BIPFY XX- Biantama

7.9K 186 3
                                    


"Alkairo Biantama?...Biantama?"

Levi beberapa kali memastikan nama akhir laki-laki tersebut, ia mendapatkan identitas Kai lewat berkas perpindahan sekolahnya.

Biantama, nama yang tak asing di telinga Levi. Sama dengan Renjana Ayu Biantama—mantan kekasihnya dulu.

Belum bertemu saja Levi sudah mengenali laki-laki itu. Ia selalu berhasil menguak seorang pengganggu.

Dan Levi juga mengetahui Kai adalah saudara Renjana. Mungkin ini atas suruhan kakaknya, pikir Levi. Karna terakhir mereka bertemu, Renjana masih mengharapkan Levi kembali lagi.

Levi menetralkan pikiran jahatnya, mungkin ini hanya pikirannya saja.

"I don't know your purpose but I know who you are, Biantama."

---

"Untung aja lo sama kak Levi Na, coba kalo ngga udah pasti Devan ngebet sama lo" Ucap Jihan.

Rupanya hal yang Raka takut takut kan sebelum nya sudah terjadi, kisah Devan dan kekasihnya sudah tersebar 1 sekolah.

"Kok bisa ya mereka lakuin kaya gitu? minimal tau tempat kek kalo mau mesum"

"Namanya juga Devan Ver. Dulu kayanya juga pernah dia lakuin yang kaya gini, cuma dulu kan mukanya kaya anak polos malah polos banget jadi ga ada yang percaya" Jelas Aluna.

"Anjir berarti kelas 10 dong?"

"Iyalah, kan dulu kita beda kelas. Gue sama Devan udah sekelas dari dulu"

"Parah banget ya si Devan"

"Udah ah gausah di bahas, malesin."

5 menit kemudian bel berbunyi menandakan pelajaran akan segera di mulai. Mereka pun bergegas masuk kelas setelah membayar tadi.

Hari ini Aluna merasa dirinya kurang vit, seluruh badannya terasa tak berdaya. Ia pikir ini hanya sakit sekilas saja namun, sakitnya hingga pulang sekolah masih terasa.

Sepulang sekolah Levi mengajak Aluna pergi ke dokter tapi ia tidak mau. Sudah yang kesekian kalinya Levi mengajak dan akhirnya ia juga yang mengalah.

Kemudian Levi mengantarkannya ke rumah, memastikan Aluna istirahat dengan baik. Tak lupa ia memesan makanan juga.

Lalu Levi kembali ke mansion untuk mengambil pakaian, ia akan menginap di rumah Aluna.

Sepeninggalan Levi ke mansion, Aluna sempat mual-mual. bibir nya juga pucat, sekujur badan nya lemas.

Tiba-tiba Levi datang saat Aluna masih dalam wc, tentu saja ia panik saat mendengar suara Aluna didalam.

"Sayangg?" Panggil Levi dari luar wc.

Karna terlalu panik, tanpa permisi Levi membuka pintu wc menghampiri Aluna.

"Kenapa?" Tanya Levi.

"Gatau mual-mual gitu, huekk"

"Kita ke dokter ya? please, kali ini nurut aja" Pinta Levi.

Keadaan Aluna begitu lemah, berdiri pun mungkin ia tak akan kuat.

"Iya, tapi aku takut" Ucapnya.

Levi langsung membawa Aluna ke dalam pelukannya.

"Jangan takut, ada aku yang selalu sama kamu. Kita ke dokter sekarang yaa, sama mamah juga" Ucapnya menenangkan keadaan.

Setelah Levi mengabarkan kondisi Aluna saat ini, Serry langsung menyusul keberadaan anak nya. Tak lupa mengajak anak gadisnya, Serena.

"Kamu langsung ke rs aja ya, mamah nyusul ke sana aja sama Serena. Hati-hati jalan nya, jangan ngebut." Ucap Serry sebelum mematikan telepon sepihak.

Levi menggendong ke dalam mobil nya, lalu segera melajukan ke rumah sakit.

☁️

"Gapapa ya sayang nginep di sini dulu? Kita tunggu kabar dari dokter juga" Ucap Serry seraya mengelus kepala Aluna.

Selesai pemeriksaan tadi, Aluna di pindahkan ke ruangan rawat inap karna badannya sangat melemah. Hasil pemeriksaan pun juga belum keluar karna dokter yang mereka hadapi tadi sedang mengurus pasien yang lain.

Di dalam ruangan hanya ada mereka berempat, Levi, Serry dan juga Serena. Orang tua dari Aluna juga sedang menuju kesana setelah mengetahui kabar anaknya yang kurang baik.

"Permisi bu, maaf mengganggu waktu istirahat nya" Dokter ber-name tag Rita datang bersama dengan sehelai kertas terlipat.

"Keadaan pasien sudah mulai sedikit membaik tapi harus masih di rawat di sini. Kemungkinan adanya buah hati di dalam dan umur pasien masih sangat muda, itu yang menyebabkan kondisi kesehatannya terganggu hingga kekurangan cairan dan vitamin" Jelas nya sambil memperlihatkan hasil pemeriksaan tadi.

Serry tak percaya dengan hasilnya, begitupun Levi yang sedang duduk mendengarkan penjelasan dari sang dokter.

"Hah? gimana-gimana dok?? maksud dokter pasien hamil gitu?" Tanya Serry.

"Benar sekali bu, kehamilan pasien sudah memasuki 1 minggu."

Serry beralih menatap ke arah anak laki-laki nya, sungguh ia tak percaya ini kelakuan anak nya sendiri.

"Ini bu surat hasil pemeriksaannya, kalau begitu saya pamit dulu. Terima kasih"

Kepergian dokter membuat seisi ruangan hening. Aluna juga Levi tak sedikitpun memberi penjelasan yang jelas pada Serry.

Serena sudah menduga akan hal ini. Sebelum nya ia tahu jika Levi itu sangatlah mesum, ia sangat tahu bagaimana isi pikiran kakaknya pada sang adek kelasnya sendiri.

Dari awal Levi tahu gadis bernama Aluna itu, ia sudah menyukainya. Mencari tahu tentang Aluna lewat Serena. Awalnya Serena tak mau, namun siapapun akan luluh jika di beri sogokan apalagi berupa uang yang banyak.

Hingga Levi berhasil mendapatkan tentang Aluna, Serena pun juga berhasil mendapatkan apa yang ia mau.

Seolah-olah Serena lah yang telah membantu Levi hingga mendapatkan gadis pujaan hati nya.

"Selamat ya bang, jagain adek kelas kesayangan gue" Beo Serena menghampiri Levi.

"Levi, mamah mau bicara sama kamu" Ucap Serry.

Levi pun mengangguk, lalu membuntuti Serry keluar ruangan.

"Jelasin Lev, jelasin ke mamah apa yang sudah kamu lakuin ke Aluna"

"Mah, maaf.. maaf buat mamah kecewa"

"Jelas mamah kecewa Levi. Kelakuan kamu kaya gini seakan nunjukin bahwa orang tua kamu udah gagal mendidik anaknya, gimana kalo papah kamu tau Lev?"

"Bagus kalo papah tau mah, karna Levi ga mau dijodohin sama Renjana"

"Levi tau mamah sama papah mau jodohin Levi sama Renjana. Mah, mamah tau kan kelakuan Renjana itu gimana? aku ga mau dan ga bakal mau lagi sama dia" Sambung Levi.

Serry mengehembuskan nafas nya pelan, seolah ia sudah lelah mengajak anaknya ini berbicara.

"Levi dengerin mamah. Papah sama mamah juga ga setuju kamu nikah sama Renjana, sebelum kamu dengar pembicaraan mamah sama papah, orang tua Renjana lebih dulu ngajak buat nikahin kamu sama dia dan papah sudah nolak tapi mereka tetap maksa sampai papah cape sendiri buat ngomongnya. Papah juga sekarang sudah mutusin kerjasama dengan mereka, makanya papah jalin kerjasama dengan yang lain supaya kamu ga nikah sama dia. Kamu bisa ngomong baik-baik sama mamah Lev, bukan cara kaya gini"

Serry sudah tidak paham bagaimana jalan pikir Levi. Ia hanya salah paham karna mendengar pembicaraan sekilas tanpa penjelasan yang jelas.

"Maaf mah, maafin Levi"

Tbc

Baby, I'am Perfect For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang