Chapter 9

293 31 16
                                    

Istana Rodgri, Kekaisaran Asgra

Di dalam istana, Kaisar Asgra Thom Willy XII mengadakan rapat dengan para bangsawan dan Pemimpin pasukan.

" Bagaimana ekspedisi pasukan kita ke kerajaan di sekitar wilayah kita?" Tanya Kaisar

" Lapor yang mulia, pasukan yang saya kirim di 3 kerajaan berhasil menguasai ibukota mereka dalam waktu singkat " ucap Jendral Uranus sambil berlutut dihadapan Kaisar.

" Bagus, sangat bagus. Kau mendapat kenaikan gaji" Ucap kaisar tertawa.

" Terima kasih kaisar"

" Terus bagaimana dengan pasukan kita yang di kirim ke Eze untuk menghukum mereka para pemberontak itu?
Apakah berhasil?
Pasti berhasilkan, karena Pasukan kita itu kuat.!" Lanjut kaisar

" Maaf yang mulia, saya belum menerima laporan dari pasukan kita " Uranus.

" Hoo, baiklah. Mungkin kita akan mendapatkan kabar beberapa hari lagi" Kaisar.

" Baiklah, mari kita lanjut masalah berikutnya" lanjutnya

Mereka membahas beberapa masalah yang belakangan ini sering terjadi di wilayah mereka. Hingga beberapa saat pintu ruang terbuka dan seorang pembawa pesan datang dengan wajah ketakutan.

" Ada apa ini, lancang sekali kau masuk ke ruangan ini!!" Teriak jendral Uranus sambil menghunuskan Pedangnya.

Pedang tersebut menempel dileher si pembawa pesan. Saking tajamnya itu pedang leher orang itu mengeluarkan darah

" Diam semua!!!" Teriak kaisar sambil berdiri

" Jendral simpan pedangmu dulu dan kita tanyakan kedatangan masuk kesini. Mungkin itu kabar baik buat kita" lanjutnya

" Ta..tapi kan yang mulia itu bisa dilaporkan ketika kita selesai rapat" Ucap Jendral Uranus sambil menyimpan pedangnya.

" Sudah sudah, mari kita dengarkan dulu" ucap kaisar sambil memberi aba-aba ke Penyihir kekaisaran untuk menyembuhkan luka di lehernya setelah di sembuhkan si pembawa kabar untuk mendekat dan berlutut di hadapan kaisar.

" Baiklah anak muda, ada berita baik apa yang ingin kamu sampaikan sehingga kamu berani masuk ke ruang rapat ini" tanya Kaisar.

" Maaf yang mulia, saya ingin menyampaikan bahwa semua pasukan kekaisaran yang di kirim ke Eze telah dimusnahkan " Pembawa Pesan.

Sontak semua yang hadir disitu berdiri dan mulai berbisik-bisik.

Wajah kaisar pun menghitam karena mendengar berita tersebut. Sementara Jendral Uranus diam membisu tidak percaya

" Semua diam!!! Tolong jelaskan kronologi nya" lanjut kaisar

Si pembawa pesan pun menceritakan kejadian tersebut ke kaisar. Banyak yang tidak percaya dengan cerita tersebut apalagi dengan senjata yang dapat membunuh banyak pasukan dengan sekali serang

Setelah mendengar cerita tersebut kaisar berdiri.

" Jendral Uranus kemari dan berlutut dihadapan saya dengan wajah melihat ke lantai" Kaisar

" Ba.,baik yang Mulia" ucap Uranus ketakutan sambil mendekat dan berlutut

Seketika Kaisar berjalan, mengambil serta menghunuskan pedangnya. Dia memenggal kepala Jendral tersebut dihadapan para bangsawan.

" Tidak ada kesalahan, kekalahan, dan kelalaian di semua Perwira kekaisaran. Jika terjadi hukumannya tentu kematian. Perintahkan pasukan juga untuk membunuh semua keluarga dia. Dan juga gantung kepala mereka semua di tembok kota" ucap Kaisar marah.

Gate: Indonesia And Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang