37. No Title

16 0 1
                                    

"Ehm, ka-kau ...."

Yang dihalangi jalannya, melirik bingung.

"Nggak nyangka bakal ketemu di sini, ditambah kau ternyata anak Om Ardian. Kupikir anaknya cuma Delta."

Pria yang dihalangi jalannya berdecak, menganggap wanita yang menahannya ini hanya membuang waktu.

"Tunggu dulu! Makasih"

"Soal apa?" Pria tadi melirik malas, kembali berkata, "Kalo nggak ada urusan, nggak usah ganggu deh!"

"Kau lupa ya?" Wanita tadi, tidak peduli kalau kelakuannya ini membuat pria tersebut kesal. "Kau pria itu bukan? Ini juga milikmu 'kan?" Sembari menyodorkan kalung berkepala burung elang.

Pria tadi, awalnya kesal karena diganggu kini menatap sejenak dan mengambil kalung tersebut.

"Eh!" Wanita tadi terkejut, saat melihat kalungnya menjadi ganda—persis sulap, kenyataanya memang ganda. Namun, terkesan seperti tipis—menyatu. "Kau ingat?"

"Mungkin, karena aku tipe gampang lupain apapun." Kemudian pergi.

"Kalungnya kenapa nggak kau bawa? Malah digandakan?" Wanita tadi bingung, ditambah lagi tidak digubris oleh pria yang pernah menolongnya.

"Ambil dan lebih bagus kau pakai aja, Disa."

"Ih! Delta bikin kaget aja!" Disa melirik pria yang telah menolongnya. "Dunia ini sempit, aku selalu berharap bisa bertemu untuk berterima kasih dan mengembalikan kalung, gagal terus. Baru sekarang ketemu dan itu kebetulan."

"Namanya, Alfa. Kakakku, memang lebih cocok dikatakan nggak pernah ada di rumah." Delta mulai menjelaskan. "Seperti yang kubilang tadi, ambil dan pakai."

Disa menurut, walau masih bingung. Habisnya, berniat dikembalikan malah berbalik diberikan lagi padanya.

"Kau tau? Ayah berharap kau diam di rumah," celetuk Ardian yang melihat si sulung balik, meskipun sebentar.

Alfa tidak menggubris, memilih ke kamar pribadi yang tidak pernah ditempatinya.

Ardian mendengkus, karena diabaikan. Melihat Alfa keluar dan berniat pergi lagi, tetap saja terlambat untuk meminta tetap tinggal.

Alfa melangkah, mengabaikan semua orang. Kepulangan singkat dan mendadak ini, ternyata saat rumah orang tuanya mendapatkan tamu bisnis.

Kini terusik, saat wanita itu menahan lagi. "Apa lagi?"

Disa kikuk sejenak. "Cuma mau makasih lagi. Serius, ini nggak kau ambil?"

"Ya." Alfa melirik serius. "Buatmu aja."

Entah kenapa, Disa merasa senang setelah mendengar ucapan itu langsung dari Alfa, padahal Delta sudah mengatakannya duluan.

"Setidaknya, kau bisa aman."

"Maksudnya?" Disa kembali dibuat bingung, sayangnya Alfa sudah pergi.

11 Februari 2023

Kumpulan OneshotWhere stories live. Discover now