Decision

13.9K 1.3K 142
                                    

Jeno keluar menuju balkon kamar hotelnya kala mentari terus naik, dia lirik jam tangannya di mana waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, kepalanya melirik ke arah balkon Jaemin dan belum melihat tanda-tanda kekasihnya keluar.

Mungkinkah Jaemin belum bangun?

“Ayah, ayo. Kita harus sarapan” Teriak Sophia dari dalam kamar.

Jeno menoleh ke dalam, melihat putrinya sudah cantik dengan blouse dan celana jeans serta rambut yang di gerai. Jeno melangkah menghampiri putrinya lalu pergi menuju restoran untuk sarapan.

Sementara Jaemin baru saja menggeliat dari tidurnya. Kedua tangannya merentang naik dan mengepal. Perlahan matanya terbuka dan menatap kamarnya.

Dia ingat tadi malam Jeno memeluknya untuk tidur. Tapi mungkin pria itu pergi setelah dia lelap. Jaemin pun tak ambil pusing, dia lantas beranjak untuk membersihkan diri.

Hari ini, Jaemin belum tahu mau melakukan apa karena dia juga belum tahu ke mana Jeno akan pergi. Tapi mungkin dia ingin liburan sendiri juga.

Saat tengah merapikan rambutnya, dia dengar pintu kamarnya di ketuk. Alisnya bertaut seraya berpikir siapa kiranya yang datang? Mungkinkah Taeil?

Jaemin lantas beranjak untuk melihat, dia dapati seorang pelayan membawa nampan makanan membuat Jaemin kian bingung.

“Maaf, tapi aku tidak pesan, mungkin kamar lain” Ucap Jaemin.

“Pesanan ini dari Tuan Lee Jeno untuk Tuan Jason Lee, benar?” Tanya Pria itu.

“Ah iya. Aku” Jawab Jaemin.

Jaemin terkejut saat tahu Jeno memesankan sarapan untuknya. Bibirnya mengulum senyum miring lalu dia buka pintu kamarnya semakin lebar dan pelayan menyajikan pesanan Jeno di atas meja setelahnya pelayan itu pergi.

Jaemin melangkah menuju meja nakas untuk mengambil ponselnya, ketika dia membuka layar kunci, langsung di hadapkan sepuluh panggilan tak terjawab dari Jeno dan dua puluh pesan masuk.

“Kau belum bangun?”
“Kau tidak keluar sarapan?”
“Kau baik-baik saja?” dan lain sebagainya membuat Jaemin mengulum senyum.

“Terima kasih untuk pesanannya, aku berharap bisa menikmati berdua denganmu” Begitu balasan yang Jaemin kirimkan.

Sementara Jeno tengah menikmati sarapan di restoran hotel dengan keluarga kecilnya, dia menoleh saat mendengar notifikasi ponselnya, bibirnya langsung mengulum senyum membaca balasan Jaemin.

Sepertinya kekasihnya baru bangun, jelas saja. Mereka bercinta hingga dini hari.

“Jeno?” Panggil Seungmin, alisnya bertaut melihat suaminya tersenyum setelah mendapati pesan dan kini sibuk berbalas pesan entah dengan siapa.

“Siapa?” Tanya Seungmin

“Hah? Karina, dia bilang bahwa client dari Jepang menyetujui tender” Jawab Jeno asal seraya meletakkan ponselnya setelah membalas pesan Jaemin.

Seungmin hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali menyuapi Sophia dengan udang kesukaannya. Begitu pula Jeno yang pura-pura tak acuh dan kembali sibuk menikmati sarapannya.

“Kita akan makan berdua di Maldives”

Jaemin tersenyum miring membaca balasan pria itu, satu jemarinya meraih teh melati yang di bawa pelayan bersama menu sarapannya dan meneguknya sedikit. Enggan lagi membalas, dia putuskan untuk menikmati sarapannya.

Setelah sarapan, Jaemin keluar bersama Taeil. Mungkin dia akan berjalan-jalan di dekat sini saja karena besok juga dia sudah harus kembali ke Seoul.

Namun, baru saja keluar dari penginapan, langkahnya terhenti karena dia menerima panggilan masuk dari Mingyu.

THE TRAPS [NOMIN]✓Where stories live. Discover now