Chapter 11

2.2K 172 10
                                    

2 bulan kemudian....

Yangyang menatap lamat lamat foto Kun yang sedang tersenyum manis itu.Saat menatap foto itu,air matanya tetap saja turun membasahi pipinya.

Ini sudah 2 bulan berlalu semenjak kematian Kun namun dia masih belum bisa merelakan kepergian lelaki itu.

Dan karena hal itu kesihatan Yangyang semakin menurun.Haechan,Renjun dan Jaemin lah yang merawat Yangyang.Mereka terlalu bimbang akan bayi yang berada di perut Yangyang.

Pernah sekali Yangyang mencoba menggugurkan kandungannya namun mujurlah Jaemin cepat cepat menghalang tindakan pria manis itu.

"Aku merindukanmu...."lirih Yangyang pada foto Kun.

Yangyang mengusap lembut gambar itu sebelum membawanya ke dalam dekapannya.

Tok tok!

Renjun melangkah masuk ke kamar Kun,yang kini telah ditempati oleh Yangyang.Pria manis itu sendiri yang ingin duduk di kamar Kun dan Renjun tidak menghalangnya.

"Yangyang,ayo makan.Aku membawakan makanan yang enak untukmu."ujar Renjun sambil melemparkan senyuman manis kepada Yangyang.

Yangyang hanya menatap kosong ke arah nampan makanan yang dibawa Renjun.Dia langsung tidak punya selera melihat makanan yang dibawa Renjun walau dia akui semua makanannya terlihat enak.

"Aku tidak punya selera."ujar Yangyang tanpa menatap Renjun.

Renjun menghela napas.Dia bingung bagaimana harus memujuk Yangyang untuk makan.Dia bimbang,Yangyang tidak pernah menyentuh apa apa makanan sekalipun.

"Yangyang~ah,jangan begini.Kau harus ingat jika ada nyawa lain yang berada di perutmu yang harus kau jaga..."bujuk Renjun.

Yangyang hanya diam.Dia menatap perutnya yang mulai membuncit.

"Ayo makan.Kau harus punya tenaga.Jika kau terus begini,Kun pasti akan sedih saat melihat keadaanmu seperti ini."ujar Renjun.

"Jika dia tidak mau melihat aku seperti ini,kenapa dia meninggalkanku? Kenapa dia harus pergi saat aku memerlukannya?"tanya Yangyang.

"Yangyang,kau harus merelakan Kun pergi.Mungkin ini sudah takdirnya.Tuhan lebih menyayangi Kun karena itu dia mengambil Kun dari kita.Dan kita disini harus merelakannya dan harus tetap meneruskan hidup.Kun mungkin saja sudah bahagia disana,dan kau juga harus bahagia.Jangan menyiksa dirimu atau menyalahkan dirimu atas kematian Kun.Tiada sesiapa yang salah disini.Semuanya telah diatur oleh Tuhan dan kita harus menerimanya dengan lapang dada."ujar Renjun.

Yangyang masih tetap diam.

"Bisakah kau keluar dari kamar ini?"pinta Yangyang.

"Tap-"

"Aku hanya ingin sendirian..."ujar Yangyang.

Renjun akhirnya mengalah.

"Baiklah,aku akan keluar.Makanannya aku tinggal.Kuharap kau memakannya walau hanya sesuap sahaja."ujar Renjun dan melangkah keluar dari kamar itu.

Yangyang menatap ke luar jendela.Sebelum matanya menoleh ke arah nampan makanan yang ditinggalkan Renjun.Cukup lama dia merenungnya sebelum akhirnya dia mengambil nampan makanan itu dan memakan makanan itu sedikit demi sedikit.
.
.
.
"Bagaimana? Apa dia mau memakannya?"tanya Jaemin sambil mendekati Renjun yang baru sahaja keluar dari kamar Yangyang.

Renjun menggeleng lemah membuatkan Jaemin menghela napas.

"Jika dia terus begitu,bayinya bisa saja dalam bahaya..."ucap Jaemin.

"Apa yang harus kita lakukan agar dia bisa kembali seperti dulu? Aku sudah tidak sanggup melihatnya seperti itu."ujar Haechan pula.

"Aku tidak tahu."jawab Renjun lemah.

Cry For Me(KunYang)🔞Where stories live. Discover now