Bosan

57 2 0
                                    

Setelah mendapatkan benda-benda keinginan kita, lambat laun seiring dengan waktu kita jadi terbiasa dengan semua benda yang ada di sekitar kita dan terbiasa dengan kondisi mendapatkan hal yang di inginkan. 

Motor yang dulunya di idam-idamkan saat masih baru,kondisinya sangat terawat dan bersih, kita dengan suka rela 'memandikan'nya dengan penuh suka cita. Seiring dengan berjalannya waktu, memasuki waktu ke enam bulan, saya  mulai terbiasa dengan motor itu dan menjadi bagian dari barang sehari-hari. Spesialnya motor itu pun berubah menjadi biasa, sama dengan barang-barang lain sekitar.

Rasa senang terhadap motor itu pudar, berubah menjadi bosan, motor itu tidak menimbulkan kebahagian lagi. Kita lalu mencari ide untuk 'meng upgrade' dan menambah aksesories dengan maksud menghilangkan rasa bosan itu. Saat kita terbiasa kembali dengan up grade-an dan aksesories baru itu, rasa bosan pun datang kembali.

Motor yang dulunya di idam-idamkan, wujud dari keinginan kita selama ini, berubah menjadi bagian keseharian. Motor yang dulunya  menimbulkan kesenangan berubah menjadi membosankan dan akhirnya kita tidak bahagia lagi.

Dari kisah ini bisa di tarik kesimpulan bahwa jika kita terus menerus bisa mempertahankan kesenangan  saat keinginan kita terwujud, kita tidak akan bosan, kita akan merasa cukup dan bahagia.

Kalau saja kita merasa puas dengan apa yang telah kita miliki, kita tak perlu terus menerus membeli dan menginginkan yang lebih. Lantas mengapa kita tidak mengelak dari rasa bosan terhadap barang-barang kita?

MINIMALIS KONTEMPLATIFOù les histoires vivent. Découvrez maintenant