Say Goodbye!

129 23 0
                                    

Selamat membaca:)
.
.
.

Setelah mengantar Icha ke Fakultas kedokteran, Jay berangkat menuju kelasnya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan Ethan, Jake, dan Satya.

"Yoi brother! Udah lama lo ga gabung sama kita. Kemana aja nih?" sapa Jake pertama kali

"Lagi sibuk aja" balas Jay dengan malas

Sejak melihat adegan mesra antara Ethan dan Nada, ia jadi menjauh dari teman-temannya ini.

"Pulang kelas nongki yuk.. Bareng sama geng the girls"

"Iyaa ayok lah! Udah lama lo ga gabung! Mau ke cafe monokrom kitaa"

Mendengar cafe monokrom, Jay teringat Icha yang bekerja part time disana.

"Cafe monokrom yang disebrang kampus?" tanya Jay

"Iya.. Bang Ethan suka nongki disana tuh akhir-akhir ini, ya kan bang"

"Yap! Soalnya ada yang menarik di cafe itu" sahut Ethan dan melihat ke arah Jay

Jay yang paham arti tatapan Ethan pun mengepalkan tangannya.

"Wuidihhh ada apa tuh bang" goda Jake

"Makanya kesana.." jawab Ethan

"Nah gas kuy.. Ayolah Jay!"

Jay melihat Ethan yang tersenyum miring menyetujui ajakan mereka untuk pergi kesana.

Jay mengenal Ethan, Jake, dan Satya saat dibangku SMA. Mereka yang mengajarkan Jay merokok, taruhan, dan kenakalan remaja lainnya termasuk mempermainkan wanita. Icha salah satu target Jay saat itu atas usul Ethan.

Namun sejak dekat akhir-akhir ini dengan Icha, Jay sadar kalo apa yang dilakukannya selama ini sudah cukup.

***

Sepulang kelas kuliah Jay menuju ke cafe monokrom sendiri. Setelah masuk ke dalam cafe, Jay melihat teman-temannya tadi dan juga geng the girls disana. Geng the girls sendiri terdiri dari Wanda, Nada, Giselle, dan Catherine. Mereka semua berbeda umur. Catherine dan Giselle mereka seumuran dengan Sienna, Wanda seumuran dengan Ethan, terakhir Nada yang seumuran dengannya, Jake dan Satya.

Catherine dan Giselle harusnya lulus tahun kemarin tapi nyatanya mereka belum lulus  sampai sekarang.

"Oy! Jay!" sahut Jake dari bangkunya

Jay berjalan malas menghampiri mereka, belum lagi ada Nada disana. Keduanya sudah jarang sekali berkomunikasi. Jadi keduanya cukup canggung bertemu saat ini. Jay tidak terlalu peduli, toh ia sudah tahu kenyataan sebenarnya.

"Udah pesen?" tanya Jay sesudah duduk di sebelah Nada

"Belom nih nungguin kamu Jay, ya kan sayang" balas Catherine sambil bergelayut manja di lengan Ethan

Jay yang mendengar dan melihatnya merasa jijik, geli.

"Ya, tentu kita menunggu bintang utama ya kan" ucap Ethan sembari mengulas smirknya

Kemudian Ethan memanggil pelayan di dekat meja kasir. Seolah sudah tersusun rapi seperti sebuah skenario, Icha muncul membawa buku catatan dan pena. Icha terlihat santai dan tidak berusaha menutupi identitasnya.

"Woow! Dia Icha kan? Mantan taruhannya Jay!?" kaget Wanda

"Lah iya" sahut Satya

"Siang mau pesan apa" sapa Icha dibuat ramah

"Hai Icha" sapa Jake dan dibalas senyum paksa oleh Icha

"Hahaha.. What the Hell.. Jay! Dia jadi pelayan disini? Oh my god.. Udah gitu masih jual mahal sama lo!" remeh Giselle

Three of UsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora