2. accident (Jeongyeon x Nayeon = Winter X karina)

150 34 27
                                    

CERITA INI HANYA FISKI SAJA!!! MOHON JANGAN SAMAKAN KEHIDUPAN IDOL DAN KISAH NYATA DENGAN CERITA FIKSI, Terima Kasih.

Happy reading:))

1950-an

Waktu chanel radio kesukaan semua mulai di siarkan. Semua orang tersenyum lebar saat mendengar penyiar radio memulai pembukaan acara radio. Wajah semua berseri, pendengaran telinga di pertajamkan oleh mereka, semua orang yang berada di cafe outdoor sangat tidak sabar mendengar suara penyanyi kesayangan mereka memperkenalkan lagu terbarunya.

Banyak orang berlomba - lomba untuk mendapatkan hati dari si penyanyi kesayangan semua orang. Rata - rata mereka semua adalah orang yang berasal dari kalangan atas dan menengah, untuk kalangan bawah mereka tidak berani, mereka hanya bisa mengangumi sosok penyanyi itu. Mau bagaimana mereka berusaha, tidak ada seorang pun yang berhasil menarik perhatian dari si Penyanyi. Mereka semua di tolak, ada yang di tolak secara mentah dan ada juga di tolak sebelum mereka mengejar si penyanyi.

"Selamat siang semua, saya adalah Im Nayeon. Pada hari ini, saya kembali datang ke acara radio ini dengan membawa lagu baru saya. Lagu ini sudah saya rekam beberapa bulan lalu. Kisah yang di bawa dalam lagu ini adalah tentang sepasang kekasih yang menjalanin hubungan mereka secara diam - diam, mereka sangat bahagia menjalankan. Tapi terkadang keduanya suka terlibat pertengkaran, saat salah satunya dekat dengan orang lain. Namun mereka pintar menyelesaikan masalah mereka dengan kepala dingin. Kisah mereka saya bawakan sebagai lagu, saya mau kalian tahu bahwa kisah setiap orang pasti ada namanya pertengkaran, namun ada cara masing - masing untuk menyelesaikan masalah mereka. Di besok hari  Tape Kaset udah tersedia di toko kesayangan kalian. Jangan lupa berikan dukungan dan cinta untuk lagu ini, Terima kasih"

Mereka tidak sadar kalau lagu terbaru Nayeon sedang di putar. Seakan - akan terkena sihir. Semua orang terdiam mendengar lagunya sampai habis. Bahkan saat lagu habis pun, tidak ada yang mengantikan chanel radionya. Chanel radio saat ini sedang menyiarkan tentang cuaca pada hari dan esok hari. Terlalu lama mereka tersihir, pada akhirnya satu persatu mulai sadar dan kembali melakukan aktivitas mereka.

"Suara Nayeon selalu indah. Gak ada seorang yang bisa mengalahkan suaranya, gue pastiin kalau dia bakal jadi istri gue!!" Seru seorang pria berpakaian mewah begitu percaya diri.

"Wow! Mingyu lu pengen banget dia jadi istri lu, emang lu yakin kalau seleranya bakal lu? siapa tau dia gak suka cowok" Saut pria yang berada di sebelahnya. Di jaman ini, banyak sekali Wanita menyukai Wanita. Awalnya penyimpang menyukai sesama jenis adalah aib semua orang, namun setelah anak presiden ternyata juga menyimpan. Pada akhirnya, mereka semua mengangap bahwa menyukai sesama jenis itu adalah hal biasa. Mereka tidak berani memaki atau menghina orang menyimpan, karena bisa mereka menghilang secara tiba - tiba.

"Gue yakin dong! gue yakin dia lebih suka seorang pria di banding Wanita, gue kan kaya raya" Sombong Mingyu. Dia berbicara sangat lantang, bahkan orang di sekitar mereka juga bisa mendengarnya. Mereka hanya bisa diam, membiarkan Mingyu sombong.

"HAHAHA...oh jelas! gue bahkan yakin kalau Nayeon seleranya itu lu. Kaya raya, anak perjabat, cakep pokoknya Lu tuh segala - galanya, gak kayak Yoo Jeongyeon jelek yang gak ada apa - apanya" ejek temen Mingyu, keduanya langsung tertawa kencang. Mereka berdua melirik kearah Jeongyeon yang terlihat tenang, tanpa memperdulikan perkataan dari mereka.

"Malang sekali dengan orang yang akan hidup bersamanya, Jeongyeon si lemah yang tidak bisa apa - apa" Cemoh Mingyu setelah kembali tertawa bersama temennya.

Jeongyeon tahu dirinya sedang di hina oleh para pria yang selalu merasa kalau diri mereka berada di atas, padahal mereka terlalu tidak sadar diri, seharusnya mereka melihat ke diri sendiri. Kalau mereka kenapa napa pasti akan mengadu manja pada ayah mereka, di tambah mereka mau kemana pun selalu mengandalkan minta uang kepada ayahnya. Tapi mereka selalu pamer kemana mana, soal kekayaan ayahnya seolah - olah hasil kerja dari mereka sendiri.

TAKDIRWhere stories live. Discover now