Sang fajar memperlihatkan sinarnya, memasuki setiap sela di rumah dan menjadi alarm bagi mereka.

[name] membalikkan badannya lalu memeluk suaminya, kita shinsuke. Namun... [name] membuka sedikit matanya, mencari sosok yang ia cari.

"Shinsuke.." [name] mengucek ucek matanya lalu mendudukan dirinya di kasur.

'kayaknya dia udah berangkat ke ladang' batin [name]

Gadis itu beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri, namun ia berhenti di depan kaca. Ia melihat rambutnya yang terurai dan ia fokus ke pada cincin di tangan kiri jari manisnya.

[name] mengelus jari manis itu, ia tersenyum tipis sambil mengingat kejadian kemarin. Rasanya ia ingin mengulanginya sekali lagi.

Setelah selesai melamun, gadis berambut sebahu itu pun langsung mengambil handuk dan memasuki kamar mandi.
...

Setelah mandi [name], mengganti pakaiannya lalu kebawa untuk memasak sarapan.

Saat sudah di dapur, ia melihat makanan yang masih hangat berada di meja. Dan satu surat di sampingnya. [name] mengambil lalu membacanya.

Untuk : istriku [name]

Selamat pagi sayangku...

Bagaimana tidurmu semalam?
Apa nyenyak?
Kemarin kau terlihat gelisa saat tidur, jadi hari ini aku membiarkan kau tidur sedikit lama. Aku ada di ladang jika kau mencariku..

Segera sarapan lalu berangkatlah bekerja.. Hati hati di jalan sayang♥

Penuh cinta..
'Kita Shinsuke'

[name] seketika melamun liar, wajahnya memerah padam. Ia tak habis pikir ternyata kita shinsuke bisa sebucin ini.

"selamat pagi [name]-chan" ucap nenek yang membuat lamunan [name] terhenti.

"se-selamat pagi nek.."

"huh? Apa kau yang memasak makan sebanyak ini?"

"tidak, shinsuke yang memasaknya aku tadi ketiduran"

"oh gitu ya, ya udah yuk kita sarapan" nenek tersenyum, dan mereka berdua mulai sarapan dengan perbincangan yang hangat.

...

Jam 14.00 [name] pulang dari mengajarnya di sekolah, terlihat wajah yang banyak keringat dan es krim di tangannya.

"panas banget hari ini, kalo tau gini mending aku bawa sepeda" [name] berjalan dengan mengusap keringatnya dengan lengannya, dan tak lama es krimnya pun habis.
[name] membuangnya di tempat sampah terdekat lalu lanjut berjalan pulang.

Saat [name] lewat jalan agak sepi, [name] merasa ada yang membuntutinya. Ia menoleh tapi tak melihat siapa siapa. Awalnya [name] berpikir positif, lama kelamaan pikiran positif itu hilang.

[name] pun berjalan agak cepat, dan tiba tiba ada yang menarik lengan [name] lalu memojok kan [name] ke tembok. Tangan orang itu menutup mulut [name] dan kaki kirinya berada di selangkangan [name]. Gadis berambut sebahu itu memberontak tapi tak bisa tubuhnya terlalu kecil.

"panas panas gini enaknya makan-" ucapan belum selesai bicara [name] memiliki cela untuk menendang bagian 'itu' nya. Orang itu kesakitan, ia jatuh tersungkur sambil memegang 'itu' nya.

Kesempatan seperti ini [name] bisa lari, [name] berlari ke arah ladang yang tengah di garap suaminya. Dan tak lama orang itu mengejar [name].

...

"SHINSUKEEE!!" teriak [name], shinsuke yang merasa namanya di panggil pun mencari sumber suara. Dan ternyata [name].

Pria itu pun mendatangi sang istri, dan [name] langsung memeluk erat shinsuke dengan wajahnya yang penuh keringat + ketakutan.

"ke-kenapa sayang? Kau terlihat sangat takut?" tanya shinsuke kebingungan dan mengalihkan rambut yang menutupi wajah istrinya itu.

"aku di kejar sama orang yang gak di kenal, ia goda goda aku shin... Aku takut" [name] menangis, ia sangat takut jika seperti ini.

"mana orangnya?" muka shinsuke memang datar, tapi aura hitamnya terlihat sangat mematikan. Tak lama orang yang mengejar [name] pun sampai. Shinsuke melepas pelukan [name] lalu pergi mendatangi orang itu, dan [name] memegang lengan kekar shinsuke.

"ada perlu apa kau sama tuh cewek, itu cewek?-"

"dia istri ku, aku bisa melaporkanmu ke kantor polisi." shinsuke mengangkat handphone nya, dan terlihat ia beneran nelpon polisi.

Seketika orang itu lari ketakutan, sebenernya shinsuke pen ngejar tapi takut istrinya menapa napa.

"kamu gak papa kan? [name]" shinsuke menhelus pipi mulus [name], gadis itu mengangguk lalu memeluk shinsuke erat.

"lain kali aku akan mengantar dan menjemputmu" shinsuke mengelus kepala [name]. Dan tak lama [name] pun menangis di pelukkan shinsuke, shinsuke mencoba menenangkan istrinya dengan cara nyogok.→_→

"sudah, nanti aku buatin takoyaki mau? Tapi kamu jangan nangis sekarang, oke?"

[name] melihat ke arah wajah shinsuke, [name] mengangguk lalu menghapus air matanya yang jatuh dari matanya.

Shinsuke pun tersenyum, ia mencium kening istrinya dan mengacak acak rambut [name].

"anak pintar" shin terkekeh, bukannya marah [name] karna rambutnya di acak acak malah masang cengir.

"baiklah kau mau di sini atau pulang?" tanya shinsuke

"mau di sini nemenin shin" [name] dengan wajah abis nangisnya.

"Hahaha baiklah kalo begitu" shinsuke menunjukkan senyumnya.

'maaf aku lalai menjagamu' batin shinsuke yang masih setia mengelus kepala [name] dengan lembut.

Bersambung....

Huuh.. Maap autor buat dikit ceritanya (╥_╥)
Tapi gpp, hari sabtu atau minggu mungkin bakal ngepost agak panjang... Mungkin (¬_¬)

Dah segitu aja SELAMAT MELANJUTKAN KE HALAMAN 09!!!

Malaikat Bersayap🕊 [Kita Shinsuke x reader]Where stories live. Discover now