01 | Omega Ampas

325 33 0
                                    

WARNING :

CERITA INI MERUPAKAN KARYA FIKSI BELAKA. PENGGAMBARAN VISUAL KARAKTER TIDAK BERMAKSUD MERENDAHKAN PARA ARTIS YANG DIGUNAKAN. JIKA ANDA MERASA TERGANGGU DENGAN CERITA SEMACAM INI, ANDA BISA TUTUP CERITA INI DAN SILAKAN MEMBACA CERITA SAYA YANG LAIN, SAYA PUNYA CERITA YANG LEBIH 'NORMAL' DAN AMAN UNTUK REMAJA BARU GEDE. TERIMA KASIH.

*****

Di dunia ini, semua manusia mengalami perkembangan gender sekunder saat beranjak dewasa, dan berkembang sebagai Omega adalah sebuah penghinaan terbesar yang dapat dirasakan seseorang. Omega sering dianggap sebagai jenis yang paling rapuh dengan tubuh yang jauh lebih lemah dari lainnya, dan karena itu pula mereka biasanya bergantung hampir sepenuhnya kepada Alpha sebagai pasangan mereka

Sebagai seorang pria yang besar di dalam keluarga dengan sejarah Beta yang kental, Ragnar cukup percaya diri dia akan berkembang sebagai Beta pula. Atau jika beruntung, dia bisa saja menjadi Alpha pertama di keturunan keluarganya yang mayoritas Beta

"Menjadi Omega memang menyedihkan karena mereka lahir hanya untuk mendampingi Alpha dan punya anak, apalagi jika kau Omega laki-laki. Semoga saja aku bukan salah satu dari mereka, amit-amit sekali"

Ragnar memohon seperti itu sebelum menjalankan tes kesehatan dari pemerintah yang wajib dilakukan semua orang untuk menentukan gender kedua mereka saat memasuki usia legal

Tapi hidup terkadang memang sebercanda itu...

".... Apa? O.. Omega?" Ragnar terduduk lemas, syok mendengar hasil tes kesehatannya. "Ta-Tapi semua keluargaku... Beta"

"Terkadang ini memang terjadi, Beta sendiri berada di tengah-tengah yang membuat mereka bisa saja tetap di tengah atau menjadi Alpha dan Omega. Untuk kasusmu, gen mu berkembang menjadi Omega. Sekali lagi selamat ya, nak Ragnar"

"Tidak. Mungkin ada kesalahan dengan alatnya. A-Aku tidak mungkin Omega!" remaja itu menampik keras, dia meraih tangan dokter di depannya dengan putus asa. "Aku yakin ada kesalahan, dokter harus percaya denganku.... M-Maksudku, aku tidak mungkin menjadi O-Omega laki-laki"

"Hm... " Sang dokter memeriksa kembali berkas Ragnar, membacanya dengan teliti karena meski tidak mungkin ada alat rusak yang masih beroperasi di rumah sakit ini, dia tetap mengecek demi kepuasan pasiennya.

"Bagaimana? Pasti ada yang salah kan, dok? A-Aku yakin sekali!" Ragnar menatap penuh harap, harga dirinya yang setinggi langit dipertaruhkan di tempat ini

Sayangnya, dokter menggelengkan kepalanya. "Tidak ada kesalahan sama sekali. Kau memiliki rahim dan segala organ milik pria yang berkembang sebagai Omega pada umumnya. Beberapa hari dari sekarang, kau akan mulai mengeluarkan feromon yang menarik perhatian para Alpha seiring dengan periode estrus pertama mu"

Omega baru itu kontan terdiam di kursinya. Otaknya membayangkan bagaimana reaksi orang-orang di sekitarnya jika mereka tahu dia sekarang merupakan bagian dari Omega ampas yang selalu dia rendahkan di sekolah

Tidak. Lebih baik dia mati daripada harus disebut setara dengan para Omega ampas itu.

Sementara Ragnar berpikir untuk mengakhiri hidupnya, sang dokter yang melihat pemuda itu diam saja mengira Ragnar sudah menerima kenyataan menjadi omega

"Mendapat kenyataan bahwa tubuh kita ternyata berkembang menjadi Omega setelah selama ini hidup di keluarga Beta memang mengejutkan, rasanya pasti sangat tiba-tiba dan sulit diterima. Namun, mari kita lihat sisi terangnya menjadi Omega laki-laki yang sudah cukup langka. Nak Ragnar bisa-"

Her Omega Where stories live. Discover now