampai di rumah namun kakinya tersandung batu yang membuat [name] sedikit kesakitan.

"AAA.. Aattoto sakit" ucap [name] kesakitan.

Dan dari samping ada yang menyentuh pundaknya seketika [name] panik sambil teriak.

"HUAAA AMPUM JAN MAKAN AKU MBAK KUNTI, AKU GAK ADA DAGINGNYA!!" [name]

Seketika orang yang menyentuh [name] pun ikut kaget.

"Astagfirullahhalazim, aku bukan kunilanak. Aku hanya memberikan tasbih ini tadi kebetulan jatuh di depan pintu masjid." terlihat itu pria kemarin, walau dia kaget tapi mukanya langsung jadi datar lagi.

"o-oh maafin aku.. Ku kira siapa haha"
[name] ketawa gak jelas

"iya tidak apa apa, ini punyamu?" ucap pria itu

"eh-?!.. Jatuh ya? Makasih ya eto.."
[name] berhenti karna tak tau nama pria itu

"nama saya kita shinsuke, kebetulan saya ngontark rumah di sebelah rumah mu" shinsuke memperkenalkan diri

"eh?! Kok aku gak tau ya?" [name] kaget

"emang kamu jarang keluar rumah, aku baru saja pindah seminggu yang lalu" jawab shinsuke dengan muka datarnya

"oh gitu ya, ya udah makasih kita-san lain kali aku akan main ke kontrakan mu" [name] dengan senyum manisnya keluar

Entah kenapa tiba-tiba detak jantung shinsuke berdebar sangat kencang, kupu-kupu diperutnya beterbangan, dan mukanya sedikit merah. Takut shinsuke salah tingkah ia hanya memasang muka datarnya.

[name] yang sadar muka shinsuke memerah pun langsung bertanya, "ne kita-san, kenapa mukamu agak merah?.. Apa kau sedang demam?" [name] berusaha menyentuh kening shinsuke namun shinsuke menghindari tangan itu.

"aku tidak apa apa, dan saya mohon untuk kita jaga jarak." ucap shinsuke

"huh? Kenapa? Kan gak papa kita deket deketan kita-san" ucap name dengan muka polosnya

"itu tidak boleh [name], laki-laki dan perempuan jika jalan bersama atau saling dekat-dekatan atau kontak fisik itu dinyatakan dosa. Harus ada status seperti sudah bersuami istri bari itu tidak dipermasalahkan" ucap shinsuke panjang lebar dengan muka tetap datar, dan [name] hanya mengangguk ngeatakan aku ngerti sekarang.

"oh gitu" ucap [name]

"ya" jawab shinsuke

Akhirnya keheningan mulai menyelimuti dua orang itu sampai ke rumah.

"aku masuk dulu" kata [name]

"baik, sampai jumpa besok" ucap shinsuke mengangguk pelan

Setelah [name] masuk ke dalam rumah, shinsuke pun juga ikut masuk dan langsung menutup pintu.

...

Pukul jam dua pagi, shinsuke bangun untuk sholat duha dan mandi pagi sebentar. Setelah selesai mandi ia mengganti pakaiannya lalu langsung mengambil air wudhu.

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina." setelah membaca doa sesudah wudhu, pria bersurai dwiwarna itu pun langsung bersiap untuk sholat subuh.

...

Shinsuke membuka pintu rumahnya, sang fajar masih belum menunjukkan sinarnya. Ia segera memberikan rumah dan memasak makanan untuk sarapan dan juga untuk bekalnya ke ladang, ya ginilah resiko ngebujang (︺︹︺)

Sarapan sendiri, nyuci piring sendiri tidur sendiri, serba sendiri. Tapi itu di anggap biasa saja bagi kita shinsuke.

Sarapan sudah selesai, shinsuke memakai pakaiannya untuk pergi ke sawah. Yah pekerjaan shinsuke adalah sebagai petani beras, banyak sekali yang suka dengan beras yang di kelola oleh shinsuke dan kebetulan juga ladang itu milik neneknya jadi dia hanya mengelola ladang itu saja.

Lalu kenapa shinsuke ngontrak? Lalu kenapa gak tinggal bareng neneknya? Ya alasanya dia ingin mandiri katanya.

Tapi bagi shinsuke dia akan sering sering main ke rumah neneknya apalagi jaraknya juga gak terlalu jauh.

"assalamualaikum.." shinsuke pun menutup pintu rumahnya lalu menguncinya, lalu berjalan menujuh ladang.

Dan tepat banget berpapasan sama [name].

"selamat pagi [name]" sapa shinsuke

[name] yang baru keluar dari rumah pun langsung menoleh ke sumber suara. "oh kita-san, selamat pagi juga untuk mu!!" [name] memberi senyuman manisnya.

Bisa dilihat rona wajah shinsuke, dia pun langsung sedikit memalingkan wajahnya. 'Ya Allah.. Apa yang terjadi dengan ku?' Batin shinsuke

"oh ya kita-san, kau mau kemana?" tanya [name]

Shinsuke pun langsung kembali ke arah [name], "aku akan pergi ke ladang" ucap shinsuke singkat

"kau bekerja di sana?" tanya [name] lagi

"ya" jawab shinsuke

Mata [name] berbinar binar "boleh aku ikut?" tanya [name]

"tidak nanti kau kotor" shinsuke melarang

"owh ayolah, aku ingin mencoba menanam padi.. Pliiss!!" [name] memohon

Shinsuke menghembuskan nafasnya, "baiklah, tapi segera ganti bajumu dan usahakan jangan yang ketat dan jangan yang berwarna putih" ucap shinsuke

"baiklah tunggu ya!!" [name] pun segera masuk dan mengganti pakaiannya.

Bersambung...

Huwih masih bersama autor yang cantik dan baik hati ini (。-_-。)

Autor pen banget buat cerita ini di bumbui dengan sedikit sedih sedihnya, tapi autor gak tau harus gimana kisahnya (╥﹏╥)

Tapi autor akan mencobanya ('∀`)♡
Oke sekian dari autor, SELAMAT MEMBACA BAGIAN KE 3!!😁

Malaikat Bersayap🕊 [Kita Shinsuke x reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang