VOTE BEFORE YOU READ ~ THANKS
Note: Perubahan gender, marga, ciri visual pada beberapa karakter, serta beberapa perubahan yang dilakukan didalamnya untuk menyesuaikan dan melengkapi jalan cerita.
Warning!! Typo. Gaje.
𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆!! 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐔𝐍𝐒𝐔𝐑 𝐃𝐄𝐖𝐀𝐒𝐀 𝟏𝟕+ 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐃𝐈𝐇𝐀𝐑𝐀𝐏𝐊𝐀𝐍 𝐁𝐈𝐉𝐀𝐊 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀!! 𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐔𝐍𝐆 𝐉𝐀𝐖𝐀𝐁 𝐉𝐈𝐊𝐀 𝐀𝐍𝐃𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀 𝐊𝐄𝐓𝐀𝐆𝐈𝐇𝐀𝐍.
𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝐖𝐈𝐓𝐇𝐎𝐔𝐓 𝐏𝐄𝐑𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍! 𝐉𝐄𝐋𝐀𝐒?
Jeff duduk di tepi ranjang, dan mengamati Barcode, panasnya sudah agak turun dan lelaki cantiknya itu tidur seperti bayi, entah kenapa dan sejak kapan dia merasa kalau lelaki kecil ini menjadi begitu penting baginya.
Mungkin karena kedekatan mereka selama ini, Jeff tidak pernah membiarkan orang lain sedekat ini dengan dirinya.
Tiba-tiba bunyi getaran disamping ranjang mengejutkan Jeff, ponsel kecil itu bergetar dan Jeff mengernyitkan keningnya, ponsel milik Barcode? Dia baru pertama melihatnya, karena Barcode tidak pernah menggunakannya di depannya.
Dan yang terlintas pertama kali di otak Jeff ketika melihat ponsel itu adalah, dia harus membelikan Barcode ponsel yang lebih baik.
Ponsel itu terus bergetar, rupanya penelpon di seberang sana tidak mau menyerah, Jeff meraih ponsel itu karena tidak mau getarannya mengganggu Barcode yang sedang tertidur lelap.
Suster Anita?
Jeff mengernyit membaca nama penelpon di ponsel itu, sebelum mengangkatnya,
"Barcode?", suara diseberang telephone langsung menyahut cemas, "maafkan aku karena menelepon, aku cemas karena kau sudah dua hari tidak kemari dan tidak ada kabar sama sekali darimu, padahal kau tidak pernah melewatkan satu haripun, apakah kau baik baik saja?"
Jeda sejenak, Jeff ragu untuk bersuara, tetapi kemudian dia bersuara,
"Maaf, Barcode sedang tidur", ketika Jeff bersuara, dia mendengar suara terkesiap diseberang sana, sepertinya lawan bicaranya sangat terkejut mendengar dia yang menyahut,
"Oh...maaf....", suster Anita tampak kehilangan kata-kata.
"Barcode sedang sakit, dua hari ini dia demam tinggi, mungkin besok saya akan memberitahunya kalau anda menelepon", lanjut Jeff tenang dan tanpa memperkenalkan dirinya, tentu saja dia tidak berniat memperkenalkan dirinya.
"Oh, baiklah, terimakasih", suara diseberang terdengar sangat gugup, lalu telepon ditutup dengan begitu cepat sehingga Jeff mengernyit.
Ada yang aneh, wanita diseberang itu memang kaget mendengar suaranya, tetapi tidak ada kesan bertanya-tanya mendengar suara Jeff yang menjawab telepon.
Apakah wanita diseberang itu mengetahui siapa Jeff? Dan apa yang dimaksud dengan datang setiap hari dan tidak pernah melewatkan satu haripun? Datang kemana? Untuk apa?
YOU ARE READING
A Romantic Story About Barcode // JeffBarcode // JeffCode //Kimchay
Fanfiction𝐉𝐄𝐅𝐅𝐁𝐀𝐑𝐂𝐎𝐃𝐄 𝐚𝐝𝐝𝐢𝐜𝐭 ? 𝐉𝐞𝐟𝐟𝐁𝐚𝐫𝐜𝐨𝐝𝐞 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐞𝐫 𝐚𝐲𝐨 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚𝐭. 𝐒𝐩𝐞𝐜𝐢𝐚𝐥 𝐟𝐨𝐫 𝐲𝐨𝐮. 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐤𝐞 𝐀 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐭𝐢𝐜 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐛𝐲 𝐒𝐚𝐧𝐭𝐡𝐲 𝐀𝐠𝐚𝐭𝐡𝐚. "𝑯�...