Transmigration of the Devils||END||

PART 28

⏮️-Leader Mafia Transmigration-⏭️
Tema:Penyerangan

        Happy reading

Hari ini Sofya dan Qilla menginap dimansion keluarga Sanjaya karena katanya Qilla bosen melihat wajah burik keluaga biadap ini sementara Sofya mau-mau saja, Sekalian menjaganya dari keluarga sialan.

Dengan kaki yang terangkat kemeja belajar dan mata fokus pada novel yang tengah ia baca, Dengan kepala disandarkan kekepala kursi yang ia tempati. Ia menggunakan piyama boboiboy Taufan.

Sementara diranjang king size terdapat Sofya dengan celana training dan tanktop sedang menatap langit-langit kamar seorang Qilla Sanjaya.

"Gue gak nyangka ya bisa ketemu lo lagi diraga yang berbeda"Ucap Sofya

"Hmm... Lo seneng bisa tinggal seatap sama abang El? Walaupun dia gak kenal lo"Tangannya membalikkan halaman.

Matanya menerawang jauh ia tersenyum sendu. "Gue senang, Banget. Ternyata Abang perlakuin lo kayak hewan, Maafin dia jangan hukum dia. Gue cuma punya dia satu-satunya Qil"

"Gue ngerti. Mungkin ada kesalahan yang dibuat Qilla sampai dibenci seluruh keluarganya kaya gini"

Hening

"Fya, Jangan bersikap layaknya asisten buat gue. Jangan jadiin gue selalu nomor satu dihidup lo. Gue mau lo bebas, Jangan kaya gini. Gue anggap lo sahabat bukan babu"

"Gue sayang lo sebagai seorang sahabat The. Gue sayang lo, bukan karena gue homo tapi karena, Lo segalanya dihidup gue. Kita udah sahabatan dari umur 5 tahun, kita Selalu sama-sama bahkan pas kita diamsterdam pun gue yang selalu nemenin lo. Menurut gue lo bukan majikan gue tapi malaikat gue"

Qilla menghela nafas kasar. "Terserah lo deh. Thanks Bestie"

______

Suasana ricuh di SMA CIS pada pelajaran kedua dikarenakan ada musuh Aerozro menyerang sekolah CIS

"SEMUANYA LARI KE HALAMAN BELAKANG SEKOLAH!!"Teriak Beben.

Sementara Sofya, Qilla, Garuda dan Alan menikmati momen ini diatas rooftop dengan santainya seolah mereka tengah menonton film layar lebar.

Dibawah sama Reygan, Lava, Arie dan Roni menghalangi Zidan-ketua dari gang 'Drikz'. Sementara Beben membantu anggota Aerozro lainnya mengamankan semua murid kebelakang sekolah.

Gerbang SMA CIS sudah dirusak oleh Drikz hingga terpental jauh dan kini keributan besar terjadi, Dimana Reygan dan Zidan saling berhadapan.

"MAU LO APA BANGSAT?!"Tanya Reygan dengan urat yang menonjol.

Mendengar sang musuh emosi membuat Zidan tertawa lepas. "Ini balasan karena anggota lo ngeroyok Danzo sampai sekarat dirumah sakit"

"Anggota gue gak pengecut kaya Drikz mana mungkin main keroyokan!! Jangan asal fitnah Zidan!"

"Emang si Danzonya aja yang tukang fitnah"Cibir Arie

"Bacot! Serang!"Perintah Zidan

Dan kini Aerozro serta Drikz berperang. Bermodalkan tekat Aerozro melawan Drikz yang membawa senjata tajam.

"WOY ALDO LAPORIN POLISI CEPET!!"Perintah Roni pada salah satu anggota Aerozro.

Semua murid berlarian kesana kemari semuanya dituntun oleh anggota Aerozro untuk kehalaman belakang agar semuanya aman.

Seringai tipis tercetak jelas menghiasi wajah cantik Qilla. "Gue akan kembali hebohkan warga CIS. Gerbangnya mahal tuh enak aja maen dobrak"

"Ck, Lo kan kaya tujuh turunan ngapa jadi repotin masalah sepele sih?"Balas Sofya sembari memutar bola matanya malas.

"Ah elah Sofya gak seru, Kan gue lagi merendah untuk meroket"

Pletak

"Mode bar-bar lo bener-bener meresahkan They"

"Nio, Adek gue paling laknat tangan lo jangan maen tabok-tabok aja pale gue. Kan jadi pusing pala botak"

Garuda terkekeh pelan. "Bukannya pusing pala berbie?"

"Aaaa Garuda masih suka nonton be---Mmppph"

Sebelum Qilla melanjutkan ucapannya mulutnya terlebih dahulu dibekap oleh tangan Garuda. "Jangan bongkar kartu juga dong By"

"Alay Mode on"Cibir Alan.

"Ck, Ngomong bae gue mau turun nih. Bye"

Sementara diposisi Reygan, Mereka masih saling menyerang dengan sesekali ucapan pedas keluar dari mulut Arie yang pedasnya ngalahin boncabe level 1000. Keknya pas bayi Arie bukan dikasih ASI tapi dikasih boncabe makanya mulutnya sampe lemes gitu kek cewek.

"Rambut gondrong, Tangan ditato, Seragam acak-acakan. Mau jadi preman lo? Dasar banci"Ujar Arie kepada lawannya yang memiliki rambut gondrong.

Duakh

"Alah bacot lo"Balas sipria gondrong itu seraya menendang perut Arie.

"CINTAI MATAMU LIHAT COGAN TIAP HARI!!"

Teriakan seorang perempuan itu membuat atensi para lelaki yang tengah bertarung memfokuskan pandangan kearah seorang gadis yang berjalan kearah sini dengan santai.

"Anj1ng, Nyalinya coy"Ujar Roni.

"Bego, Qilla jangan kesini! Pergi!!"Bentak Lava

"PERGI SHAQILLA!!"Teriak Reygan

Dan tentu saja diabaikan oleh Leader Mafia itu, Ia berdiri tepat dihadapan Zidan denngan angkuh. Lalu ia dengan santai menedang rahang Zidan hingga lelaki itu terhuyung kebelakang.

"Mampus, Gigi lo copot dua HAHAHA"Ucap Qilla diiringi tawaan yang membahana.

"F*ck! Cewek sial4n!!"Umpat Zidan

Sontak saja Aerozro tertawa keras karena dua gigi depan Zidan copot.

"Hai para cogan kenalin gue Qilla. Kenalan aja ya para cogan jangan pacaran"Katanya dengan santai.

"Emang kenapa Qil?"Tanya Aldo.

"Karena gue udah ada pawangnya lah"

"Cih, Palingan pawang lo cupu. Mending lo gue pake malam ini, Berapapun duitnya gue bayar"Tawar Zidan dengan senyum smirknya.

"Ganggu dia mat1 lo"Ucap seseorang yang baru saja memasuki kerumunan dengan lengan yang dimasukkan kedalam saku celana, Dan dibelakangnya pun ada Sofya dan Alan.

Garuda berdiri tepat disebelah Qilla dan merangkulnya. "Gue pawangnya"

Mata mereka membola, Suasana tiba-tiba hening dan mencekam. Tubuh mereka kaku untuk digerakkan seakan kaki mereka ditahan agar tak kemana-mana.

"Lo Garuda Dirgantara kan? Ketua mafia Red Blaze?"Tanya Zidan.

"Iya, Dan gue Alanio Calisto Anderson, Wakil ketua Accipiter"Jawab Alan

Bruk

Zidan bersujud dibawah kaki Garuda dan Qilla. "Ma-maafin gue King"

Garuda melirik Qilla. "Mau maen Baby?"

Dengan semangat Qilla mengangguk.

Mereka semua tidak bodoh untuk tahu arti kata bermain maka dari itu semua Gang Drikz bersujud secara serempak. Dan Aerozro pun sama semua yang berada dilapangan menunduk bahkan Reygan dan Arie.

"Zidan Gue mau lo, Ayo kita maen"Ucap Qilla dengan nada mencekam.

               Bersambung

Next Or Stop?

Tema Selanjutnya
      'Penyiksaan Qilla'