38. Pindah Ya?

678 123 12
                                    

Yuri pulang lebih dulu, dan setelah nya, ia tak terlihat lagi sampai Rose dan Yoshi di bawa pulang.

"Rio" panggil Nickhun yang ikut datang ke rumah sang putra sambung.

"Ne uncle"

"Sebaik nya, beritahu mertua mu, kabari dia jika Yoshi dan Rose sudah pulang, bagaimana pun dia adalah orang tua istri mu" nasihat Nickhun.

"Ya uncle, Rio akan kesana nanti" jawab Rio.

"Oppa, unnie" seru Yuna begitu keluar dari mobil sang ayah, ia berlari cepat menuju ke rumah Rio.

"Hey, Yuna-yaa" sambut Rio, gadis itu langsung memeluk sang oppa

"Selamat oppa" ucap nya

"Gumawo Yuna-ya, kamu menjadi aunty sekarang" balas Rio.

"Iya, siapa namanya oppa?" Yuna melepas pelukan nya.

"Namanya Yoshi, dia sudah di dalam, masuklah" jawab Rio, Yuna lalu masuk ke dalam, dan menemui Rose yang masih duduk di bawah, bersama Tiffany.

"Unnie"

"Hey, aunty, kemarilah" panggil Rose, Tiffany tersenyum lucu menatap sang putri yang wajah nya begitu antusias dan malu-malu karena dipanggil aunty.

"Hey Yoshi, ini Yuna aunty" bisik nya pada sang keponakan yang berada di gendongan sang mommy.

"Yuna dengan papa kan?" Tanya Tiffany

"Iya ma, papa di luar dengan uncle dan oppa" jawab nya.

Diluar para namja itu duduk di bangku kayu, Rio berhadapan dengan sang ayah yang duduk bersebelahan dengan Nickhun.

"Sekarang sudah ada Yoshi, kapan kalian akan pindah ke rumah pemberian papa?" Tanya Taeyeon pada Rio.

"Asal papa ikut tinggal dengan Rio ya?" Balas nya.

"Papa sudah nyaman tinggal di kantor" jawab Taeyeon

"Rumah itu terlalu besar untuk kami tinggali bertiga pa, jika papa ingin kami menempati rumah itu, syarat nya papa juga harus tinggal disana" tegas Rio.

"Papa tidak ingin saat pulang kerja nanti, Yoshi sudah menunggu di depan pintu, menyambut harabeoji nya datang?"

"Saat libur, bisa bermain dengan nya" lanjut Rio, Taeyeon terdiam untuk sesaat, Nickhun tak berani ikut terlibat dalam obrolan karena ia merasa hanya orang asing yang menjadi keluarga Rio karena menikahi mama nya.

"Kapan kamu akan memberitahu Yuri, jika istri dan anak mu sudah pulang dari rumah sakit?" Tanya Taeyeon mengalihkan pembicaraan.

"Sekarang pa, tapi Rio mau menyiapkan box bayi milik Yoshi dulu"

"Pergilah, biar papa dan uncle yang menyiapkan nya, ayo Nick" Taeyeon berdiri dari duduk nya.

"Ne hyung" Nickhun pun ikut berdiri, membantu Taeyeon mengangkat box bayi milik Yoshi ke kamar orang tua nya yang berada di lantai atas, sedangkan Rio pergi tanpa pamit kepada sang istri.

"Uncle, kemana oppa?" Tanya Rose karena melihat kedua mertua nya yang memindahkan box bayi milik Yoshi.

"Menjemput appa mu Rose" jawab Nickhun, Rose pun jadi cemas sekarang.

"Ma, Rose takut appa akan memukul oppa lagi" adu nya pada Tiffany.

"Tidak, percayalah, sebenci apa pun appa mu pada Rio, sekarang dia sudah punya cucu, pasti akan belajar dari kejadian kemarin" hibur Tiffany, meski ia juga cemas.

Rio melajukan mobil nya ke sebuah restauran, memesankan makan siang untuk sang mertua, tak lupa dengan segelas americano, lalu membawa nya ke kantor tempat Yuri dinas.

"Permisi, saya mencari tuan Kwon Yuri" tanya Rio pada petugas yang berada di lobby kantor.

"Itu ruangan nya diujung"

"Terima kasih" Rio membungkuk hormat, ia pun masuk, beberapa petugas menatap nya, karena cara berpakaian Rio yang memang anak orang berada.

"Terima kasih" Rio membungkuk hormat, ia pun masuk, beberapa petugas menatap nya, karena cara berpakaian Rio yang memang anak orang berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tok. . . Tok. . .

Rio mengetuk pintu yang memang sudah terbuka lebar itu, semua mata menatap ke arah Rio.

"Mencari siapa anak muda?" Tanya seorang pria yang berdiri di samping meja terdekat dengan pintu.

"Saya mencari tuan Kwon Yuri"

"Yuri-ahh" yang dipanggil pun berdiri, ia terkejut menatap sang menantu yang berdiri diambang pintu.

"Terima kasih tuan" balas Rio sambil membungkuk hormat, ia lalu berjalan ke arah Yuri yang berada disudut ruangan.

"Selamat siang appa, Rio bawakan makanan untuk appa, dan sekalian, Rio mau mengabarkan, jika Yoshi dan mommy nya sudah kembali dari rumah sakit, kami mengharapkan kehadiran appa di rumah" beritahu Rio, ia lalu meletakan bawaan nya diatas meja kerja sang mertua, yang masih tak bersuara.

"Rio pulang dulu appa" pamit nya tak ingin berlama-lama, karena Rio tahu, Yuri ingin ia segera pergi dari hadapan nya.

Dan setiba di rumah, semua berkumpul sambil menikmati minuman yang di beli oleh Nickhun, kecuali Rose dan Yuna, untuk menyambut kepulangan Yoshi.

"Rio" Nickhun menyerahkan sebotol soju dingin pada putra sambung nya itu, Rose menatap nya cemas, sang bayi di kamar bersama aunty nya.

"Bagaimana oppa?" Tanya Rose sendu, Rio menggeleng, Nickhun pun menepuk-nepuk bahu Rio untuk menghibur nya.

"Dia pasti datang" yakin Taeyeon.

"Darimana oppa tahu?" Heran Tiffany.

"Kelemahan seorang ayah adalah anak perempuan nya, apalagi Rose adalah anak satu-satu nya" balas Taeyeon.

"Unnie, Yoshi menangis'" beritahu Yuna.

"Ya sayang" sahut Rose pura-pura baik-baik saja, ia lalu ke kamar untuk menyusui Yoshi, Taeyeon menatap sang menantu yang menaiki tangga dengan susah payah, karena baru kemarin Rose melahirkan.

"Besok kita pindah" ucap Taeyeon tiba-tiba, Rio menatap terkejut sang ayah, Nickhun tersenyum mendengar nya.

"Pindah kemana?" Bingung Tiffany.

"Rio akan pindah ke rumah baru nya" jawab Taeyeon.

"Lalu rumah ini?" Tanya Tiffany

"Biar di jual"

"Tidak bisa, dulu aku yang membelikan rumah ini"

"Rumah ini tidak mendukung untuk pertumbuhan Yoshi, ini terlalu kecil untuk mereka bertiga Fanny-ahh" jelas Taeyeon

"Rio tidak akan menjual nya ma, tenang saja" hibur sang putra.


#TBC

SATU CHAP LAGI TAMAT

OdioWhere stories live. Discover now