°•6•°

1.3K 196 9
                                    

HAI HAII GUYSS, JADI INI BAB KE 4/4 UNTUK HARI INII, Tapi kayaknya untuk bab bonus kayaknya ga ada karena jujur aku ga kuat, soalnya ini udah malem banget, oke deh anyways selamat membaca!

Note : Mungkin disini bakal banyak typo, jadi maaf ya 🙏

Setelah mendengar penjelasan dari Ao'nung, Jake dan warga yang lainnya pun pergi mencari Lo'ak

Tiba tiba, (Name) melihat Lo'ak bersama dengan seekor Tulkun

'Apa itu... Payakan?...' (Name) berguman

"Bocah itu telah kembali!" Ucap salah satu warga

"Itu putranya Sully!"

Semua warga berkumpul di tempat Lo'ak berada

Jake yang melihat putranya sudah kembali pun segera menghampirinya

"Biar ku periksa dirimu" Ucap Jake sambil mengecek keadaan Lo'ak

"Dia tidak apa apa, hanya beberapa luka gores"

"Ibu berdoa agar diberi kekuatan supaya tidak mencongkel mata putra bungsuku" Ucap Neytiri dengan marah

"Tidak, dia yang salah" Ucap Tonowari sambil membuat Ao'nung berlutut meminta maaf

"Dia seharusnya lebih tau daripada sekadar mengajak dia keluar karang" Ucap Tonowari

"Baiklah ayo kita pergi" Ucap Jake menarik Lo'ak

"Tidak, ini bukan salah Ao'nung, aku lah yang mengajak mereka berburu di luar karang, ini semua salahku" Ucap Lo'ak

"Sungguh"

"Ayo" Ucap Jake menarik tangan Lo'ak

"Apa benar begitu?" Tanya Tonowari kepada Ao'nung

"Ao'nung, apa yang kau pikirkan?" Ucap Ronal yang sepertinya marah pada Ao'nung

~~~~~~~~~~~Keesokan harinya~~~~~~~~~

"Ku harap aku ada disana"

"Lautan ini memberkatimu sebuah anugrah kak" Ucap Kiri

"Kiri benar, kau beruntung Lo'ak" Ucap (Name) yang sedang bersandar di bahu Tsireya

"Si Tulkun itu belum kembali" Ucap Ao'nung

"Lagipula tidak ada Tulkun yang sendirian"

"Yang ini sendirian" Ucap Lo'ak

"Tulkun hidupnya berkelompok, tidak mungkin ada Tulkun yang sendirian" Ucap (Name) menjelaskan pada Lo'ak

"Kecuali satu" Sambung (Name)

"Dia siripnha hilang satu" Ucap Lo'ak

"Tulkun yang malang" Ucap Tuk

"Payakan" Ucap Tsireya

"Payakan? Siapa itu?" Tanya Kiri

"Seekor paus muda galak" Jawab Rotxo

"Dia terasingkan sendirian"

"Dan siripnya hilang satu" Sambung Rotxo

"Katanya dia paus pembunuh" Ucap Tsireya kepada Lo'ak

"Tidak, itu tidak benar" Ucap Lo'ak membantah semua perkataan mereka

"Dia membunuh Bangsa Na'vi dan Tulkun yang lain" Ucap Ao'nung

"Bukan disini, tapi jauh di selatan sana"

"Lo'ak, kau beruntung masih bisa hidup" Ucap Tsireya

"Kalian ku kasih tau ya, dia menyelamatkan nyawaku" Ucap Lo'ak

"Dia temanku" Sambung Lo'ak

Neteyam yang mendengar adiknya bercerita pun berdiri menghampiri Lo'ak

"My baby Bro!" Ucap Neteyam pada Lo'ak

"Ksatria perkasa... Kau menghadapi Tulkun pembunuh dan masih hidup, untuk Menceritakannya, huh?" Ucap Neteyam sambil memegang bahu Lo'ak

Lo'ak yang merasa semua tidak percaya padanya pun berdiri lalu pergi

"Kalian tidak mendengarkanku" Ucap Lo'ak sebelum dia pergi

"Lo'ak kembali" Ucap Kiri

"Lo'ak, aku mendengarkan" Ucap Tuk

Neteyam yang melihat adiknya pergi begitu saja pun hanya bisa pasrah

"Ayo, aku ingin menunjukan tempat penting untuk kalian" Ucap Tsireya

Kini mereka semua sedang ada di tempat tujuan mereka dengan mengendarai Ilunya masing masing

"Kita sampai" Ucap (Name)

"Ini teluk suci para leluhur, tempat kami yang paling suci" Tsireya menjelaskan kepada mereka

Kiri, Tuk, dan Neteyam pun kagum karena keindahan tempat itu

"Gerhana matahari adalah waktu yang terbaik untuk mengungkapkan tempat ini" Ucap (Name)

Merekapun masuk kedalam sebuah goa tempat dimana pohon roh berada

"Ini adalah pohon Roh" Ucap Tsireya

"Ayo!" Ucap (Name) yang sudah duluan mendekati pohon roh

Mereka pun menyusul (Name) ke pohon roh

Neteyam, Tuk dan Kiri pun membuat ikatan. Namun tiba tiba saja Kiri mengalaminya kejang kejangkejang

Semuanya pun langsung menghampiri Kiri, Tsireya langsung bergegas melepaskan ikatan dengan pohon roh, lalu membawa Kiri keatas permukaan

"Ayo" Neteyam memanggil Ilunya

"Kiri!" Ucap Tuk yang terlihat khawatir dengan keadaan Kiri

Neteyam menaikan Kiri ke atas Ilunya

"Is she breathing?" Tanya Rotxo

"Is she breathing?"

Neteyam segera memberi nafas buatan untuk Kiri

"Ayo cepat bawa dia ke desa!" Ucap (Name) sambil menunggangi Ilunya

Tak lama kemudian mereka sampai didesa, sesampainya di desa Neteyam langsung membawa Kiri kerumah

Beberapa saat kemudian sebuah helikopter mendarat, yang membuat pasir bertebaran kemana mana

Kemudia para kenalan Jakepun mulai memasang alat medis kepada Kiri

Tak berapa lama kemudian Ronal alias Tsahik desa pun datang, namun karena melihat sudah ada kenalan Jake, ia merasa tidak di butuhkan disini, dan memutuskan untuk pergi

Namun Neytiri menahannya dan berkata "Kau adalah Tsahik!"

"Kalau begitu singkirkan semua ini!" Ucap Ronal

"KELUAR, KALIAN SEMUA TIDAK MEMBANTU!" Teriak Neytiri memerintahkan agar para kenalan Jake segera keluar

Di saat Ronal tengah menangani Kiri (Name) menghampiri Neteyam dan duduk di sampingnya

"Hey... Kenapa terlihat murung?" Tanya (Name) sambil menepuk bahu Neteyam

"Kiri akan baik baik saja, aku yakin" (Name) mencoba menenangkan Neteyam

Tiba tiba saja Neteyam menenggelamkan wajahnya ke bahu (Name)

"(Name)..." Gumam Neteyam pelan

"Hei... Tidak apa apa, jangan takut"

Tak lama kemudian Kiri pun sadar, lalu Neteyam dan (Name) pun langsung mengecek keadaan Kiri


























To be continued

HAI HAII, JADI GES, BAB INI SEBENERNYA CUMAN SEKITARAN 800 WORDS DOAG YA GES YA (GA NYAMPE SERIBU) MAAF BANGET SOALNYA INI UDAH MALEM DAN AKU BENER BENER NGANTUK, ANYWAYS BYE!

ᴛʀɪᴀɴɢʟᴇ ʟᴏᴠᴇ || ɴᴇᴛᴇʏᴀᴍ x ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ x ᴀᴏ'ɴᴜɴɢ || Avatar The Way Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang