1. First time (Tzuyu x Sana = Sullyoon x Jinii)

280 77 33
                                    

CERITA INI HANYA FISKI SAJA!!! MOHON JANGAN SAMAKAN KEHIDUPAN IDOL DAN KISAH NYATA DENGAN CERITA FIKSI, Terima Kasih.

Happy reading:))

Tahun 1950-an

Terik matahari saat pagi hari, mulai masuk lewat sela penutup jendela yang besar. Teriknya cahaya matahari berhasil menggusik seorang gadis cantik yang masih berada di alam mimpinya. Beberapa pelayan rumah Sudah berdiri di dalam kamar milik tuan putri. Perlahan-lahan, tuan putri mereka membuka matanya.

Pertama dia membuka matanya. Dia melihat wajah pelayan rumah yang membuka penutup jendela besarnya. Segera dirinya bangun dari tempat tidurnya. Dia pun mulai merengangkan otot tubuhnya, pagi ini tubuhnya terasa begitu segar. Ketukkan pintu pelan membuat tuan putri menoleh kearah pintu kamarnya.

"Ini saya tuan putri," ujar seorang pria di balik pintu. Hanya mendengar suara saja, dia sudah bisa tebak siapa pria yang mendatangi dirinya di pagi buta ini. Siapa lagi kalau bukan, asisten dari ayahnya. Dirinya yakin, kedatangan pria itu pasti ada berhubungan dengan kampanye ayahnya.

"Ya masuk..." suruhnya. Pintu kamarnya terbuka, menampakkan sosok pria memakai kacamata bulat dan memakai pakai formal. Pria itu membungkuk hormat padanya sebelum masuk kedalam ruangan itu.

"Ada apa Byun? lu udah datang di pagi buta ini?"

Byun hanya bisa tersenyum sebagai jawaban dari tuan putrinya. Jika dia menjawab pertanyaan Tuan putri, bisa nanti Byun di lempar vas bunga oleh tuan putri. Dia membuka map yang selalu beliau bawa kemana pun, termasuk dalam keadaan santai.

"Nona Tzuyu, Tuan Lee ingin anda datang ke universitas Inhwan wanita, untuk melakukan kunjungan kesana menggantikan Tuan Lee"jelas Byun. Mata Tzuyu membulat saat mendengar dirinya kembali di tugaskan melakukan kunjungan, hanya demi kepentingan kampanye politik dari ayahnya sebagai seorang presiden.

"Ck! ini dia mau pencitraan lagi? gue gak mau ya, tiap kampanyenya gue selalu terlibat. Bilang ke dia kalau gue sibuk!" Tolak Tzuyu dengan tegas. Dia sudah lelah di jadiin alat politik. Tzuyu tahu bahwa dirinya memang sangat di kenali oleh kalangan masyarakat, berkat dari kecantikkannya sekaligus ketampanannya yang berhasil menarik perhatian dari dua jenis manusia.

"Nona Tzuyu saya mohon tolong nurut dengan tuan Lee, jika anda tidak nurut makan nona jisoo akan di krim ke jerman." Tzuyu bangun dari tempatnya. Dia menarik kedua kerah Byun dengan tatapan penuh amarah. Walaupun dirinya adalah seorang gadis, tapi siapa sangka di balik wajah cantiknya terdapat sabuk hitam yang bisa mematahkan leher seseorang.

"JAGA OMONGAN LU SIALAN!! Bilang ke dia kalo gue bakal kesana!"

Terpaksa Tzuyu mengikuti kemauan dari ayah kandungnya. Jika dia terus melawan, ayah kandungnya bisa melakukan hal di laur nalarnya. Dia tahu sifat kejam ayahnya dari dulu, bagaimana ayahnya terus menyingkirkan semua orang di sekitarnya.

Tanpa banyak mengeluh, dia meninggalkan Byun di dalam ruangannya. Tzuyu memasuki kamar mandi yang sudah di siapkan oleh para pelayan untuknya, bahkan bajunya juga di siapkan. Merendam dirinya di air besar, cukup membuatnya merasa tenang dan sedikit berkurang emosinya.

Setelah selesai dengan ritualnya di pagi hari. Tzuyu bersiap - siap untuk pergi ke University inhwa wanita. Dengan setelan pakaian cukup rapi, tidak terlalu mencolok namun sangat terlihat anggun untuk sekelas Tzuyu. Mobil dengan atapnya berbentuk kotak sedang menunggu Tzuyu di luar rumah, di dalam sudah terdapat seorang pria tua berdiri di dekat mobilnya. Pria itu membungkuk hormat padanya dari ke jauhan.

Hela nafas Tzuyu keluar melihat semua orang dari usia tua selalu menghormati dirinya seperti itu. Namun dirinya bisa apa, dia tidak bisa melakukan apa - apa selain mengikuti aturan dari ayahnya. Tzuyu berjalan mendekati mobilnya. Melihat tuan putri mendekat, pria tua itu membuka pintu belakang untuk Tzuyu, tidak lupa dengan senyuman ramah dari pria tua yang selalu terpancar.

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang