CHAPTER 34 - No More Nightmare

232 32 9
                                    

Chapter 34

-No More Nightmare-

-No More Nightmare-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-o0o-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-o0o-

CAHAYA menyilaukan yang tertangkap matanya begitu siuman membuat Seo Hee mengeryitkan kening. Ia mengerjapkan mata beberapa kali sebelum penglihatannya beradaptasi dengan suasana terang di ruangan yang didominasi warna putih itu. Bau obat-obatan khas bercampur aroma bunga segar yang tercium hidungnya memberi informasi di mana dirinya berada saat ini. Ia sedang berbaring di ranjang rumah sakit, dengan selang infus menempel di tangannya.

Aku masih hidup.

Perasaan lega seketika memenuhi benaknya. Ia mencoba bergerak, sedetik kemudian meringis disebabkan rasa sakit di bagian perut. Hatinya mencelos.

Bagaimana bisa dirinya lupa bahwa ia terluka karena melindungi Soo Bin dari wanita gila yang mencoba menusuknya dengan sebilah pisau. Alih-alih mengenai Soo Bin, pisau itu justru bersarang di perutnya.

Seo Hee tidak tahu darimana datangnya keberanian untuk melakukan aksi yang begitu nekat. Terdorong oleh rasa takut melihat keselamatan Soo Bin terancam, tubuhnya bergerak sendiri. Rasa sakit yang sangat menyengat di perutnya lah yang membuatnya tersadar bahwa ia telah menjadi tameng hidup untuk pria itu.

Dalam sepersekian detik saat pisau itu menembus kulit tubuhnya, ia bertemu pandang dengan wanita itu. Ia bisa melihat ekspresi ngeri di bola matanya. Dengan mimik terkejut yang nyata, dia menarik kembali pisau yang masih digenggamnya dengan erat.

Rasa sakitnya sungguh tak tergambarkan. Kala itu ia refleks memegangi perutnya. Ia merasakan cairan hangat merembes keluar, meskipun ia berusaha keras menutupinya dengan tangan.

Ingatannya menjadi kabur setelah itu. Kenangan terakhir yang diingatnya sebelum dunia berubah gelap adalah langit senja kemerahan dan juga wajah Soo Bin. Pria itu memeluknya dengan erat. Matanya terlihat basah.

Aku membuatnya menangis.

Saat itu, ketika Seo Hee merasakan tubuhnya mulai menggigil dan perlahan mati rasa, ia berpikir bahwa kematian akan menjemputnya. Namun ia merasa lega hal terakhir yang dilihatnya adalah pemandangan langit yang indah bersama orang yang dicintainya. Dalam hati ia meminta maaf pada Ayah dan Ibu karena pergi tanpa sempat berpamitan. Terakhir, ia ingat sempat melihat Manajer An sebelum kegelapan benar-benar menelannya.

Celebrity Girlfriend [Soobin] - Dear Sputnik Series 1 (END)Where stories live. Discover now