23 | Perasaan Yang Memudar

5.1K 317 26
                                    

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Ckelk...

Ayra yang baru saja membuka pintu rumah Virgo seketika terhenti karna bertepatan itu ia bertemu dengan sosok Areska yang sudah berdiri di depan pintu dengan tatapan sendu ke arah Ayra.

Dengan segera Ayra berlalu dari hadapan Areska tapi sudah lebih dulu di tahan oleh Areska. "Ap Saih ?!"

"Mau bicara apa lagi ??! "

"Aku minta maaf."

"Maaf ?? Gampang banget bilang maaf." Ucap Ayra dengan ketus sambil menyentakkan tangannha hingga terlepas dari cengkraman tangan Areska.

"AKU MINTA MAAF. MAAFIN AKU AY, AKU TAU SALAH." Ucap Areska keras dengan terus mengikuti langkah Ayra yang terus menjauh menuju ke Mobil gsdis itu yang ada di parkiran.

Brak...

Areska membanting pintu mobil milik Ayra ketika gadis itu akan masuk ke dalam hingga Ayra tidak jadi masuk.

"Aku minta maaf."

"...."

Ayra diam, gadis itu masih terus diam tidak ada niatan untuk membalas ucapan Cowok tadi. "Maaf Ay."

"Berhenti bilang maaf. Itu seakan akan ngebuat aku ngerasa jadi orang yang paling jahat di sini Res." Ucap Ayra dengan menatap sendu ke arah Areska.

"Ay ?"

"Aku, udah ikhlasin kamu sama Reyna."

"Ay- Kamu ngomong apa sih ? Reyna itu adik aku."

"...."

"Aku gak rasa apapun sama dia Ay." Ucap Areska dengan sendu. "Maafin Aku."

"Kalo memang kamu gak ada rasa apapun sama Reyna, terus buat apa kamu minta maaf ?? Permintaan Maaf kamu itu, karena perasaan kamu buat Reyna kan ??" Tanya Ayra dengan suara bergetar.

Deg ...

"Aku sayang sama kamu Ay." Ucap Areska sembari mengusap wajah Ayra yang sudah memerah dengan air mata yang menetes di pipi gadis itu.

"Sayang ?? Kalo kamu sayang, kamu gak mungkin putusin aku Res dan kalo benar sayang sama aku ? Kamu gak mungkin lebih milik untuk temenin Reyna di jakarta dibanding aku-

-kamu pikir, merawat anak itu gampang ?? Aku sendiri Res jaga Aqueen, aku sendiri yang ngebesarin Aqueen sedangkan kamu ?"

"...."

"Kamu gak pernah peduli."

"Aku peduli, aku peduli sama Kamu Ay."

".... jauhin aku."

Deg ....

"Ayra ?"

"Jauhin aku, dan jangan pernah peduliin aku sama Aqueen."

Ayra dengan berucap tajam pada Areska dan langsung akan masuk ke dalam mobil tapi ucapan Areska mampu menghentikan Ayra.

"Gimana sama Aqueen ?" Tanya Areska.

Deg ...

"Dia udah sama Jevano ?"

"...."

Ayra mengalihkan pandangannya ke arah Cowok di belakangnya dengan tatapan sendunya. "Kenapa ? Dia yang minta?"

Ayra masih diam, dia bingung harus menjawab apa tentang itu. Perlahan Areska mendekat dan membawa Ayra ke dalam pelukannya. Memeluk gadis itu dengan Erat sambil mengusap Punggung gadis itu agar sedikit tenang.

"Gak papa, aku di sini. Mungkin ini udah waktunya Aqueen ketemu sama Ayah kandungnya."

"Aku cuman takut, Jevano berbuat jahat sama Aqueen."

"...."

"Aku gak mau terjadi sesuatu sama Aqueen Res." Ucap Ayra dengan lirih.

"Iya, aku juga gak mau terjadi sesuatu sama Aqueen. Tenang aja, suatu saat nanti Aqueen pasti akan kembali sama kita." Ucap Areska menenangkan.

"....."

****

"Oya ?? Bagus deh kalo gitu. Gue seneng dengernya lo udah baikan sama dia Res." Ucap Reyna dengan tulus.

Areska menganggukkan kepalanya. "Makasih Na."

"Ngapain bilang makasih. Orang gua gak ngapa ngapain juga." Ucap Reyna.

"Makasih, karena lo udah ngertiin gue."

Reyna menganggukkan kepalanya dan sejenak memeluk Areska dengan senyuman tipisnya dan sedikit mengurai dengan tatapan tulus gadis itu. "Jaga Ayra baik baik, gue yakin kok Ayra itu sebenarnya sayaaaang banget sama lo. Tapi dia cuman gengsi, dan mungkin juga dia sedikit ada rasa cemburu sama kita."

Areska kembali menganggukkan kepalanya paham.

"Tapi, lo tau gak ? Kebanyakan cewek yang cemburuan itu artinya dia tulus sama pasangannya. Dia baik, dia tulus sayang sama lo, dan juga dia .... mungkin udah sangat ikhlas kalo pun lo emang gak sama dia."

"Iya, dan dia berharapnya gue sama lo Na." Ucap Areska.

"Itu gak akan mungkin terjadi Res."

"Iya, Gua tau. Hal itu gak mungkin terjadi karena lo adik gue Reyna."

"Iya, karena kita bersaudara. Makasih Res udah jadi abang yang paling hebat buat gue."

Areska tersenyum simpul mendengar hal itu, mungkin memang benar mereka adalah Saudara dan juga tidak dibenarkan jika salah satunya memilki rasa, walaupun dalam agama diperbolehkan tapi rasanya sangat aneh jika keduanya memilki hubungan itu bukan ?

Keduanya hidup hampir belasan tahun dalam ruang lingkup keluarga yang sama, jadi tak heran jika rasa itu tubuh dari dalam hati Areska pada Reyna. Cinta dan Perasaan itu tumbuh dari hati bukan karena keharusan atau karena sebuah paksaan.

"Terus gimana lo sama Arion ? Baik baik aja kan ?" Tanya Areska yang di angguki oleh Reyna.

"Iya, baik baik aja."

"Gue harap, Arion selalu bisa bikin lo bahagia terus Na."

"Iya, dan gue harap Ayra- juga bisa jadi orang yang lo bahagiakan dengan hebat suatu hari nanti Reska." Ucap Reyna tulus.

"Na ??"

"Hm ??"

"Panggil gue pake kata Abang biar gak ada yang salah paham lagi." Ucap Areska yang membantu Reyna menatap sinis ke arah Areska.

"Enggak, gue gak mah. Ngapain gue panggil lo Abang ?? Kaya seakan akan gue itu jadi sosok adik yang harus selalu nurutin kemauan Abang Brengsek kaya lo."

"Brengsek ?!" Tanya Areska tak terima.

"Iya, lo Brengsek. Karena lo udah khianati Ayra." Ucap Reyna sambil berlalu dari hadapan Areska yang membuat Cowok itu yang akan marah jadi terurung karena Reyna yang susah lebih dulu berlalu dari hadapannya menghampiri Sosok Arion yang sudah menunggu di depan rumah.

"Kenapa sekarang gue baru sadar? Kalo ternyata Reyna itu nyebelin." Gumam Areska dengan menggelangkan kepalanya tak habis pikir.

****



Jangan lupa untuk Vote dan Comment !!!

HADES : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang