Chapter 1

193 7 5
                                    

Selamat siang semua nya!
Apa kabar untuk hari ini?

Kalian baca cerita ini lewat jalur apa nih?
Jalur darat atau jalur langit?
Heheh Candaaa..

Yuk spam absen dulu 😊👇

Jangan lupa vote and coment ya!!

Selamat datang di cerita Rafael..

Di sini kalian semua akan melihat bagaimana kisah kehidupan seorang Rafael...

SELAMAT MEMBACA ^_^

***
Kaki jenjang nya melangkah di koridor sekolah dengan lambat dan pasti. Wajah tampan nya yang menjadi idaman para perempuan membuat nya terlihat sangat keren di tambah lagi dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancung nya.

Dia Rafael Putra Wijaya.

Seorang pemuda yang memiliki sifat pendiam dan terbilang unik.

Wajah nya tampan, kulit nya putih serta tubuh nya yang atletis.

Ia merupakan pemuda yang selalu berambisi untuk menjadi yang paling pintar seantero sekolah SMA bakti mandiri.

Rafael menatap lurus ke depan dengan tatapan datar, mata tajam nya menghunus tajam ke arah lawan yang menatap nya.

"COWOK GILA!!"

Rafael memejamkan sejenak mata nya, gadis stres itu datang lagi. Entah kenapa gadis itu selalu saja merepotkan nya.

"huh~ huh~, anjir! Lo jalan cepet banget sih!" kesal gadis tersebut. Nafas nya tidak stabil karna berlari dari arah parkiran menuju koridor sekolah, ia mengusap keringat yang membasahi dahi nya.

"maksudnya apa sih?! Kok lo ninggalin gue gitu aja!" ketus nya dengan tatapan sinis.

Rafael hanya diam seraya memasang wajah lempeng nya membuat gadis yang berada di depan nya menggeram marah.

"kenapa gak jawab sih?!"

"diem!" tekan Rafael dengan wajah datar serta tatapan tajam.

Yanra Aprilia gaury gadis cantik dengan segala pesona, gadis tomboy yang menjelma menjadi reog jika diri nya di usik oleh seseorang, gadis berambut panjang dengan segala kepintaran nya. Gadis konyol yang sangat membenci seorang Rafael hanya karna hal kecil.

"yanra. Stop usik kehidupan gue!" tekan Rafael. Mata nya menatap yanra dengan tatapan tajam.

"heh! Dasar cowok gila! Ngaca woyy! Kemarin lo yang udah rusakin sepeda gue sampe sepeda gue yang bernama pinky rusak." dumel yanra.

Rafael berdecak pelan "gue bakalan ganti rugi."

Yanra bersedekap dada seraya memandang konyol ke arah Rafael yang hanya diam seperti patung.

"gue gak butuh duit lo! Gue butuh nya lo minta maaf sama pinky karna lo udah berani banget bikin ban nya copot!" sarkas nya.

Rafael menatap datar ke arah yanra. "gak salah, cuma cewek stres yang bilang kaya gitu."kata Rafael , pemuda itu pun langsung melenggang pergi dengan santai.

Rafael (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang