Bab 6

597 47 9
                                    

Hari terakhir Thorn dirumah sakit, dan besoknya dia akan diperbolehkan pulang. Hari ini tentunya yang menjaga Thorn adalah si kang molor dan si kang narsis🗿(Ice dan Solar) . Apakah mereka dapat menjaga Thorn dengan baik? Mari kita baca Bab ini! ^^

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈••┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

"Hello guys! Hari ini gua dan kakak kebo gua lagi ngejagain adek gua yang lagi sakit di rumah sakit, mohon doanya supaya adek gua bisa cepat sembuh guys😘" Ya. . . Awalan yang sangat membagongkan bukan?. Solar sedang membuat status di ig-nya yang pastinya belum 1 menit ditinggal sudah banyak notifikasi-notifikasi dari pengikut Solar.

'Semoga adeknya cepat sembuh kak🥰'

'Semoga gak terjadi apa-apa saat kakak ngejagain adek nya ya😍'

'Jangan lupa kasiin adeknya obat biar cepet sembuh kak😃'

'Kok adeknya bisa sakit? 😟'

Kira-kira komentar-komentar itu yang banyak di kirim pengikut Solar, Solar pun sampai kewalahan untuk membalas followersnya satu-satu.

Ice sendiri? Seperti biasanya, dimana pun dan kapan pun, pasti yang dia kerjakan hanyalah tidur🙂. Mau itu di rumah, rumah teman/orang lain, tempat umum, masjid- eh ini gak termasuk 🙃, dan masih banyak lagi lah.

Thorn sendiri sedang memperhatikan bunga matahari yang dibawain oleh Solar kemarin sehabis dari sekolah. Thorn kini sedang memangku bunga tersebut sambil sekali-kali mengelus bunga dan daun bunga matahari tersebut dengan lembut. Dia sudah memutuskan untuk berhenti melamun, setiap dia akan melamun, pasti dia akan menampar pipinya sendiri. Tapi ada yang aneh, entah apa yang dipikirkan Thorn. Tapi dirinya merasa seperti ada yang janggal pada dirinya.

"Apa mereka benar-benar saudaraku?. . . Kenapa aku seperti tidak yakin?" Ucap Thorn pelan agar tidak didengar oleh Ice dan Solar. Hampir saja Thorn melamun karena memikirkan hal tersebut, untungnya Thorn sadar dan langsung menampar dirinya sendiri.

"Hampir melamun lagi?" Tanya Solar yang sudah berada di dekat Thorn. "Eh? Emm. . . Ya, hehe" Jawab Thorn dengan senyuman imut nan polosnya. "Haih, sebenarnya apa yang kau pikirkan sampai kau hampir melamun terus?" Solar bertanya lagi dan membuat Thorn terdiam sejenak.

"Apa kalian benar-benar saudaraku?" Tanya Thorn dan berhasil membuat Solar terbelalak kaget akibat pertanyaan Thorn. "Apa yang kau pikirkan? Tentu saja kami saudaramu. . . Apa yang membuatmu tidak yakin jika kita bersaudara?" Tanya Solar lagi namun dengan nada yang serius.

". . . Entah, tapi Thorn tadi malam mimpi kalau kalian bukan saudara Thorn, melainkan. . . " Thorn sengaja menggantung Kalimatnya dan membuat Solar semakin penasaran dengan kelanjutannya. "Melainkan?" Tanya Solar yang muak karena Thorn tidak melanjutkan Kalimatnya.

". . . Musuh. . . Kalian menyerang Thorn. . . Thorn tidak tau alasan kalian menyerang Thorn. . . Tapi saat Thorn lengah tiba-tiba. . ." Tanpa sadar, air mata Thorn terjun tanpa izin, Solar yang makin penasaran pun mulai fokus mendengarkan cerita Thorn dari pada suara notifikasi yang dari tadi berbunyi akibat followersnya.

"Kak. . . Kak Solar ngebunuh Thorn. . . " Solar yang mendengar pernyataan Thorn pun kaget, Thorn bermimpi. . . Jika dia membunuhnya?. "Jangan percaya Thorn, itu hanya sebuah mimpi" Ucap Solar mencoba menenangkan Thorn dengan dirinya yang takut jika mimpi Thorn akan benar-benar terjadi.

"Hiks. . . Thorn, hiks takut. . . Hiks Huaaaa" Thorn kini menangis, dan Solar langsung memeluk Thorn dari samping. Ice? Dia tadi masih tidur, tapi saat denger suara Thorn yang nyaring akibat menangis membuatnya terjungkal dari posisi tidurnya (kasian bet🗿)

Who's he. . .?[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang