16 | Trust, Or Trash?

252 34 3
                                    

Playlist: Starboy (The Weeknd, etc)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Playlist: Starboy (The Weeknd, etc)

" don't trust people easily "Monday

***

MONDAY

Kukira setelah kembali ke apartemen akan membuatku sedikit tenang, tetapi nyatanya tidak juga. Kehadiran Suji mendadak membuat diriku seperti seorang pengidap panic attack, panik sekali sana-sini.

Trauma memang tidak bisa dibohongi, dan aku cukup kesulitan untuk mengatasi rasa overthingking-ku. Rasanya aku membutuhkan seseorang untuk diajak ngobrol agar bisa mengalihkan pikiran. Namun, siapa? Hyuga tentu bukanlah orang yang sangat tepat. Lantas, apakah aku harus menghubungi orang-orang S.W.O.R.D? Tapi apa yang harus kubicarakan dengan mereka?

Pilihan di atas tentu malah semakin membuatku memutar otak. Satu opsi yang sebenarnya tak aku suka terpaksa nanti harus kulakukan. Aku sudah punya apartemen, tinggal seseorang yang membuatku harus punya beban pikiran inilah datang ke sini sesuai dengan keinginannya dulu.

Ini sudah di esok hari, Suji masih belum menunjukkan sosoknya. Baguslah, kalau dia memang mau menemuiku lagi aku harus bisa menenangkan diri dulu agar bisa menghadapinya dengan lancar.

Tapi, kira-kira mengapa dia ingin menemuiku?

Suara bel akhirnya memasuki pendengaran. Dehaman kukeluarkan sebagai bentuk pengalihan pikiran sebelum menarik kenop pintu.

Seorang gadis dengan model rambut cepol, menatap ragu diriku yang sudah mulai bernafsu lagi melihatnya.

"Halo ..." sapanya canggung. "Seperti yang aku bilang kemarin, aku mau bicara sesuatu denganmu."

Walau ikhlasnya setengah-setengah, kubiarkan saja dia menapakan kaki di dalam ruangan. Mula-mula aku menuju dapur, berniat menghidangkan air biasa agar setidaknya aku ini terlihat tak terlalu buruk di matanya atau macam orang dendam yang bahkan menyuguhkannya saja tak sudi.

Aku masih bisa mengendalikan diri dibanding Hyuga.

Gelas kaca kusimpan di atas meja, dan kembali pada Suji.

Mataku terbelalak saat melihat tindakan apa yang dilakukan olehnya. Kepalanya sudah menyentuh lantai, telapak tangannya pun begitu. Wajahnya tertutup di bawah.

Pokoknya sekarang, Suji sedang berdogeza alias sujud di hadapanku.

"A-Aeri maaf ya ... dulu aku jahat sekali padamu ... aku memikirkannya selama ini dan sadar, bahwa seluruh tindakan yang aku lakukan itu salah ... aku senang sekali melihatmu karena itu artinya aku masih punya kesempatan untuk minta maaf ... pokoknya aku benar-benar menyesalinya ... maaf atas segalanya ... kalau Aeri mau menyakitku sekarang juga tidak apa-apa, aku memang pantas disepertiitukan .."

ADIKARA ; HIGH & LOW✔Where stories live. Discover now