🍁 Sepuluh | Bekal Rasa Cinta part 1🍁

77 10 221
                                    

Karena hari ini Palentin, aku munculkan nih part terbarunya❤❤❤

Di belahan bumi yang lain, Nara sedang makan malam dengan mama dan papanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di belahan bumi yang lain, Nara sedang makan malam dengan mama dan papanya. Meskipun makanan yang dihidangkan sangat lezat dan menggoda selera, tapi Nara tidak berselera makan sama sekali di sepanjang makan malam ini. Fadira dan Alvin sampai bisik-bisik karena melihat anak mereka yang manyun terus dari tadi.

"Psssttt ... pssstttt .... Pa, kenapa sama Nara?" Fadira mendekatkan wajahnya ke suaminya sambil kedua matanya melirik-lirik Nara.

Alvin geleng kepal. "Nggak tahu, Ma. Lagi dapet, kali." Alvin berbisik.

Fadira justru memukul suaminya. "Papa jangan ngaco, ya."

"Sakit, Ma."

Melihat mama dan papanya mulai memperdebatkan tentang dirinya, Nara memutuskan untuk bercerita pada mereka. "Ma, Pa?"

"Iya, Sayang. Kenapa?" tanya Fadira yang sudah memutuskan untuk berhenti berdebat dengan suaminya dan fokus ke Nara.

"Aku nggak sengaja berbuat salah sama seseorang ...."

"Terus?" ke-kepoan Fadira dan Alvin semakin tinggi saat Nara mulai bercerita. Bahkan mereka meletakkan sendok dan garpu, menunda makan malammnya demi mendengarkan cerita anaknya.

"Ya, gitu ... aku belum dimaafin juga sama dia." Nara semakin frustrasi dan memegang kepalanya. "Aku udah minta maaf berkali-kali, udah berusaha ngelakuin segala cara. Bukannya dimaafin, malah orangnya tambah marah sama aku."

"Cowok apa cewek?" tanya Alvin.

"Cowok."

"Kalo gitu sih, gampang," ujar Fadira dengan nada menggebu-gebu. Dia sepertinya tahu cara apa yang harus dilakukan untuk minta maaf pada laki-laki.

"Maksud Mama?" Nara menegakkan kepalanya, mulai menemukan secercah cahaya dari mamanya.

Dengan senyuman penuh keyakinan, Fadira berkata ;"Mama saranin, lebih baik kamu buatin aja cowok itu bekal makan siang."

Nara dan Alvin membelalak.

"Hah? Bekal makan siang?"

"Iya. Bekal makan siang." Fadira mengangguk, yakin saran ini akan berhasil. "Cowok itu ya Ra, paling seneng kalo dibikinin makan siang sama cewek."

Menurut Nara, ide yang dibererikan Fadira ada benarnya juga. Segalak-galaknya laki-laki, pasti akan langsung luluh kalau dibuatkan makan siang sama perempuan. Meskipun kemungkinan sangat mustahil kalau memang laki-laki itu adalah Marvin. Tapi yang dikhawatirkan Nara bukan karena laki-laki itu Marvin atau bukan, melainkan ada masalah lain yang membuat Nara bingung.

"Tapi, Ma. Aku kan nggak bisa masak? Gimana mau masakin makanan coba?"

"Ya, kamu kasih aja makanan yang kamu bisa membuatnya. Contohnya aja mie goreng atau roti panggang, kek. Kan gampang tuh bikinnya," kata Fadira lagi.

Marvin Untuk NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang