Ketika barang yang seharusnya berfungsi sebagai alat, oleh waktu berubah menjadi ajang untuk meneguhkan nilai diri, ketika itu juga barang jadi masalah. Barang begitu dihargai untuk membuktikan eksistensi diri kepada orang lain. Kita mulai menyiarkan kualitas diri melalui benda-benda kepunyaan, hingga yang esensial terlupakan.
Kita begitu bergantung kepada benda sampai merepotkan diri sendiri. Waktu dan uang habis untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.
Barang sebenarnya tidak punya kekuatan apa-apa, tidak lebih dari benda mati. kitalah yang mengangkat derajatnya, dan menjadikannya simbol kesuksesan. Barang yang dahulunya tidak lebih dari sekedar alat berubah jadi mengendalikan kita. Kalau begitu, mengapa kita tidak memiliki benda yang kita butuhkan saja?
ESTÁS LEYENDO
MINIMALIS KONTEMPLATIF
No FicciónHal paling menyenangkan dari hidup minimalis adalah manfaatnya langung terasa. Ruangan jadi rapi, bersih dan lapang. Hidup lebih ringan dan ramping, hingga kita bisa fokus ke hal-hal yang lebih esensial dalam hidup.