Chapter 14

1.2K 88 15
                                    

Happy reading...

.
.
.

Xiao Zhan tetap tidak diberikan kesempatan untuk keluar walau sedikit Saja. Kenapa ayahnya memperlakukan dirinya seperti anak kecil?

Xiao Zhan keluar masuk memuntahkan isi perutnya hampir berjam-jam sampai kemas.

"Ayah buka pintunya aku lapar," Tuan Xiao tidak menyahut meski mendengar teriakkan anak nya

"Bawa makanan nya ke kamar tapi tidak boleh masuk lalu kunci kembali." perintah Tuan Xiao.

"Siap kan tiket untuk aku dan Xiao Zhan. Kami akan meninggalkan negara ini esok pagi," Tuan Xiao mengambil keputusan untuk menjauh kan xiao Zhan dari Yibo dengan cara menghilang bersamanya.

Xiao Zhan lapar tapi makanan itu tidak bisa masuk kedalam perut nya. Pria itu mengira asam lambung tapi ternyata sama sama saja ia tetap mengeluarkan isi perutnya.

Xiao Zhan menyadari sesuatu yang menyebabkan ia terus muntah pria itu mencakar penyimpanan nya," ini dia! ya aku harus mengecek nya sendiri. Sudah lebih dari satu bulan setelah kami melakukannya," gumam Zhan.

Xiao Zhan, masuk ke kamar mandi untuk memastikan dugaannya selang lima menit benda pipi itu mulai terlihat satu garis.

"Seharusnya aku sudah menduganya bahwa aku sudah pasti hamil lagi," dua garis tertera disana terbukti Xiao Zhan kembali mengandung.

"Aku harus kabur dari sini aku tidak ingin ayah berusaha melenyapkan bayi Ku lagi," masih teringat dalam ingatan Zhan, bagaimana ayahnya memaksa untuk menggugurkan kandungannya tapi Zhan bersikeras  mempertahankan Jing mi tapi pada akhirnya terlepas juga.

Tepat jam empat dini hari ayahnya menyeretnya Keluar kamar dan langsung masuk ke dalam mobil. Xiao Zhan bingung dengan apa yang kali ini ayahnya lakukan.

"Ayah kita mau kemana pagi-pagi buta?" Xiao Zhan menatap keluar jendela.

"Diam dan ikuti saja."

Tiba di bandara Xiao Zhan di pegang dua orang pengawa mencegah Zhan agar tidak kabur.

"Ayah, aku tidak mau meninggalkan China. Yibo dan Jing Mi pasti menunggu ku," Xiao Zhan baru menyadari bahwa sepertinya Ayah nya benar-benar nekat untuk memisahkan diri nya dan Yibo.

"Mereka bisa tanpa mu tidak usah membantah atau kau ingin melihat mayat kekasih mu itu," jet pribadi Tuan Xiao sudah menunggu .

"Lepaskan aku," Xiao Zhan bergerak sekuat tenaga untuk kabur tapi percuma saja kekuatan nya tidak seberapa dibandingkan pengawal Ayahnya.

"Kenapa masalalu ayah dan paman Wang harus aku dan Yibo yang menanggung nya? Kami hanya anak kalian yang tidak tahu apapun tentang kalian.  Tolong ayah aku akan mati jika tidak bersama Yibo," Xiao Zhan sudah tidak peduli akan perasaan ayah nya justru semakin membenci pria yang berbaik hati menjaga dan merawat nya dari kecil.

"Kau bisa! Aku pun bisa," jawab Tuan Xiao.

"Benar. Ayah bisa bertahan hanya untuk balas dendam tapi aku tidak punya alasan untuk bertahan, tidak membenci pria yang Aku cintai sekalipun Yibo bersama orang lain.  Aku tidak akan berubah membenci dan balas dendam hanya karena sakit hati. Jika aku melakukan nya bukankah itu sama-sama saja bodoh dan menyedihkan. Sekarang itu yang aku lihat dimata ayah adalah bukan cinta melainkan obsesi," Xiao Zhan tidak akan berhenti mengungkapkan isi hatinya.

Bagaimana Ayahnya bisa bertindak sejauh itu hanya karena cintanya tidak terbalas?

"Terserah mau katakan apapun yang pasti keluarga Xiao tidak boleh berhubungan dengan Wang," balas Xiao.

Our story never ending✓Where stories live. Discover now