"Ra lo kenapa?"
Lesley mendekati Aurora yang baru sampai di kelas sambil lari-lari, lalu menelungkupkan wajahnya dikedua lengannya yang disilangkan di atas meja.
"Ra?"
Aurora menengadah setelah Lesley menyentuh bahunya.
"Muka lo kok merah? Lo sakit?"
"GUE MALU ANJIIRRRR!!!"
"Malu kenapa?"
"Tadi gue dici...
Aurora menggantung ucapannya. Ingin cerita tapi Aurora malu dan Aurora yakin pasti akan diledek Lesley.
"Kenapa?"
Aurora menggeleng. "Gak pa-pa."
"Aneh banget lo, Ra."
"Les."
"Hm."
"Masa gue mulai les lagi."
"Serius? Lagi? Kenapa kok bisa sih?"
"Gue jalan sama Nathan terus pulangnya kemaleman."
Lesley menghela napas pelan. "Ya pantesan bokap lo marah dan nyuruh lo les lagi. Lo sih dikasih kesempatan buat berhenti les malah nyari masalah."
"Orang gue lupa."
"Mulai kapan lo lesnya?"
"Nanti."
"Nanti? Gila! Kalo gue jadi lo gue gak bakalan kuat sih. Gue masih inget banget sih gimana dulu lo tiap hari belajar terus, baca buku terus, gue aja sampe enek lihatnya. Apalagi lo pernah kan sampai kena maag akut gara-gara gak sempet makan, pas makan mual terus."
Aurora hanya tersenyum tipis.
"Mau gimana lagi, Les? Gue gak mungkin ngebantah, kan?"
Lesley manggut-manggut. "Ya gue cuma berharap yang terbaik aja sih buat lo."
"Uuuu bestie gue... thank you."
Aurora melebarkan tangan dan memeluk Lesley.
"Ngapain nih peluk-peluk segala?"
Aurora dan Lesley menoleh pada Julian yang sudah duduk di kursi meja depan Aurora dan Lesley.
"Urusan cewek lo gak perlu tahu," jawab Lelsey.
Julian tersenyum.
"Iya deh. Nih."
"Rora doang nih yang dikasih, gue enggak?" celetuk Lesley saat Julian menyodorkan es teh kepada Aurora.
"Lupa beli gue."
Aurora tertawa mendengarnya.
"Iya iya gue mah gak penting makanya gampang banget dilupain."
"Nanti istirahat gue beliin deh, gue traktir makan sekalian," ucap Julian yang merasa tidak enak pada Lesley.
Dengan santainya Lesley merangkul Julian. "Ah lo emang loyal banget deh. Gak sia-sia gue temenan sama lo."
"Kalo gue jadi Iyan, ogah sih temenan sama lo," kelakar Aurora.
"Yang ada justru Julian yang harusnya bersyukur punya temen yang cantik jelita, baik hati, dan suka ngabisin duit kayak gue."
Aurora tertawa pelan.
"Iya, kan, Yan?"
"Yan?"
Yang ditanya malah diam.
"Woi!"
Lesley menyenggol lengan Julian membuatnya tersadar.
"Ah iya, lo ngomong sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan! Balikan Yuk!
Teen Fiction"Selingkuh mulu lo! Heran gue!" "Bi, kok lo di sini?" tanya Nathan. "Orang gue sekolah di sini ya jelas gue ada di sini," jawab Aurora cuek. "Bi." "Apaan?" "Lo marah?" "Enggak." "Ya udah gue mau lanjut selingkuh lagi." "Silakan." Nathan itu playboy...