20. Sketsa

632 129 18
                                    

Taeyeon langsung duduk di kursi kebesaran nya, di ikuti sang putra yang duduk tepat di hadapan nya.

"Kapan kamu wisuda?"

"Menunggu pemberitahuan pa"

"Lalu apa kegiatan mu selama ini?"

"Tidak ada"

"Papa punya kenalan, namanya Im Yoong, ia pemilik agen properti, yang sedang membuka tender untuk perumahan baru nya, jika kamu sanggup membuat sketsa dalam waktu satu minggu, papa akan menghubungi nya, apa kamu bersedia?"

"Papa tidak menunggu Rio wisuda dulu?"

"Tidak, jika kamu berani mengambil keputusan ini, untuk apa menunggu"

"Apa tidak terlalu terburu-buru pa?"

"Saat kamu mengenalkan Rose pada papa, apa itu juga tidak terlalu buru-buru?" Taeyeon balik bertanya, Rio terkena skak matt.

"Kamu kelak akan bertanggung jawab atas gadis pilihan mu, kesempatan ini tidak akan datang dua kali Rio"

"Baiklah, Rio bersedia pa" yakin nya, mereka pun menghabiskan waktu dengan berdiskusi berdua, Taeyeon banyak memberi nasehat pada Rio.

"Meski Im Yoong adalah sahabat papa, tapi urusan pekerjaan tetap harus profesional, karena jika presentasi mu nanti tak cukup memuaskan untuk nya, kamu juga harus siap-siap untuk di tolak, tak ada keistimewaan, bisnis adalah bisnis, saat nya kamu mulai menata masa depan, apalagi papa dengar Rose juga ingin kamu lamar secepatnya kan?" Goda Taeyeon, Rio tersenyum malu.

"Tidak, papa salah dengar" elak nya

"Jika sudah menemukan satu wanita yang cocok dengan mu, kejarlah, dan fokus pada dia seorang, percayalah, dia akan membantu mu mendapatkan isi dunia" ucap Taeyeon.

"Lalu tentang mama, kenapa papa melepaskan nya?"

"Apa karena kematian hyung?" Taeyeon terdiam.

"Papa emosi waktu itu" lirih Taeyeon yang memang merasa kacau pasca kematian Taehyung, ia dilanda perasaan bersalah, hingga mengambil keputusan yang gegabah dengan menceraikan Tiffany.

"Tapi papa ingin memperbaiki semua nya sekarang, papa masih punya kamu dan Yuna, dan papa tidak mau kehilangan lagi" lanjut Taeyeon yang masih mencintai Tiffany, itulah kenapa ia tak terlihat menjalin hubungan dengan siapa pun setelah bercerai.

"Papa tak ingin menikah lagi?"

"Untuk saat ini tidak, papa mau fokus mempersiapkan masa depan mu, dan Yuna mendukung apa pun pilihan yang kalian ambil nanti nya"

"Terima kasih pa" Rio lalu berdiri dan memeluk sang ayah.

Dari semua kejadian yang menimpa keluarga Rio lah, akhir nya mereka kembali di persatukan, komunikasi adalah hal paling penting, keluarga itu dulunya sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-masing, tapi sekarang, mereka mulai terbuka satu sama lain, saling bercerita untuk menciptakan ikatan kekeluargaan yang semakin erat.

"Ayo kita jemput dongsaeng mu" ajak Taeyeon.

Rio duduk bersandarkan kap mobil sang ayah, sedangkan Taeyeon menunggu Yuna di depan pintu gerbang sekolah nya.

"Papa!" Seru Yuna girang berlari menghampiri sang ayah.

"Seperti janji papa" kata Taeyeon menyambut sang putri, yang kini mulai ceria lagi, Rio tersenyum bahagia menatap sang papa dan dongsaeng nya berjalan sambil bergandengan tangan ke arah nya, Minho sudah bersiap membuka kan pintu penumpang belakang untuk mereka, dan Rio di depan.

"Yuna sudah mendapatkan teman baru pa, namanya Yeri, dia tidak bisa diam, ada saja yang selalu ia bicarakan" celoteh nya.

"Oh ya, Yuna betah kan?"

"Ya pa, tapi . . ." Rio dan Taeyeon langsung memasang wajah penuh tanya yang serius, takut Yuna akan di bully lagi

"Yuna lapar sekarang" adu nya yang sengaja menggoda oppa dan papa nya.

"Astaga, kamu menjahili papa" keluh Taeyeon tertawa lega

"Ya sudah, Yuna mau makan apa?"

"Pizza, bolehkan pa?" Taeyeon mengangguk, mereka pun mendatangi restauran Italia untuk menikmati pizza dengan rasa otentik, Taeyeon duduk berhadapan dengan anak-anaknya, dan mulai menikmati pizza yang masih hangat.

"Oppa oppa, lihat papa" tunjuk Yuna sambil terpingkal karena melihat ada noda saus di bibir sang ayah

"Apa?" Bingung Taeyeon, Rio ikut terkekeh lucu, tapi ia kemudian mengambil tisu dan membantu sang ayah membersihkan noda saus nya.

"Oh, gumawo boy" meski hanya bertiga, tapi mereka sangat bahagia dan menikmati momen kebersamaan yang belum pernah tercipta sebelum nya.

Taeyeon pun mengantar Rio dan Yuna ke rumah sang mantan istri, bertepatan dengan Tiffany yang baru pulang dari kantor agensi milik nya.

"Oppa tidak masuk dulu?"

"Tidak, aku masih ada pekerjaan, sampaikan salam ku pada Nickhun" pamit Taeyeon, Tiffany kemudian menggandeng kedua anaknya memasuki rumah, dan Taeyeon hanya bisa melihat nya dari belakang, sebelum mobil yang di kemudikan Minho mulai melaju pergi.

"Hey, kalian juga baru pulang?" Sapa Nickhun yang masih memakai baju kerja nya, ia hendak menyiapkan makan malam.

"Rio tidak ikut makan uncle, kami sudah makan malam dengan papa tadi"

"Oh, baiklah, temani kami kalau begitu"

"Okey"

Tiffany membantu sang suami menyiapkan makan malam, Yuna dan Rio ikut duduk di bangku meja makan.

"Karena kalian sudah makan, ini untuk dessert nya" Nickhun menghidangkan masing-masing sepiring buah mangga dari Thailand yang sudah dikupas dan di potong-potong untuk Rio dan Yuna.

"Gumawo uncle" ucap mereka

"Ayo dimakan" kata Nickhun.

"Rio ingin menyampaikan sesuatu"

"Apa itu?" Tanya Tiffany sambil menyantap makan malam nya.

"Papa menawari Rio untuk ikut lelang tender di perusahaan teman nya"

"Lalu?"

"Rio menerima nya, doakan Rio ya ma" Tiffany tersenyum bangga sekaligus terharu.

"Pasti boy, mama akan selalu mendoakan dan mendukung apa pun keputusan mu, asal itu baik untuk mu" ia menggenggam tangan sang putra diatas meja makan.

"Tunggu sebentar" Nickhun mengelap mulut nya setelah selesai makan malam, ia lalu berjalan menuju ke kamar nya, dan keluar dengan membawa sesuatu ditangan nya.

"Ini untuk mu" ia menyerahkan kotak ditangan nya pada Rio, pemuda itu terbengong.

"Rapido pen" gumam Rio tak percaya ia mendapatkan nya satu set langsung yang tentu harga nya tidak lah murah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Rapido pen" gumam Rio tak percaya ia mendapatkan nya satu set langsung yang tentu harga nya tidak lah murah.

"Ya, semoga berhasil, harus nya hadiah itu akan uncle berikan saat kamu wisuda nanti, tapi rupanya harus dipercepat jadi sekarang" tutur Nickhun

"Terima kasih uncle" Rio langsung memeluk ayah sambung nya itu, yang menepuk-nepuk punggung nya.

Sekarang Rio tinggal memikirkan desain yang harus ia presentasikan minggu depan di kantor Im Yoong building.


#TBC

OdioWhere stories live. Discover now