Teasing

15K 1.6K 136
                                    

Sepanjang perjalanan menuju kantor, Jaemin hanya diam di kursi belakang seraya memeriksa dokumen lewat Ipad-nya. Matanya yang di balut kacamata hitam itu bergerak membaca rentetan kalimat pada benda pipih itu.

Netranya bergerak saat mendengar dering ponselnya, ternyata bukan miliknya melainkan milik Taeil - sopir pribadinya.

"Baik... Baik, akan segera saya sampaikan"

Hanya itu kalimat yang Jaemin dengar, setelahnya dia kembali fokus pada dokumennya.

"Tuan, Anda sudah bergabung dengan tim Diamond Social Club. Akhir Minggu ini adalah kehadiran perdana Anda, Lee Seungmin juga akan hadir di sana" Jelas Taeil melirik Jaemin lewat kaca spion di dalam mobil.

Ada kebahagiaan yang terukir di bibir Jaemin kala mendengar bagaimana sopir pribadi sekaligus tangan kanannya itu membawa kabar gembira. Bibirnya lantas menyunggingkan sebuah seringai.

"Baik. Akhir Minggu yang menyenangkan" Jawab Jaemin.

"Lalu, sudah menemukan aktivitas apa dari Lee Jeno?" Tanya Jaemin.

"Sejauh ini, dia hanya sibuk bekerja dan memeriksa lahan di Dongdaemun, Tuan" Jelas Taeil.

"Haruskah aku juga mengunjungi tempat itu dan membuat semuanya seperti kebetulan?" Jaemin bertanya-tanya.

"Lusa dia akan datang ke sebuah Departemen Store. Ada toko pakaian yang biasa ia kunjungi. Sebenarnya, jadwalnya tidak menentu, tapi ketika saya pastikan dengan Manajer toko, mereka menduga kemungkinan lusa, dia akan datang ke sana" Jelas Taeil lagi.

"Ah, sepertinya aku perlu membeli beberapa pakaian juga" Gumam Jaemin.

"Akan menyenangkan jika bisa bertemu dengannya" Lanjut Jaemin.

"Lalu bagaimana dengan SIM Korea ku? Dan Apartemen yang ku inginkan, sudah di siapkan?" Tanya Jaemin lagi.

"Tuan Besar menolak, Tuan. Beliau bilang agar Tuan tetap tinggal di rumah. SIM sudah di urus oleh Tuan Mingyu" Jelas Taeil, mendengar jawaban itu membuat Jaemin berdecak seraya memalingkan wajahnya.

"Aish, tua Bangka itu menyebalkan. Dia selalu menghalangi jalanku. Jika bukan karena balas Budi, aku malas berpura-pura menjadi kekasih Mingyu Hyung di depannya" Umpat Jaemin lirih.

Jaemin menyandarkan tubuhnya pada kursi dengan bola mata bergerak gelisah seolah tengah berpikir. Sementara mobil terus melaju hingga akhirnya tiba di kantornya.


🌻🌻🌻


Seperti yang telah di laporkan Taeil, bahwa ada kemungkinan hari ini, Jeno akan mengunjungi sebuah toko pakaian. Maka Jaemin pun saat ini tengah bersiap di depan cermin, merias dirinya untuk memikat Jeno kala mereka bertemu.

Bibir tipisnya tak henti menyunggingkan senyum saat melihat pantulan dirinya lewat cermin. Setelah menyemprot parfum, dia menyambar tas selempangnya lalu keluar dari kamar.

"Aigoo, calon menantuku. Kau mau ke mana?"

Jaemin menghela nafas saat mendengar suara Ayah, dia menoleh dan mendapati pria tua itu berdiri di dekat tangga, sepertinya dari halaman belakang.

"Aku ingin pergi berbelanja, Ayah. Dan juga, aku ingin ke kantor Mingyu Hyung" Jawab Jaemin asal membuat pria tua itu terkekeh.

"Kau ini suka sekali mengganggu pekerjaan kekasihmu. Padahal bertemu setiap hari di rumah" Sahut Ayah seraya menggelengkan kepalanya, sementara Jaemin hanya membalas senyum senyum kikuk .

"Baiklah, Ayah. Kalau begitu aku permisi" Pamit Jaemin seraya membungkuk kecil, dia beranjak setelah pria tua itu mengangguk.

Bola matanya langsung bergerak malas saat kakinya melangkah keluar. Jenuh sekali harus berakting di depan Ayah Angkatnya. Tapi dia butuh kekuasaan dan uang keluarga ini.

THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang