05

49 10 2
                                    

Pov shinsuke...

Setelah melakukan sholat magrib, aku langsung menjemput nenekku. Nenek adalah malaikat tak bersayap bagi ku, umurnya memang sudah tak lagi tua. Tapi ia mampu memberiku kasih sayang dari dulu sampai sekarang.

Aku mengambil kunci motorku, lalu berjalan keluar rumah.

...

"assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsala, eh.. Shin-chan sebentar ya. Nenek siap siap dulu"

"masuk dulu sini" sambung nenek

"iya" aku pun masuk kedalam dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu, sambil menunggu nenek yang sedang bersiap sipa

Pov shinsuke end..

"Shin-chan, nenek sudah siap.. Ayo berangkat" nenek shinsuke penuh semangat.

"baik, ayo nek"

...

Di perjalanan, shinsuke mengendarai motornya dengan sedikit perlahan tapi sedikit kenceng. Lalu mereka berhenti saat lampu merah.

"Shin-chan.. Apa nenek bertanya?"

"kenapa nek?"

"[name]-chan itu.. Sifatnya seperti apa?" shinsuke terdiam sejenak, lalu ia pun mulai tersenyum tipis.

"[name] itu dia orang baik, juga humoris, dia orangnya pekerjaan keras dan tidak mudah menyerah serta pintar, dia juga memiliki sifat bertanggung jawab dan juga rasa empati yang tinggi"

"namun dia juga memiliki sifat ceroboh ditambah barbar, kadang juga dia agak nekat untuk melakukan hal yang baru ia ngerti, dan juga berfikir juga agak lama" sambung shinsuke

"oh, gitu... Seperti almarhuma ibunda mu ya kan Shin-chan?" bicara nenek shinsuke yang sangat lembut.

"....sepertinya..." shinsuke tersenyum.

Akhirnya lampu sudah berwarna hijau, shinsuke mulai melanjutkan perjalanannya menujuh rumah [name].

...

Tok tok tok..

[name] membukakan pintu untuk shinsuke dan neneknya.

"assalamualaikum [name]-chan" salam dari nenek shinsuke dan terlihat senyum yang terhias di mukanya.

"Waalaikumsala nenek, shin.. Ayo silakan masuk" [name] mempersiapkan mereka berdua masuk ke dalam.

"ini" shinsuke memberikan sebuah bungkusan kepada [name]

"apa ini?"

"itu hanya bingkisan biasa, untuk orang tuamu" shinsuke tersenyum tipis, yang membuat [name] sedikit salah tingkah.

"a-a.. Soka.." mereka berdua berjalan beriringan menujuh ke ruang tamu yang di sana sudah ada ayah, ibu
[name] dan juga nenek shinsuke.

...

"jadi, kedatangan saya dan nenek saya kesini untuk melamar putri anda"

"hmm.. sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya" ayah [name] berusaha mengingat ingat

"kita memang pernah bertemu paman, anda memintah saya untuk mengirimkan beras tiga hari yang lalu"

"eh?! Iya juga jadi itu kau!! Wah gak usah minta restu lagi kalo gini nak shinsuke!! Restuku bersama kalian berdua" ayah [name] yang kegirangan. Ya kali di tolah, shinsuke itu udah terbilang sangat sempurnah. Kalo semisal di tolak nanti nyesel dikemudian hari. Lumayan lah dapet juragan beras (⊙▽⊙")

"terimakasih pa-maksut saya ayah" ayah [name] langsung memeluk shinsuke penuh hangat, dan nenek shinsuke juga bahagia saat mendengarnya.

"selamat ya [name], kamu dapet tuan sempurnah" senggol ibunya [name] di dapur,[name] hanya tersenyum serta sedikit memerah di wajahnya.

[name] berjalan menujuh ke ruang tamu membawakan minuman yang hangat serta sedikit cemilan.

"silakan" [name] menaruh minuman satu persatu di bantu oleh shinsuke agar tidak kesusahan.

...

"kami pamit pulang dulu" shinsuke bersalaman dengan orang tua [name].

"[name] aku pamit pulang dulu"

"iya.. Ati ati" [name] dengan cengirnya

'ya allah kok makin hari makin manis sih' batin shinsuke dengan wajahnya yang sedikit memerah.

"nenek juga ati ati" sambung [name]

"iya [name]-chan"

"assalamualaikum" ucap shinsuke dan neneknya, motor yang dikendarai shinsuke mulai berjalan menjauhi rumah [name]

...

"assolatu khoirum minannaun" suara azan subuh menjadi alarm shinsuke setiap hari. Pria bersurai dwiwarna ini langsung bangun dan berjalan menujuh kamar mandi.

...

"pagi shinsuke" ucap [name] dengan senyuman manisnya

"pagi juga [name]" jawab shinsuke dengan sedikit bersemu merah

"mau pergi ke ladang?"

"iya, ada apa?"

"nggak cuma nanya, nanti keknya aku bakal ke ladangmu"

"ngapain?" shinsuke menaikan sebelah alisnya

"ada deh, nanti kamu ngeri sendiri hihi" senyum jahil [name]

Shinsuke hanya terkekeh pelan, ia mengelus kepala [name] dengan perasaan 'pengen cubit pipinya' karna itu perasaannya dari kemaren.

"kalo gitu aku berangkat dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsala, ti ati" [name] dengan senyum khasnya dan tak lama bayangan sang tunangan sudah menjauh dari hadapannya.

...

Hari sudah menjelang siang, sang surya sudah berada di atas kepala. Shinsuke mengusap keringatnya dengan handuk yang berada di lehernya.

Kruk..

Tak disangka perut shinsuke berbunyi, pertanda ia tengah lapar. Shinsuke mengambil kotak bekal yang ia bawa dari rumah, dan saat di buka ternyata bekalnya telah habis.

"tak kusangka udah habis" shinsuke hanya bisa menghembuskan nafas panjang.

Ia menutup kembali kotak bekalnya lalu menaruhnya di bawah pohon besar tempat ia duduk sekarang.

'astagfirullah lapar banget' shinsuke hanya bisa bersandar melihat ladang yang tengah di tiup angin.

"SHINSUKEE!!" suara itu membuat shinsuke kaget, ia menoleh ke sumber suara. Dan terlihat [name] yang tengah melambaikan tangan. [name] berjalan ke arah shinsuke, lalu duduk di sebelahnya.

"kau sudah makan shin?" tanya [name]

"belum, bekalku habis"

"wah.. Kebetulan aku bawa makanan dan juga air putih dingin untuk mu"
[name] memberikan bekal yang ia buat barusan serta air putihnya.

"tidak apa kan aku makan sekarang?" tanya shinsuke malu malu kocheng

"makan saja tak apa kok" [name] tersenyum, melihat itu shinsuke juga ikut tersenyum ia pun membuka bekal itu lalu mulai memakannya.

"apa enak?" tanya [name]

"sangat enak, aku suka karenya" ucap shinsuke makan dengan lahap.

"syukurlah kalo kau suka" [name] tersenyum hangat.

[name] memperhatikan shinsuke yang tengah lahap memakan masakannya, bagi [name] rasanya hangat banget.

'aku gak bakal nyesel kalo kamu yang ngajak nikah... Kita shinsuke' batin [name]

Bersambung...

Ihi ada yang dilamar nih (๑¯ω¯๑)
Selanjutnya mau langsung nikah apa masih masa romantis dulu?

SELAMAT MEMBACA DI BAGIAN 6!! ^o^

Malaikat Bersayap🕊 [Kita Shinsuke x reader]Where stories live. Discover now