52. kelulusan

16.9K 711 11
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

“Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup pandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.”

☆☆☆

Hari ini adalah hari dimana seluruh kelas 12  akan melaksanakan ujian mereka yang terakhir. Perasaan mereka campur aduk, ada rasa bahagia karena tinggal hari ini saja mereka akan menjawab soal soal yang di berikan lalu setelah itu mereka bisa bersantai. Dan juga ada rasa sedih karena hari ini adalah terakhir kalinya mereka berkumpul di ruang kelas setelah itu mereka akan berpisah pisah lagi.

Banyak kenangan yang mereka lalui bersama sama di kelas ini. Benar benar tidak terasa tanggung jawab mereka akan lebih serius lagi daripada tanggung jawab sebagai anggota OSIS, organisasi kelas, dan sebagainya.

Pengawas yang bertugas di kelas XII IPA 1  sedang membagikan soal ujian kepada siswa siswi. "Ingat ya, jangan sampai ada yang menyontek, kalau kalian ketahuan menyontek saya akan ambil kembali soal ujian kalian!" Ucapan tegas dari sang pengawas membuat anak kelas XII IPA 1 mengacungkan jempol nya.

"Siap pak!" Jawab mereka serentak.

Sang pengawas kembali duduk di kursi guru sembari menatap siswa siswi yang sedang mengerjakan soal ujian mereka masing masing.

Sedangkan di bangku paling belakang, Vero menatap soal ujian nya tanpa minat. "Huh... Gue pasti bisa nih! Tinggal ini doang abis itu gue bisa santai santai!" Ujar Vero sungguh sungguh, tangan nya mengambil soal ujian lalu mendekat kan ke wajahnya dan membaca dengan saksama.

"Tapi gue nggak ngerti anjir!" Lanjut Vero frustasi. Ia melirik Gibran, Adriel, Raka, dan juga Baron yang terlihat santai mengerjakan soal.

Untuk Adriel, Raka, dan Baron. Vero masih mewajarkan nya karena mereka pintar, tetapi Gibran? Pemuda itu membuat Vero ragu.

"Psstt! Gibranjing" panggil Vero dengan berbisik. Gibran menolehkan kepalanya kepada Vero.

"Apaan?!" Balas Gibran dengan berbisik.

"Lo udah jawab berapa nomor?!" Tanya Vero yang di balas gelengan dari Gibran.

ADRIEL | ENDWhere stories live. Discover now