Epilog (2)

662 60 6
                                    

NOTE:

Republish karena kesalahan teknik.



"BEBEK! MAJU BEBEK!"

"Kwek kwek kwek!"

"AYAM MAJU!"

"Kukuruyuk!"

"ANJING!"

"Auuu!!"

"ITU SUARA SERIGALA GOBLOK!"

Cewek ini meringis ngeliat satu persatu teman-temannya diabsen dengan cara yang unik. Dalam hati kesel banget sama cara MOS yang menurutnya gak guna ini. Tujuan MOS kan sebagai pengenalan lingkungan kan? Kepanjangannya aja Masa Orientasi Sekolah. Tapi ini kenapa disuru cosplay binatang?

Lagipula, ini gimana caranya niru suara semut njir?

"Heh Semut! Maju!" Dan tiba gilirannya dipanggil. Cewek ini kebingungan karena mikirin suara semut.

"Heh! Maju!" Sekali lagi dia diteriakin panitia Osis. Tapi gak kunjung keluar juga gimana suara semut itu.

"Bisa maju gak? Gak bisa denger ya?! Peraturannya tuh kalau dipanggil, langsung maju sambil niru suara binatang!" Cewek ini paling gak suka dibentak. Dia natap sinis ke kakak kelasnya yang lagi bentakin dia.

"Maaf kak. Saya gak tahu suara semut." Balasnya. Orang-orang pada ngetawain dia. Cewek ini malu. Ah. Bodoh banget dia. Kenapa gak kepikiran sampe sini ya waktu nentuin nama hewan buat diisi di nametag? Kan sekarang jadi susah.

"Makanya. Mikir kalo nulis nama hewan." Ucap si Osis itu lagi yang pake armband 'Koo Kedisiplinan'. Sumpah deh! Kalo bukan aja lagi MOS, udah dicolok tuh matanya!

"Nama kamu siapa?" Si kakak tingkat itu nanya lagi, dengan nada yang angkuh banget.

"Uchiha Sarada." Ucap si cewek. Dalam hati misuh udah kenal juga. Malah pura-pura gak kenal. Gitu isi hatinya.

"Nama kamu saya tulis di catatan pelanggaran. Tunggu hukuman dari saya." Ucapnya lagi, yang bikin Sarada makin kesel. Awas aja ntar di rumah!

"Oke! Kita lanjutkan!"

....

Tiba di jam istirahat, ketika seharusnya Sarada menghabiskan waktu untuk makan, dia malah nulis surat permintaan maaf sebanyak 1 lembar kertas bolak-balik. Bener-bener kesel banget dia sama kakak kelasnya itu.

"HUAHH! SELESAI!" Serunya sewaktu kertas itu udah penuh sama tulisan tangannya. Capek banget.

"Capek banget ya?" Tiba-tiba di dikagetin sama suara orang di belakang. Sarada tegang karena ketua Osis nyamperin dia. Waduh-waduh. Apalagi nih gusti?!

"A-aa. Maaf kak. Saya gak bermaksud." Ucapnya minta maaf. Berharap gak bakalan kena hukuman lagi karena dia mau makan siang! Dia lapar!

"Oh? Ngapain minta maaf? Santai aja. Saya gak marah kok." Balas si kakak ketua Osis itu. Buat Sarada ngelus dada. Tapi anehnya, si kakak Osis kok gak pergi? Kok malah duduk di samping Sarada? Etdah! Bikin Sarada gugup aja!

"Maafin Boruto ya. Dia emang gitu. Tapi meskipun galak, dia tegas. Makanya saya percayain dia jadi koo kedisplinan." Jelas si kakak ketua Osis. Sarada manggut-manggut aja sambil senyum. Padahal mah tanpa dijelasin juga dia udah kenal Boruto dari lama! Si ngeselin yang Sarada anggap manusia paling bego sedunia!

"Iya kak. Saya yang salah kok." Dalam hati Sarada: PWEHH!

"Udah makan? Mau saya belikan sesuatu?"

"Eh? Engga! Jangan kak. Saya bawa bekal kok." Ucap Sarada buru-buru. Canggung banget dia bestie.

"Gak apa kok. Btw, saya Mitsuki." Si kakak ketua Osis nyodorin tangan. Sarada jelas tahu nama si kakak Osis. Kan waktu orientasi ada perkenalkan diri. Tapi yaudah deh, Sarada nyambut aja.

Didn't Expect! IIWhere stories live. Discover now