Mulai hilang kendali

572 56 21
                                    



VOTE BEFORE YOU READ ~ THANKS









Note: Perubahan gender, marga, ciri visual pada beberapa karakter, serta beberapa perubahan yang dilakukan didalamnya untuk menyesuaikan dan melengkapi jalan cerita.









Warning!! Typo. Gaje.









𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆!! 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐔𝐍𝐒𝐔𝐑 𝐃𝐄𝐖𝐀𝐒𝐀 𝟏𝟕+ 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐃𝐈𝐇𝐀𝐑𝐀𝐏𝐊𝐀𝐍 𝐁𝐈𝐉𝐀𝐊 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀!! 𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐔𝐍𝐆 𝐉𝐀𝐖𝐀𝐁 𝐉𝐈𝐊𝐀 𝐀𝐍𝐃𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀 𝐊𝐄𝐓𝐀𝐆𝐈𝐇𝐀𝐍.















𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝐖𝐈𝐓𝐇𝐎𝐔𝐓 𝐏𝐄𝐑𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍! 𝐉𝐄𝐋𝐀𝐒?



















Ruangan itu sangat sunyi, hanya suara alat-alat penunjang kehidupan yang berbunyi secara teratur.





Barcode duduk disana, disamping ranjang Nakunta, menatap Nakunta yang terbaring dengan damai.





Dua jam lagi operasi ginjal Nakunta akan dilaksanakan.





Kau harus kuat bertahan ya? demi aku kau harus bertahan, kau harus bertahan, demi aku Nakunta...





Berkali-kali Barcode merapalkan kata-kata itu seperti sebuah doa yang tidak ada putus-putusnya.





Nakunta tampak lebih kurus, dan pucat, dan begitu diam, tetapi Barcode meyakini masih ada kekuatan hidup yang tersembunyi di dalam tubuh Nakunta, Barcode mempercayainya. Barcode percaya kepada Nakunta, seluruh harapannya masih bertumpu kepada kepercayaannya itu.





Kemungkinan keberhasilan operasi itu adalah 40:60, dan Barcode bergantung kepada 40% itu.





Dia percaya Nakunta adalah lelaki yang kuat, buktinya dia sudah berhasil bertahan sampai sejauh ini.





Suster Anita masuk ke dalam ruangan, dan menyentuh pundak Barcode.





"Kondisinya stabil Barcode, aku yakin dia akan berhasil melalui ini semua."





"Iya suster, Nakunta pasti kuat."





Suster Anita mengecek denyut nadi Nakunta  lalu menatap Barcode seolah teringat sesuatu.





"Bagaimana kau berpamitan dengan Tuan Jeff?"





Barcode merona.





"Aku bilang menemani teman yang akan melahirkan," gumamnya pelan, merasa berdosa karena tidak biasa berbohong.





Hari ini hari minggu, Jeff kebetulan berencana melewatkan waktunya seharian dengan Barcode.





Tetapi dengan alasan palsu dan kebohongan yang terbata-bata, Barcode berhasil membuat Jeff melepaskannya.





Meskipun dahi Jeff tampak berkerut curiga ketika Barcode berpamitan tadi pagi.





"Kalau begitu kenapa kau tak mau kuantar?" kejar Jeff tadi pagi ketika Barcode menolak tawarannya.





"Karena temanku ini mengenalmu sebagai bosku, nanti dia bisa mengetahui semuanya." jawab Barcode cepat-cepat.





A Romantic Story About Barcode // JeffBarcode // JeffCode //KimchayWhere stories live. Discover now