Dimana Sienna?

162 27 1
                                    

Selamat membaca:)
.
.
.

Satu minggu sejak hilangnya Sienna, keadaan menjadi kacau. Icha langsung jatuh sakit mengetahui kabar Sienna menghilang. Jihan pun menjadi tak seceria biasanya. Mereka telah melaporkan hal tersebut kepolisi, namun belum menemukan hasil.

Jay yang mengetahui Icha sakit hendak mengunjungi rumahnya.

"Juan?" tanya Jay ragu-ragu

"Bang Jay.. Abang ngapain disini?"

"Lo juga ngapain disini?"

"Gue temennya Jihan bang"

"Jihan?"

"Iya adiknya kak Icha.. Abang kenal kak Icha"

"Ya... Kit-ta kan satu kampus"

"Jihan cerita kakaknya kedokteran, bukannya abang ekonomi bisnis? Kenal darimana?"

"Sat..satu kelompok pas KKN iya.. Pas KKN"

"Oh gitu"

Keduanya pun masuk ke dalam rumah Jihan di waktu yang bersamaan. Di dalam sudah ada Elisa, ibu Juan yang mendampingi Jihan serta Icha.

"Mom, ini aku bawain makanan pesenan mommy"

"Thank you sayang... Eh ada nak Jay!"

"Sore tante"

"Sore... Kamu ngajak Jay, Juan?"

"Bang Jay kenal sama kak Icha"

Icha yang baru keluar dari kamarnya pun terkejut melihat Jay berada disini.

"Loh ngapain disini?" tanya Icha ke Jay

"Dia mau liat keadaan kakak katanya.. Aku baru tau kalo kakak temennya bang Jay"

"Iya.. Jay ini dulunya tetangga kami loh, dia sering banget main sama Juan waktu kecil ya sampe sekarang masih sih.. Dunia itu sempit ya"

Icha menatap Jay heran dan penuh tanda tanya.

"Mom Jihan udah bangun?"

"Udah tadi mommy kompres karena badannya agak hangat"

Mendengar kondisi Jihan dari mommynya ia langsung menuju kamar Jihan.

"Jay sama Icha bisa bantu mommy siapin makanan"

"Iya tante" jawab merek serempak

"Kalian cocok banget deh"

"Iya/Ngga"

"Hahahaha aduh, ya udah yuk siapin makanannya kita makan siang"

***

"Han..." panggil Juan

"Juan"

"Badan kamu masih panas?" tanya Juan sembari menempelkan telapak tangannya ke dahi Jihan

"Udah ngga kok"

"Mbak Sien pasti ketemu han.. Kamu tenang aja ya... Kita berdoa supaya mbak Sien baik - baik aja"

"Iya.. Besok ibu mbak Sien sama mas Andy, adiknya mbak mau dateng kesini" jawab Jihan sambil berkaca-kaca

"Ssttt.. Jangan sedih han, kalau kamu sedih nanti kamu malah demam loh"

"Iya maaf aku cuma khawatir aja. Aku takut aku kehilangan—"

"Han.. Jangan pikirin macem macem ya.. Mbak Sien baik-baik aja pasti, meskipun ada kemungkinan buruk tapi kita ga boleh berhenti berharap" ujar Juan sembari memeluk Jihan

Elisa ingin memanggil putranya dan Jihan untuk makan siang, tetapi melihat keduanya yang sangat romantis ia mengurungkan niatnya.

"Kita makan duluan aja ya bertiga"

Three of UsWhere stories live. Discover now