Chapter 42: poor Ela pt.3

26.4K 2.9K 27
                                    

"Adek abis ngapain?" Ishaira mengusap keringat di dahi sang adik.

Mikael mengangkat bahu nya dan menunjuk Snack yang ia beli. "Beli itu." Ucap nya kemudian menyeruput minuman nya.

Mikael menatap Lionel dan kemudian mereka berdua terkekeh bersama.

Ishaira menatap mereka dengan mata menyipit. "Beneran cuma beli Snack doang?" Tanya nya.

"Iya lah, emang kita keliatan nya abis ngapain?" Tanya mikael dengan polos, anak itu menatap kakak perempuan nya sambil mencebik.

"Iya deh."

"Tapi kalian aneh banget deh, katanya mau jalanin misi rahasia?" Liona menatap adik nya dan mikael bergantian.

Lionel terkekeh. Dia menatap mikael dengan tatapan bertanya. Seolah menyiratkan gimana nih?

"Ada deh, kalian liat aja nanti." Ucap mikael.

Mikael kemudian menatap Aiden yang memakan Snack nya dengan santai. "Ih bang Aiden kenapa makan Snack mika?" Ucap mikael kesal.

Sebastian memukul kepala sahabat nya, sembarangan saja memakan Snack adik nya. Sementara Aiden hanya tersenyum menyebalkan sambil mengedipkan matanya polos. "Ehehehe sorry." Ucap nya, tapi dia tetap memakan Snack itu membuat Sebastian mendengus.

Mereka kemudian sibuk dengan kegiatan masing masing, seperti Ishaira, Jan, Aiden, Sebastian dan Liona yang memakan makanan mereka. Atlanta yang juga memakan makanan nya sambil menatap mikael. Dan ocha yang memaksa mikael serta Lionel untuk bergaya imut di depan kamera ponsel nya.

"Ih gemes banget deh, kalian mau kan jadi Sugar baby nya kak ocha? Nanti kalian panggil kak ocha mommy ya hihihi. Tenang aja mommy bakal adil kok sama kalian." Ocha mengoceh sambil menatap hasil jepretan nya di ponsel, entah lah mikael dan Lionel adalah yang terlucu menurut nya.

Mikael menatap tak mengerti pada ocha sementara Lionel justru menatap negri ocha. Tentu saja dia mengerti apa yang dikatakan ocha.

"Berisik Lo, abisin makanan Lo enggak usah halu mau jadi sugar mommy. Sugar mommy apaan, sugar monyet yang ada." Celetuk Ishaira, dia menatap ocha seolah menatap sesuatu hal yang sangat aneh.

Ocha mendengus. "Ah elah sibuk amat Lo, mau Lo jadi sugar baby gue?" Ucap Ocha sambil menaik turunkan alis nya menggoda sahabat nya.

"Idih." Ishaira menatap ocha dengan jijik.

"Udah udah, daripada ribut mending kalian berdua aja yang jadi sugar baby nya gue." Sahut Aiden. Pemuda tampan itu menatap mereka berdua seperti seorang pedofil. "Sini sini sama om, nanti om beliin iPhone—aww sakit ege." Aiden mengusap tangan nya yang di cubit oleh ocha.

Sementara Ishaira membuat raut wajah seolah ingin muntah.

Liona menatap para kakak kelas nya dengan tatapan aneh. Jan yang berada di depan nya menatap Liona. "Sabar ya mereka emang suka kumat kalo lagi panas gini." Ucap Jan dengan wajah tabah, kebetulan sekali cuaca sedang panas dan terik.

Liona terkekeh membuat Jan menyentuh dada nya sendiri, entah mengapa jantung nya berdetak kencang melihat senyum Liona.

Mikael menyenggol kaki Lionel di bawah meja, remaja imut itu menunjuk ke arah meja Ela dan Camila dengan tatapan mata nya. Lionel menatap itu dengan tatapan berbinar.

Disana, Ela mulai menyuapkan soto nya. Suapan pertama, suapan kedua, suapan ketiga masih aman tapi....

"AAAAA HUEK HUEK!"

Mikael menutup mulut nya, kedengaran nya sangat familiar. Seperti tadi pagi.

Karena teriakan Ela membuat seisi kantin menoleh pada Ela. Termasuk mereka yang ada di meja ini.

"Kenapa lagi tuh lonte?" Gumam Ishaira.

...

Ela menatap tajam pada meja di depan sana yang diisi oleh mikael dan teman teman nya, Sebastian dan teman teman teman nya serta Ishaira dan ocha. Dia sangat benci melihat mikael yang duduk bersama mereka yang seharusnya duduk bersama nya.

Dia benci melihat mikael yang tersenyum dan tertawa seolah tak merasa bersalah telah merebut semua yang seharusnya menjadi milik Ela.

"Ela, kenapa?" Camila menyadarkan Ela dari lamunan kebencian nya pada mikael.

Ela tersenyum lembut. "aku enggak papa, cuma iri aja sama mikael, dia bisa Deket sama Abang dan temen temen nya, sementara aku? Aku yang udah kenal mereka lebih dulu justru enggak di sukai sama mereka." Ucap Ela dengan sedih, "dan itu semenjak kedatangan mikael." Ucap nya dengan suara pelan seolah tak ingin Camila mendengar. Tapi Camila jelas mendengar semua ucapan Ela.

Camila menatap teman nya dengan iba, dia kemudian menatap tajam pada mikael di depan sana. Tatapan nya semakin tajam saat melihat tunangan nya, Aiden yang tertawa dan bercanda dengan mikael. Memang benar, mikael itu perebut. Setelah merebut perhatian keluarga nya Ela, kini mikael merebut perhatian Aiden. Aiden tunangan nya. Camila kini bisa merasakan perasaan yang sama dengan Ela, dia sangat membenci mikael. Kenapa Aiden tidak pernah tertawa dan tersenyum seperti itu jika bersama nya, tapi sekarang bersama mikael? Tunangan nya itu tertawa lebar.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[BL]suddenly become an extra Where stories live. Discover now