SEVEN - Hate but think about her

8.4K 878 29
                                    

Beberapa hari setelah itu hubungan antara Zea dan Angel kian memburuk. Rasa benci dihati Angel semakin bertambah dan membuatnya terus menerus membully Zea.

Ia sudah coba beberapa kali membully Zea, akan tetapi entah kenapa setiap ia akan melakukan aksinya itu ada saja guru yang lewat atau kesempatan bagi Zea untuk menghindar darinya.

Tentu saja Angel dibuat kesal juga marah, kenapa nasib baik selalu menimpa Zea sedangkan nasib buruk selalu menimpanya.

"Kenapa sih si cupu selalu beruntung! Kesel banget gue!" Gerutu Angel.

"Sabar Ngel gue yakin pasti hari ini dia nggak bakalan se beruntung itu" Ucap Cika mencoba memberi dukungan kepada sahabatnya itu.

Disaat itu pula Zea masuk ke kelas lalu langsung duduk di kursinya dengan terus diawasi oleh tatapan tajam Angel.

Zea yang risih pun menoleh ke arah Angel kemudian berucap, "Maaf bisa nggak liatinnya biasa aja? Gue risih" Ucapnya.

Seketika Angel pun memutar bola matanya malas dan membalas, "Kegeeran banget sih lo jadi orang, lagian siapa juga yang liatin lo" Ucapnya.

"Denial aja terus" Gumam Zea.

"Huh apa lo bilang?" Tanya Angel karena tak bisa mendengar dengan jelas ucapan Zea itu.

"Enggak" Jawab acuh tak acuh Zea.

Angel pun berdecih pelan dan memilih untuk memalingkan wajahnya dari Zea.

Beberapa menit kemudian datanglah Bu Dina dengan membawa buku paket ditangannya.

"Pagi anak-anak" Sapanya.

"Pagi juga Bu..." Balas anak-anak di kelas 12 MIPA 1 secara serentak dan bersamaan.

"Nggak kerasa ya kalian udah mau lulus aja, padahal baru aja kalian masuk" Ucap Bu Dina.

"Masih lama lah Bu, masih sekitar 9 bulanan lagi Bu" Timpal Andi, salah seorang teman sekelas Zea.

"Iya tapi pasti nggak akan kerasa. Ah udah jangan bahas itu dulu, sekarang kalian harus mulai persiapan buat masuk PTN ya dan selesaikan semua tugasnya agar tidak ditagih oleh guru disetiap mapelnya"

"Iya Bu..."

"Oke sekarang kita bagi kelompok dulu ya, ibu bakal kasih kalian tugas dan dikerjakan secara berkelompok. Dan nanti setelah selesai setiap kelompok maju ke depan mempresentasikan hasil kerjanya" Ucap Bu Dina sambil tersenyum.

"Oke ibu pilih ya kelompoknya" Ucap Bu Dina lagi dan seketika mendapatkan protes dari murid-muridnya itu.

"Siap Bu"

"Kita pilih sendiri aja deh Bu"

"Iya Bu kita pilih sendiri aja kelompoknya"

"Aku mah mau sama Dea"

"Yang pinter pokoknya plis masukin gue ke kelompok kalian"

"Jangan milih sendiri ah nggak adil!"

"Bener tuh yang ada nanti yang pinter sama yang pinter lagi, yang bodo mah bisa apa"

Sedangkan Zea hanya diam saja mengamati teman-teman sekelasnya itu, karena mau memilih sendiri atau dipilihkan oleh gurunya toh ujung-ujungnya ia akan sendirian juga.

"Udah udah Ibu pilih aja nggak ada protes-protesan lagi! Sekretaris maju ke depan tolong tulis nama-nama orang disetiap kelompoknya setelah ibu sebutkan" Ucap Bu Dina.

Bu Dina pun mengambil kertas daftar hadir kemudian menyebutkan satu persatu nama untuk setiap kelompok.

"Kelompok 1, Rian, Tantri, Eva....."

CRAZY?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang