Bab 39 - Rencana Masa Depan

78 23 1
                                    

Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh @terasora
⚠️⚠️⚠️Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita!⚠️⚠️⚠️

Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!Cerita dibuat orisinil oleh @terasora⚠️⚠️⚠️Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita!⚠️⚠️⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

##Bab 39 — Rencana Masa Depan

Meskipun sudah naik pangkat, dari sahabat jadi pacar, nyatanya tak banyak hal yang berubah secara signifikan antara Lail dan Hero. Keduanya mungkin beberapa kali berpelukan dan berpegangan tangan, tapi untuk berciuman atau sekedar cium pipi saja Lail tak pernah mendapatkannya.

    Setelah waktu liburan datang pun keduanya LDR, Hero pergi ke Singapura untuk berlibur private dengan Opanya sedangkan Lail sibuk menghabiskan waktunya bersama Nura dan Egya. Ya, setidaknya kedua temannya itu masih jomlo jadi ia tak merasa kesepian di waktu libur kuliah yang panjang.

    Tahun depan akan menjadi tahun ketiganya di perkuliahan, mereka akan segera melaksanakan KKN dan PPL. Setiap ketiganya membicarakan kegiatan kuliahnya itu banyak sekali ketakutan yang memeluk pikiran mereka.

    Liburan pun usai, Hero pulang ke Jakarta dan mereka bertemu seperti biasanya di apartemen Lail. Sejak mulai kuliah, sudah jadi kebiasaan Hero untuk memarkir mobilnya di gedung apartemen Lail. Hero melakukan itu karena biasanya akan mampir dulu ke apartemen pacar rasa sahabatnya terlebih dahulu.

    Seperti yang dilakukan pemuda itu sekarang, Hero itu lagi-lagi belajar memasak menggunakan resep yang dibacanya di internet lalu menggunakan dapur mini Lail.

    Lail yang tadinya duduk di sofa sambil menonton televisi pun beralih. Ia duduk di kursi makan dengan tangan memegang tablet, gadis itu memang sedang menyelesaikan orderan ilustrasinya. “Masih lama ya matengnya?” tanya Lail. Perasaan dari tadi Hero ngelihatin hapenya nggak selesai-selesai!

    “Bentar lagi! Sabar dong, aku kan chef pemula,” gerutu Hero dan Lail kicep.

    “Iya deh, maaf. Ayo semangat ya!”

    Hero tak menanggapi lalu sibuk menaburkan gula di masakannya. Setelah mengorak-arik masakannya, Hero mencicipinya. Ia manggut-manggut seraya dalam hati berteriak enak.

    Mengambil sendoknya lagi, Hero mengambil kuah masakannya lalu meniup-niup pelan. “Cobain!” pinta Hero seraya menyuapi Lail cicip masakan yang dibuatnya. “Gimana?”

    Mata Lail berbinar. “Wah enak banget!”

    Hero tersenyum puas. Kepalanya bergerak cepat lalu mengecup pipi Lail. Cup!

    Lail mematung di tempatnya, Hero baru saja menciumnya. “Ih apa-apaan sih?”

    Hero hanya cengengesan lalu meninggalkan Lail dan kembali memasak. Dalam hati Hero sebenarnya ingin meledak. Ia tak menyangka seberani itu untuk mencium pipi Lail.

Mad Of You [Ekslusif on Wattpad]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang