˖ 📄̸̷ ׁ ݂4.My friend helped me? ྀྀ݊

616 73 22
                                    

▁ ▂ ▃ ˖ ׄ 𓄹͓ ˖࣪ ⢷ ₊ ͜ ׄ͜ ⟡ ˖ ࣪ ࣭ ▃ ▂ ▁

'(saya membencinya.. sebenarnya saya berpura pura baik dengannya agar saya dapat memanfaatkan nya.)'

-------

'(-tapi saat melihat senyumannya perasaan benci itu tiba tiba berubah.. aku tidak bisa membencinya karena ibuku yang tiada saat itu.. dan kasus saat itu. Tapi saya tetap tidak menyukainya.)' katanya sambil menatap sendu terhadap pisau yang sedang memotong bahan makanan tersebut. Ego atau perasaan? Sepertinya saat itu egonya menguasai dirinya. Waktu mulai berlalu dan akhirnya masakan mereka telah siap. "Yossha! Akhirnya siap." Kata Indonesia dengan senyuman tulus yang membuat siapapun luluh melihatnya. "Akhirnya.." kata Singapore lega. "Yoss! Kau harus mencobanya juga semoga saja rasanya sesuai apa yang kau inginkan Singapore." Singapore mulai mengambil sendok dan garpu mulai memotong sedikit bagian makanan yang telah mereka kombinasi kan itu dan.. "..." Rasanya seperti makanan yang dibuat oleh ibu kandungnya dulu, walaupun ibunya pernah mengajarkan nya memasak, makanannya itu tidak akan memberikan rasa seperti ini. "E-enak.." kata singapore dengan matanya yang disambut kilauan sinar matahari dari luar jendela. "Syukurlah.. indo senang mendengarnya, semoga makanan ini bisa memperamai pasaranmu ya!" Singapore terdiam,hanya bisa memandang senyuman yang kakaknya berikan seperti biasanya walau sering ia tersenyum seperti itu.. rasanya itu berbeda.. dan memiliki impian besar dalam senyuman nya.
"Baiklah! Indo ijin ke kamar dulu ya- ada hal yang mau dikerjakan." Kata Indonesia dengan sigap pergi menelusuri tangga untuk mendapati kamarnya tanpa menunggu jawaban Singapore kembali. "Dia seperti terburu²." Gumam Singapore. "Aneh aura itu tidak terasa lagi ya.." Indonesia kini sudah didepan kamarnya,dan mulai membuka pintu dia melihat oyen yang terbaring di lantai dingin itu dengan tangannya yang memeluk kakinya dan dalam keadaan kusut. "Oyen!" Teriak Indonesia dia langsung menggendong oyen ke kasur miliknya dan menyelimuti nya dengan selimut dan mencoba menghangatkan lagi dengan pelukan hangatnya. "..." Oyen terdiam, terlihat pandangan kosongnya yang hanya memandang kedepan disambut dengan angin malam yang hangat dan berhembus dari luar jendela. Ya saat Indonesia mendapati Singapore tadi memang jam 17:20 dan mereka selesai 19:05.ya mungkin sambil mengobrol dan menyempurnakan resep walau sebenarnya awalnya ga akan selama itu bagi Indonesia bisa saja dalam 30 menit selesai tapi karena itu kombinasi makanan antar mereka jadi agak lama.
"J-jangan seperti ini tolong! Kau tidak seperti biasanya.." kata Indonesia yang mulai mengeluarkan air matanya yang masih memeluk oyen. "Maaf.. harusnya Indo ga harus merepotkan mu seperti ini, lebih baik indo dimarahin saja tadi daripada membuatmu kelelahan seperti ini.. mungkin energimu habis karena membersihan mansion yang luas ini padahal itu tidak termasuk tempat dimana kita habis bersantai dan bermain.." air mata Indonesia menetes ke bahu oyen membuat oyen sadar kembali. Dia mulai mengedipkan mata berkali kali tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya tapi yang dia lihat pertama kali adalah Indonesia yang menangis saat memeluknya. "Kenapa kamu menangis?" Tanya oyen yang menyadarkan Indonesia dari tangisannya yang hampir berlarut-larut. Dia melepas pelukan itu secara perlahan melihat ke arah Sklera mata biru oyen dan bersorak "oyen!!" Katanya sambil memeluknya kembali dan melepasnya,kini dia beralih memegang bahu teman manis nya itu. "Kau mengkhawatirkan ku lagi!! Tapi sepenuhnya ini kesalahanku juga.. saya minta maaf." Oyen benar benar tidak mengerti.. yang terakhir dia ingat dia barusan mendengar cerita konyol milik Indonesia di ruang tamu sambil menonton tayo the little bus (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠).hanya bercanda, tv saat itu juga dalam keadaan mati. "Kenapa minta maaf? Kau tidak ada salah padaku.." tanya oyen membuat Indonesia tersingkap.
"Kau tidak ingat bahwa kau pingsan sebelumnya -?" Tanya Indonesia. "Tidak ingat sama sekali.. dan kau siapa?" Tanya oyen. "K-kamu tidak mengenaliku?" Tanya Indonesia dengan sklera matanya yang mengecil. "Haha bercanda." Tawa oyen. "Maaf membuatmu khawatir.." Indonesia tidak merasa marah tentang candaan oyen walau itu sempat membuat dia jantungan. (ya bukan berarti Indo ada riwayat penyakit jantung.) "Ini sudah malam,lebih baik kau istirahat lah dulu." Kata Indonesia yang menaikkan selimutnya sampai ke leher oyen. "Bagaimana denganmu?" Tanya oyen "aku akan tidur di sofa dekat sana,lagipula saya belum ngantuk dan ada pekerjaan rumah yang harus saya selesaikan sebelum tidur." (Æ negara kita rajin tapi kita ngak:') ) waktu menunjukkan pukul 03:00 dini hari, oyen terbangun ntahlah mungkin haus dan ingin mengambil minuman, dia kaget ketika melihat Indonesia yang tertidur di meja belajarnya. Dia mencoba mengambil kertas yang dia pegang, dan dia terkekeh saat melihatnya. Dia pikir anak rajin seperti dia tidak akan mendapatkan nilai buruk ya itu adalah selembar kertas latihan matematika nya beberapa bulan yang lalu. Saat oyen mencoba menyelidiki, terlihat dia menjadikan buku matematika sebagai bantal dia tertidur dan dia seperti terlelap. "Jika lelah jangan dipaksakan astaga." Kata oyen yang menepuk jidatnya. Dia mencoba memindahkan Indonesia yang tertidur itu dan karena energinya masih habis mau tidak mau dia memindahkan nya secara manual. "Ish, kok orang ini berat banget" lirih oyen. Tapi akhirnya dia bisa memindahkan nya walau ya sempat membuat Indonesia terjatuh beberapa kali tapi dia sangat menikmati tidurnya ya. Waktu menunjukkan pukul 03:17 saat itu selesai.
Melihat Indonesia yang tertidur lelap, sepertinya ingin membangunkan tapi tidak rela melihat wajah imut Indonesia yang tertidur,jadi dia merasa kasihan. Indonesia terbangun dan langsung keluar dari kamar "Hi Indonesia, tumben sekali jam segini sudah bangun biasanya jam 4 atau tidak jam 5" kata Kamboja mengucek² matanya. "iya.." kata Indonesia dengan senyum kaku. "Baiklah saya mau mandi dulu, sejujurnya hari ini saya ada urusan makanya lebih awal bangunnya kalo tidak tidak mungkin seawal ini haha." Jelas Kamboja walau Indonesia tidak meminta. "Begitu.. baiklah." Respon Indonesia. "Baiklah saya akan menyelesaikan ini tanpa lanjut." Kata Indonesia semangat. Waktu menunjukkan pukul 05:12 dimana para fams ASEAN sudah bangun saat ini. Indonesia yang lelah akhirnya duduk di kursi '(ternyata membersihkan rumah itu melelahkan.)' batin Indonesia. Sekarang, semuanya sudah pada berangkat, ada yang bekerja,sekolah,dll. Indonesia sepertinya ijin hari ini. Indonesia kembali ke kamarnya saat jam menunjukkan pukul 06:00. Dan dia mendapati...

Warning⚠️
Cerita ini tidak terinspirasi oleh siapapun
Tidak boleh meniru alur cerita ini tanpa seijin authornya!
Kisah ini diambil dari imajinasi author jadi jangan dianggap serius atau jangan tersinggung atau lain hal ya!

Jadi ini chapter keempat yang telah ku buat :D wuhuu! Akhirnya. Maaf bila ada kesalahan ketikan atau kata kata yang sulit dipahami. Bila ada yang ingin disampaikan ntah itu kritik atau apapun bisa dituliskan dalam kolom komentar atau kirimkan saya pesan ya! Tapi tentu jangan lupa jaga tata bahasanya. Terimakasih sudah membaca cerita yang ku buat ini.

Tertanda
Sky.

﹪ ׅ 𝅦𝅦 Ur smile :D ☆ countryhumans Indonesia ━ׄ┈⋄⃞🇮🇩̷𝆭 Donde viven las historias. Descúbrelo ahora