03. Awal permasalahan

224 157 126
                                    

Hai gays apa kabar nih ?

Follow dulu sebelum baca ya
.
.
.

~Zahra Antasari Alexsander~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Zahra Antasari Alexsander~

* * *

Malam yang begitu dingin dengan angin yang ber hembusan, jam menunjukan tepat pukul delapan malam. Zahra pun duduk di samping jendela dengan kaki yang di tekuk

Zahra pun melamun kan sesuatu entah apa yang ia lamun kan, tapi di kepalanya banyak sekali hal-hal yang terlintas di pikiran nya. Seperti kejadian dua tahun yang lalu

Klek

Suara pintu yang terbuka membuat Zahra tersadar dari lamunannya. Dan di balik pintu itu adalah Zafran

"Kak ngapain, tumben ke kamar aku" tanya Zahra dan berjalan menuju Zafran

"Zera mana, tadi aku liat dia jalan menuju kamar mu?" Tanya Zafran sambil melihat ke mana-mana

Zahra yang mendengar itu pun langsung meneteskan air mata tanpa ia sadari

"Kak, Zera udah ngak ada" ucap Zahra dengan memegang pundak Zafran

"Kakak harus ikhlas, sampai kapan kakak kaya gini terus. Kasian Zera di atas sana kak" sambungnya dengan suara lemah lembut

Zafran yang mendengar perkataan itu pun langsung menampar pipi Zahra tanpa aba-aba dan menendang perut Zahra dengan keras

Zahra pun langsung terjatuh ke lantai

"DASAR PEMBUNUH"

"LO JAHAT, LO UDAH BUNUH ZERA"

"LO PEMBUNUH"

"PEMBUNUH"

"Sudah gue duga" batin Zahra dengan memegang perutnya dan tersenyum pahit

Zai, Zura, dan Raihan yang mendengar teriakannya Zafran pun langsung menuju ke kamar Zahra

"Zafran apa-apaan kamu hah" Raihan pun kaget dengan apa yang dia lihat

Zahra yang menangis di sertai lirihan rasa sakitnya. Zai dan Zura pun langsung berjalan menuju Zahra, dan memapah Zahra ke kasurnya. Sedangkan Raihan memegang tangan Zafran dengan erat dan menariknya entah kemana

"Zai, jagain kakak kamu. Mama mau nyusul Abang kamu, takutnya papa kamu ngelakuin yang aneh-aneh kaya dulu" ucap Zura

"Iya mah" jawan Zai

Aku Butuh Bukti Bukan JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang