10 - MAKHLUK WAHANA KEMATIAN

123 12 0
                                    

"Rion!! Tolong aku!" Terdengar teriakan Sarah yang begitu keras membuat Hari, Kanglim, Shinbi dan tentunya Rion yang berada disampingnya kaget melihat Sarah yang ikut terjatuh dalam wahana yang dibuat makhluk itu.

"SARAHHH!!" Rion sedikit menyesal akan kejadian itu, karena dirinya gagal melindungi Sarah juniornya. Namun, Rion tetap tegar dan berusaha tidak takut agar dapat mengalahkan makhluk itu juga.

"SIALAN KALIAN ANAK-ANAK PEMBERANI! AKAN KU BUAT NAIK KECEPATANNYA!!" Ucap makhluk itu yang merasa dirinya akan kalah.

Wahana roll coster pun semakin menaikkan kecepatannya. Tanpa disadar Kanglim memegang tangan Hari agar tidak terjatuh, sebenarnya Hari agak terganggu dengan Kanglim yang tiba-tiba memegang tangannya itu, namun karena situasi juga Hari menjadi biasa saja saat itu. Shinbi yang juga berada di pangkuan Hari memeluk Hari dengan kuat agar dirinya tidak terbang.

Selang dengan beberapa menit kemudian, roll coster kembali pelan dan berhenti. Makhluk itu pun mengucapkan selamat kepada mereka yang berhasil bertahan.

"SELAMAT, SELAMAT, SELAMAT!" Seraya menepuk tangannya untuk mereka yang berhasil bertahan sejauh itu.
"Kalian anak-anak yang pemberani kalian pantas untuk selamat!" kata makhluk itu.

"Balikan teman-teman kita!" ucap Hari.

Makhluk itu hanya menjawabnya dengan gelagak tawa."Hahaha!"

"Oh tidak bisa, mereka yang penakut pantas untuk terkurung di sini selamanya!" ucap makhluk itu. Rion pun kesal akan nada yang seakan meremehkan itu langsung menyerangnya. Namun sayangnya, beberapa kali Rion meluncurkan serangan tidak ada yang dapat menembus dan membuatnya terluka.

"SIAL KEMBALIKAN SARAH PADAKU!" teriak Rion. Kini Rion benar-benar marah entah mengapa dia seperti takut akan suatu hal.

"Kau sepertinya memiliki perasaan bersalah dan rasa takut yang sangat besar akan suatu hal yang kau cintai!?" Seraya menunjuk kearah Rion. Rion bergetar akan ucapan makhluk itu. "Kau gadis dengan kuncir satu miring, walaupun sikapmu yang seperti cowo. Kau memiliki rasa takut akan kehilangan juga, kan!" lanjutnya.

"Begitu juga kau anak laki-laki dengan pedang yang kau gunakan itu, kau menyembunyikan rasa takutmu akan terlukanya perempuan itu dan ingatan mu yang kini masih tersegel!" Seraya menunjuk tepat pada arah Kanglim.
Mereka terkejut akan penjelasan makhluk itu akan masing-masing ketakutan yang dimiliki mereka.

Kini tempat berubah menjadi sebuah labirin. Mereka dipisahkan dengan labirin yang berbeda.
"Lihat lah pasti ini yang kalian takutkan, bukan?" tanya makhluk itu seraya tertawa dengan keras.

Tiba-tiba muncul sebuah ilusi tentang tempat-tempat yang mereka takuti.

Hari yang berada di ilusi pertarungan dengan makhluk yang akan mengambil alih tubuh Kanglim. Ia terbawa akan ilusi itu.
"Kanglim ...!" gumamnya seraya mengeluarkan air mata yang melihat Kanglim yang memilih untuk dihabisi oleh Rion agar tidak diambil alih tubuhnya. "Kanglim ... Kanglim bangun ... Kanglim!!" Isak tangis kini membanjiri pipinya, ia lupa kalau ini hanya sebuah ilusi ketakutan yang dibuat makhluk tadi.

"Hari sadarlah Hari ini hanya ilusi yang dibuatnya!" Peringat Shinbi namun sayang Hari tidak dapat mendengarkannya kini.

Ketakutan Hari semakin besar dan Hari pun ikut terperangkap oleh makhluk yang mengambil orang-orang yang takut.

"Sudah kuduga kau takut akan kehilangan anak laki-laki itu, hahaha!" kata makhluk tadi.

Disisi lain Kanglim yang berada diilusinya kini sedang bertemu sang kakak.
"Jadilah kuat Kanglim, jika tidak orang yang kau sayangin akan mati di depan matamu!" Tanpa sadar Kanglim melihat kebelakang kakaknya itu.
"Hari ...?!" Dia adalah Hari yang terkapar jatuh.
Kanglim langsung menghampirinya, setelah diperiksa kini Hari tidak terselamatkan.

Kanglim begitu frustasi akan dirinya yang kehilangan Hari tepat di depan matanya.
Kanglim menahan isak tangisnya terdengar suara ibunya yang berkata, "Jadi kuatlah Kanglim!" kata-kata itu terus berulang dipikirannya. Sekilas Kanglim melihat masa lalunya yang terjerat akar dari makhluk pohon tua.

Kini ketakutan Kanglim akan kehilangan Hari dan masa lalunya, semakin besar yang membuat dirinya ikut masuk kedalam rencana makhluk tadi.

Kini hanya Rion yang tersisa di dalam labirin ilusi ketakutan. Apakah Rion dapat mengalahkan ilusi ketakutannya itu??



Segini dulu ya...
Kita lanjut part 2 nanti, hehe😊

HEEWON SI RUBAH EKOR SEMBILAN!!(REVISI) Onde histórias criam vida. Descubra agora