²¹. Wedding

141 10 0
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, kini saatnya Seokmin dan Jisoo untuk menikah pada hari ini juga. Mereka sama-sama tahu bahwa pernikahan bukanlah permainan. Jika tidak karena orang tua mereka mereka tidak akan mau menikah dengan kurung waktu yang singkat seperti ini.

Jika untuk Seokmin memang seharusnya umurnya belum legal untuk menikah tetapi pernikahan mereka ini kan disembunyikan dari publik agar tidak ketahuan identitas asli Seokmin yang masih di bawah umur. Maka itu, Jisoo dan Seokmin sama sekali tidak mengundang teman mereka ke acara pernikahan mereka karena acaranya saja hanya rahasia tidak di publik.

Kali ini tinggal ritual terakhir yang harus mereka lakukan. Memakaikan cincin dan juga berciuman setelahnya.

Kini jari jemari Jisoo sudah ia sodorkan kepada Seokmin guna memakaikannya cincin pernikahan. Seokmin pun memakaikan cincin tersebut kepada jari manis Jisoo. Begitu juga sebaliknya, Jisoo pun memakaikan cincin miliknya kepada Seokmin dan terakhir, mereka pun berciuman di pelaminan sebagai tanda akhir dari ritual sakral tersebut.

Cup

Sayangnya ciuman tersebut bukan ciuman biasa karena Seokmin melumat bibir Jisoo seperti biasanya. Jisoo tidak masalah dengan itu karena ia sudah biasa menikmati lumatan Seokmin dari tahap ke tahap.

Sementara itu dari sebrang pelaminan terdengar suara riuh dari ibu dan ayah Seokmin dan Jisoo karena melihat anak mereka berciuman satu sama lain. Para tamu undangan pun juga bersorak melihat hal tersebut. Sebenarnya ini tidak terlalu privat karena orang tua Seokmin dan Jisoo masih mengundang teman-teman mereka namun, teman Jisoo dan Seokmin tidak boleh datang karena bisa-bisa mereka akan ketahuan.

"Aduh.... Anak aku udah besar" ucap ibu Seokmin sembari memeluk ayah Seokmin.

"Iya, udah bisa ciuman. Ma, pengen di gituin juga deh" ucap ayah Seokmin yang mendapat pukulan di pundaknya dari ibu Seokmin.

Sementara itu besan mereka ayah dan ibu Jisoo hanya tertawa melihat tingkah orang tua Seokmin di depannya ini.

Oke, kembali lagi ke pasangan Seoksoo.

"Terimakasih" ucap Seokmin.

"Buat?"

"Ciumannya tadi"

"Halah biasanya juga kamu lakuin duluan. Tumben banget makasih"

"Ih Jisoo jahat!"

Seokmin pun mempoutkan bibirnya lucu.

Jisoo hanya terkekeh kecil melihat tingkah laku orang yang baru saja bernotabe sebagai suaminya itu.

"Ih apaan sih! Gak lucu tau yang manly dikit napa jadi cowok"

"Bukannya di bujuk malah di hina"

"Lagian kamu sih kayak bocil"

"Istri itu harus nurut kata suami"

"Ck! Udah ah masih di pelaminan tau! Jangan berantem dulu"

Seokmin hanya tersenyum sembari mengecup pipi Jisoo singkat. Jisoo yang merasakan benda kenyal nan halus itu menempel di pipinya kini hanya merasakan panas pada pipinya.

"Cieee merah"

"H-hah? A-apanya merah?!"

"Pipi kakak"

"I-ih!!! Mana ada?!"

"YEUUU! Ngelak"

Jisoo pun hanya memukul-mukul dadanya bidan Seokmin dengan tangannya. Tidak terlalu kencang memang, tetapi tingkah laku Jisoo itu membuatnya merasa gemas.
.
.
.
Kini Seokmin tengah berada di ruang keluarga rumah Jisoo.

"Nak" panggil ibu Jisoo.

Seokmin pun lantas tersenyum kearah ibu mertua nya itu sembari bertanya.

"Ya, kenapa, mi?"

"Kamu gak ajak Jisoo makan dulu? Kali aja dia laper abis acara pernikahan tadi. Kamu juga harus isi stamina, Seok kan nanti malem mau gempur badannya Jisoo." Ucap ibu Jisoo sembari terkekeh kecil. Ia sudah menyiapkan makanan di meja makan keluarga nya dibantu dengan ibu Seokmin juga tadinya.

Seokmin yang mengerti maksud pembicaraan ibu mertuanya ini hanya terkekeh kecil sembari menggaruk tengkuknya canggung.

"Hehe, iya, mi. Aku tanya dulu kak Jisoo nya mau apa enggak"

"Eh? Kok manggilnya kakak? Kan udah nikah"

"Takutnya kalo manggil nama doang atau pake sebutan khusus kakak Jisoo belum terbiasa, mi"

Ibu Jisoo hanya tersenyum.

"Perhatian banget kamu sama Jisoo"

Seokmin hanya tersenyum sembari mengangguk.

Tiba-tiba Jisoo yang dari tadi di bicarakan pun datang.

Ia menatap tajam kearah ibunya.

"Eh Jisoo, makan dulu yuk sayang kan kamu capek"

"Gak, terimakasih" ucap Jisoo singkat dan berlalu ke kamarnya.

"Dia emang kayak gitu, mi?" Tanya Seokmin kala Jisoo sudah pergi jauh dari meja makan dan ruang keluarga.

Ibu Jisoo pun menoleh kearah menantunya.

"Enggak kok, ini emang salah mami dulu"

"Ooh"

Seokmin tidak ingin panjang lebar karena ia ingin mendengarkan nya sendiri dari Jisoo saja.

Tiba-tiba ibu Seokmin pun datang.

"Haloowwww anak mamaaaa! Ayo kita makan! Ajak menantu mama yang cantik dong dia juga harus makan buat persiapan nanti malem bareng kamu, hehe"

Seokmin hanya terkekeh kecil.

"Nanti aja ya, ma? Kata dia tadi gak mau makan"

"Oh, tadi udah di panggil toh?"

"Iya, tapi dia nya gak mau makan"

"Lah? Kenapa?"

Seokmin hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tahu.

"Ya udah kalo gitu mama aja yang ngajak pasti dia mau"

"Kalo gak mau juga gimana?"

"Ya udah nanti aja"

"Kalo gak mau berarti aku yang menang ya!"

"Cih, udah kek taruhan aja sama anak sendiri. Heran kadang-kadang"

Sementara itu ibu Jisoo pun hanya menggelengkan kepalanya sembari terkekeh kecil melihat drama ibu dan anak ini.

TBC
Vote and comment please :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good boy 『Seoksoo』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang