Setelah kita menjalani gaya hidup minimalis, yang awalnya fokus mengurangi barang-barang berkembang mengurangi kesibukan. Kita mulai selektif memilih kegiatan-kegiatan di luar rumah. Untuk bisa hidup ringan sejatinya kita harus mengurangi kegiatan, alih-alih memperbanyak kuantitas kita harus lebih fokus pada kualitas kegiatan.
Kurasi lah kegiatan hingga menyisakan kegiatan penting yang mendekatkan kita kepada tujuan. Kurasi jumlah kegiatan, komitmen dan pekerjaan yang menuntut keterlibatan kita. Semakin terfokus upaya kita, semakin besar dampak yang diciptakan. Semakin sedikit kegiatan semakin presisi upaya kita. Perasaan kita pun lebih tetang, tidak dikejar-kejar jadwal dan terburu-buru.
Selanjutnya kurasilah waktu dan alokasinya. Waspadalah hal-hal yang bisa membuat kita 'lupa waktu' seperti menonton televisi, berselancar di dunia maya dan scrolling media sosial. Tetapkan waktu dan durasi kegiatan secara cermat sehingga tidak mengganggu waktu istirahat dan waktu bersama dengan keluarga dan teman. Pengaturan 8 jam kerja, 8 jam waktu bersama keluarga, 8 jam tidur di atur dalam agenda sehingga tidak tumpang tindih.
Dengan memiliki sedikit komitmen, kita akan merasa tenang dan ringan, kegiatan kita pun terfokus, impak yang didapat lebih besar. kita pun bisa menutup hari dengan perasaan puas karena telah mencapai sesuatu, tidak hanya kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINIMALIS KONTEMPLATIF
Non-FictionHal paling menyenangkan dari hidup minimalis adalah manfaatnya langung terasa. Ruangan jadi rapi, bersih dan lapang. Hidup lebih ringan dan ramping, hingga kita bisa fokus ke hal-hal yang lebih esensial dalam hidup.
