Ting tong..

[name] yang berjalan ke depan pintu, membuka pintu untuk seseorang yang tengah ia tunggu sekarang.

"[name] ayo berangkat" ucap shinsuke yang terlihat sudah berpakaian rapi.

"oh, oke bentar aku ambil tasku" [name] langsung masuk ke ruang tamunya.

...

Mereka berdua berjalan kaki ke halte bus, [name] sendari tadi merasa sangat pusing tapi tidak sebanding dengan rasa tidak sabar melihat volly.

Shinsuke melirik [name], terlihat [name] sangat lemas membuat shinsuke sedikit khawatir.

"[name], apa kau baik² saja? Kau terlihat pucat. Apa kau sedang-"

"tidak kok kita-san, aku baik² saja" [name] memberi senyumnya walau terlihat sedikit lemas

"kau yakin? Apa kau sudah sarapan hari ini?" tanya shinsuke

"s-sudah kok kita-..." tiba-tiba [name] ambruk, untung saja shinsuke langsung sigap memegangi [name] padahal dia tau dia tak boleh menyentuhnya. Tapi ini dalam keadaan genting.

"[NAME]!" shinsuke berusaha membangunkan [name], namun terlihat gadis itu sudah tak sadarkan diri.

Shinsuke pun menggendongnya ala bridal Style, dan berlari mencari rumah sakit terdekat di sana. Wajah shinsuke terlihat sangat khawatir, ia tak mau terjadi apa apa pada [name].

'semoga kau tak kenapa napa, [name]' batin shinsuke

...

Sesampainya di rumah sakit dan di sambut oleh para suster, pria bersurai dwiwarna itu langsung menidurkannya dengan lembut lalu para suster memasukkan [name] di ruang periksa.

Shinsuke tidak diperbolehkan masuk oleh suster, jadi dia menunggu di depan ruang periksa yang [name] masuki barusan.

Shinsuke hanya berdoa dan berdoa, ia menunggu dokter yang memeriksa [name] dan, berharap agar [name] tak kenapa napa.

Biasanya shinsuke tak pernah sekhawatir ini kecuali ia cemas dengan keadaan neneknya saja, tapi ini beda dia mengkhawatirkan seorang gadis yang belum memiliki status apa pun dengannya.

Shinsuke membawa tasbih digitalnya, ia beristifar dengan melihat ke bawah.

...

Sudah hampir satu jam ia menunggu, berharap sang maha kuasa memberikan keajaiban kepadanya.

Tak lama kemudian dokter yang merawat [name] keluar dari ruangan. Shinsuke berdiri dari duduknya berjalan mendekati dokter tersebut.

"anda keluarga [name]-san?" tanya dokter

"saya... Temannya"

"baik saya akan memberi tahu bawasanya [name] memiliki darah rendah, ya di bilang ini keturunan jadi dimohon jangan sampai dia kelelahan dan selalu mengonsumsi obat penambah darahnya."

Shinsuke pun mengangguk, ia berterima kasih pada dokter lalu masuk ke dalam ruangan menemi [name].

Terlihat [name] sudah sadar namun sangat lemas, shinsuke pun mendekati [name].

"kau sudah lebih baik?" tanya shinsuke

[name] menjawabnya dengan anggukan saja.

"alhamdulillah kalo begitu, aku akan ada di sini untukmu dan jika butuh sesuatu panggil saja aku" tangan shinsuke hampir menyentuh kepala
[name], namun baru sadar belum ada status.

"ke.. napa... Kita-san?"

"tidak apa apa, istirahatlah aku ada di sini" shinsuke duduk di samping tempat tidur [name], dan [name] menuruti perintah shinsuke.

Malaikat Bersayap🕊 [Kita Shinsuke x reader]Where stories live. Discover now