11 - MAKHLUK WAHANA KEMATIAN PART 2

102 13 0
                                    

Kini hanya Rion yang tersisa. Apakah Rion dapat mengalahkan ilusi ketakutannya??

Dengan tubuh yang bergetar Rion mencoba untuk tetap tegar agar tidak terpedaya oleh ilusi yang dibuat makhluk itu. Tempat yang semula hanya labirin yang gelap kini terdapat cahaya yang begitu terang. Rion mencoba untuk melihat asal cahaya terang itu.

"Cahaya apa itu?" Dengan cahayanya yang begitu terang hingga menyilaukan mata. Rion menutupi matanya dengan kedua tangannya itu. Entah mengapa hal aneh terjadi saat dirinya membuka perlahan kedua telapak tangannya itu.

"Tempat ini?!" Tempat yang semula labirin kini berubah menjadi tempat di mana Rion bertemu dengan Heewon. Yaa, itu adalah rumah milik Heewon dirinya sedang berada di sana lebih tepatnya ini hanya ilusi yang dibuat-buat makhluk itu saja.

Rion beberapa kali mengedipkan matanya seolah tak percaya akan tempat yang dirinya lihat."Mengapa harus ini?" Dirinya berjalan dengan langkah yang gontai ke rumah milik Ayah Heewon dan Heewon itu. Langkah demi langkah Rion akhirnya sampai di depan pintu rumah Heewon.

Siapa sangka saat Rion membukanya Heewon berada tepat di depan Rion membukakan pintu itu untuknya. "Hee-won?" Air mata tanpa disadari menetes membasahi pipi Rion saat melihat kehadiran Heewon di depan matanya itu. Dirinya segera memeluk Heewon dengan erat dan menangis di pelukannya.

"Heewon, apa ini kau?"

"Tentu saja ini aku."

Lagi-lagi sama dengan yang lainnya Rion terbutakan oleh ilusi yang dibuat makhluk tadi. Tanpa disadar Rion kini menghabiskan waktu banyak pada Heewon di dunia ilusi ini.

"Aku sempat berpikir kalau kau akan pergi dariku," lirih Rion dengan wajah yang tertunduk.

"Aku tidak akan meninggalkanmu."

Saat Rion tertidur di pangkuan Heewon sedikit dirinya terbayang akan masa lalu saat Heewon kembali menjadi wujud aslinya itu.

Namun di dalam mimpinya itu Heewon sempat berkata,"Rion sadarlah! Ku mohon sadarlah! Jangan kau terpengaruh olehnya! Itu bukan aku, Rion!" teriak Heewon di dalam mimpinya dengan wajah yang mengeluarkan air mata. Akibat dari itu Rion terbangun dari tidurnya dan ada setetes air mata di bagian mata kirinya itu menandakan dirinya menangis dalam tidurnya.

"Rion ada apa?"

"Siapa kau?"

"Apa maksudmu? Aku Heewon?"

"Kau bukanlah Heewon! Jawab pertanyaanku dengan benar, siapa kau!!" bentak Rion padanya.

Seketika Heewon palsu itu tertawa dengan sangat mengerikan dan berkata,"Kau yang membuatku melakukan itu semua! Jika bukan karena kau, aku pasti tetap menjadi manusia sejati!" katanya."Kau menggagalkan rencanaku Rionnn!!" lanjutnya.

"Apa menurutmu itu akan membuatku terperanjat dalam ilusi yang dibuatmu itu! Sungguh aku bukanlah laki-laki yang lemah!" ucapnya dengan nada yang menyombong.

Tentu saja itu membuat makhluk yang menyamar itupun kesal dan geram karena dirinya tidak berhasil mengelabui Rion.

Saatnya Rion beraksi disaat-saat sinilah Rion mengeluarkan jurus andalannya.
"Kekuatan kartu safir! Tombak tujuh cahaya, headset!" ucap Rion untuk mengeluarkan matranya itu.

Kini Rion kembali ke taman bermain yang tadi dan di sana terdapat makhluk itu dan berkata,"Mengapa kau tidak terjebak dalam ilusi ketakutanku?!"

"Aku memang sempat terbawa suasana akan hal itu, Heewon yang aslilah yang membantuku mengetahuinya bahwa itu bukanlah dirinya!"

"Dasar anak ini!" katanya dengan gigi yang mengeretak kesal,"rasakan ini! Hiakk.....!!" ucap mantra dari si makhluk itu.

"Ilusi bunga mawar!" ucap Rion untuk membuat pelindung,"menurutmu kau saja yang bisa membuat ilusi?" Makhluk itu semakin geram akan ucapan-ucapan sombong dari Rion itu.

Jurus demi jurus, serangan demi serangan ditaklukan oleh mereka. Pada akhir-akhir pertarungan Rion berhasil memojokan makhluk itu.

"Kembalikan semua orang termasuk teman-temanku!" ucap Rion dengan nada yang mengancam.

"Bbb-baiklah," makhluk itu segera membebaskan semua orang yang ditangkapnya.

"Ha? Kita balik lagi?" kata Hari yang tak percaya itu.

"Kak Rion!" panggil Sarah dengan memeluk erat Rion dan Rion tersenyum saat itu juga.

Hari yang melihat makhluk itu terkapar sedih seperti ada yang dideritanya selama ini pun mencoba melihat masa lalu dari si makhluk itu.

Dengan perlahan mendekati makhluk itu dan melihat matanya. Masa lalu makhluk itu akan terlihat di benak pikiran Hari. Apa masalah yang diderita makhluk itu sampai-sampai tega menangkap semua orang dalam permainan ketakutannya?

HEEWON SI RUBAH EKOR SEMBILAN!!(REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang