05. Awal pertemuan

123 92 69
                                    

Hai gays

Apa kabar ?

Pasti baik lah ya

***

"Cinta yang sebenarnya adalah ketika mencintai seseorang tanpa ada sebab. Seperti cinta ku padamu, melalui cinta pandangan pertama"

~Marcell Sagara Bagaskara~
.
.
.

Semua murid yang ada di dalam aula pun mulai pergi dari sana, karena acaranya sudah selesai. Dan sekarang Zahra berjalan bersama kedua sahabat barunya yaitu Kia dan Riska

Para inti Aodra Geng pun keluar dari aula, berjalan bersama-sama, tapi Zein keluar terlebih dahulu

"Zah" suara yang begitu tidak asing di telinga Zahra hingga membuat Zahra, Kia, dan Riska menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah belakang

"Apa" tanya Zahra

"Dahi Lo kenapa ?" Tanya balik Zein

"Jatuh tadi" jawab Zahra dengan singkat

"Udah di obatin?"

"Belum"

Zein pun menggenggam tangan Zahra dan membawanya ke arah UKS

"Eh, mau apa Lo" tanya Zahra dengan kaget

"Obatin luka Lo" jawab Zein

"Tenang Ris" batin Riska

"Zahra mau di bawa ke mana Ris" tanya Kia dengan penasarannya

"UKS, gitu aja Lo gak tau Ki" jawab Riska dengan sebel

"Hehehe" Kia pun hanya bisa tertawa lirih

***

Ruangan yang begitu sunyi, di sana hanya ada Zahra dan Zein. Mereka berada di UKS, untuk mengobati luka yang ada di dahi Zahra

"Zen" Zahra pun membuka suara agar tidak sunyi

"Hmm" Zein pun mengucapkan kata andalannya

"Lo kenapa si, gini banget ke gue. Lo sebenarnya siapa si" terasa sangat aneh jika orang yang baru kita kenal sangat perhatian kepada kita, itulah yang Zahra rasakan saat ini   

"Gue di takdir kan untuk menjaga Lo. Gue bakal jaga Lo semampu gue. Meskipun nyawa taruhannya" jawab Zein dengan mengobati luka nya Zahra

"Tapi gue gak butuh janji Zen. Gue dah muak dengan semua janji orang" Zahra pun berbicara dengan menatap tatapan kosong ke arah depan

"Gue tau itu, karena Lo punya trauma. Gue bakal buktiin suatu saat nanti" ucap Zein tersenyum manis di depan wajah Zahra

Dan mereka pun saling bertatapan. Mata Zahra yang tidak bisa berbohong jika ia sedang sedih dan mata Zein yang begitu indah

"Gue harap Lo bisa buktiin janji Lo" Zahra yang melihat senyuman Zein pun ikut tersenyum tanpa ia sadari

Zein pun sudah mengobati luka di dahi Zahra dan langsung berdiri dan menata rapi obat-obatan nya. Dan berjalan menuju pintu untuk pergi dari ruang UKS

"Eh Lo yang bawa gue kesini, Lo malah ninggalin gue" ucap Zahra

"Agya"

Aku Butuh Bukti Bukan JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang