Oops!

10.6K 1.1K 158
                                    

Selepas kembali dari Maladewa, baik Jeno dan Jaemin kembali di sibukkan dengan pekerjaan mereka. Keduanya lebih intens berinteraksi lewat pesan di sela-sela pekerjaan.

Sore ini, Jeno tampak sibuk di halaman belakang rumah, tengah membersihkan sepedanya yang sudah lama tak ia gunakan. Seungmin datang mengantarkan segelas kopi dan sepiring roti untuk camilan. Bibirnya mengulum senyum melihat suaminya tampak telaten membersihkan sepedanya, lantas ia bawa tubuhnya untuk duduk pada kursi taman, menunggu sang suami hingga selesai.

“Mau bersepeda?” Tanya Seungmin.

“Hm, aku ingin olahraga sepeda besok. Mau ikut?” Tanya Jeno menoleh ke arah sang suami duduk.

“Tidak. Sophia tidak ada yang menemani” Jawab Seungmin dengan kepala menggeleng membuat Jeno menghela nafas.

“Bukankah sudah ada Bibi? Dia sudah bertugas bertahun-tahun di sini dari sejak kau kecil” Omel Jeno.

“Kau tahu Sophia sangat bergantung padaku kan? Lagi pula besok hari Minggu. Waktunya dia berlibur dan menghabiskan banyak waktu dengan kita” Celoteh Seungmin.

“Ya sudah kalau tidak mau. Setidaknya olahraga sesekali. Lihatlah teman-temanmu, Haechan dan Renjun...”

“Jadi, sekarang kau sudah memandang fisik?” Seungmin menyela

“Bukankah mereka terlihat sangat sehat dan bugar?”

Seungmin terdiam seribu bahasa mendengar jawaban Jeno. Dia hanya menghela nafas, enggan lagi meneruskan perbincangan dengan sang suami. Dia lihat juga wajah suaminya mulai tampak kecut.

“Aku mau melihat Sophia dulu” Tuturnya seraya beranjak.

“Di ajak hidup sehat susah sekali” Gerutu Jeno seraya beranjak, dia meletakkan kain yang ia gunakan untuk membersihkan sepedanya di sebelah kursi lalu menyeruput kopi yang di bawa suaminya. Setelahnya dia menyambar ponselnya dan mencari kontak Jaemin.

“Sayang” Begitu pesan yang Jeno kirim.

Dan tak lama, Jeno mendapatkan sebuah balasan.

“Ada apa?”

“Besok Minggu, mau olahraga bersepeda di sekitar sungai Han?” Tawar Jeno.

Ah, Jaemin menarik tubuhnya yang semula bersandar pada sofa rumahnya. Sebenarnya malas sekali untuk pergi di Minggu pagi. Tapi dia masih harus cari muka di depan Jeno. Menyusahkan memang.

“Tentu” Jawab Jaemin membuat Jeno mengulum senyum.

“Dia memang selalu bisa mengerti aku” Gumam Jeno dengan jari-jari yang bergerak lincah mengetik balasan untuk Jaemin.

“Baiklah. Sampai bertemu besok. Tidur nyenyak malam ini agar kau segar untuk besok”

“Kau juga” Jawab Jaemin.

“Ah menyebalkan!” Umpat Jaemin seraya menendang meja tamu, dia bawa tubuhnya untuk bersandar dan kembali menikmati keripik dari stoples yang ia pangku.

Dan sesuai janji mereka kemarin, pagi-pagi sekali sekitar pukul setengah tujuh, Jaemin sudah keluar dari gedung apartemennya, mengayuh sepedanya menuju sungai Han untuk bertemu Jeno.

Ekor mata Jaemin menoleh ke sekitar, di mana sudah banyak pesepeda yang berlalu lalang, memang sungai Han sering menjadi tempat pesepeda lewat untuk olahraga di Minggu pagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang