Chapter 37

16 2 2
                                    

Halo!

Apa kabar temen-temen semua nya?
Semoga baik ya!

Jangan lupa vote and coment ya temen-temen!

SELAMAT MEMBACA :)

***

Tok tok tok!

Ceklek!

Meta menatap malas ke arah rafael yang berdiri tegak di depan pintu kamar nya.

"ngapain lo?"tanya nya dengan tatapan sinis.

Raut wajah rafael masih datar tanpa ekspresi apapun."gue minta maaf."

"gak!"

"dosa lo!"

"bodo amat! Salah lo sendiri, siapa suruh ngebentak gue."ketus meta.

"ck, mangkanya gue mau minta maaf sama lo."balas rafael.

Sebenarnya rafael sangat malas meminta maaf kepada meta karna ujung ujungnya gadis itu akan kepedean dan selalu menganggap bahwa rafael lah yang salah.

"gue gak mau maafin lo."ujar meta.

"yaudah."ketus rafael, kaki jenjang nya langsung berjalan pergi meninggalkan meta dengan mulut menganga.

"huaaa!! Bunda!"pekik meta.

Sedangkan rafael hanya terkekeh geli seraya menuruni tangga menuju ke meja makan.

"jangan ngeledek adek nya terus raf."tegur naya.

"meta nya yang Ngeselin bun, aku udah minta maaf dia nya gak mau maafin."jelas Rafael.

"di bujuk dong."ucap naya.

Rafael berdecak kesal."ck, males bun.."

"gak boleh gitu raf.."ujar naya.

Dengan terpaksa Rafael memutar arah dan melenggang pergi menuju ke kamar meta untuk meminta maaf dan membujuk adiknya itu.

Meta menatap angkuh ke arah rafael seraya tersenyum meledek.

"ngapain lagi lo?"tanya nya dengan nada ketus.

Rafael berdecak pelan."maaf ta, maafin gue."ketusnya.

"gak ikhlas lo."ucap meta.

Wajah yang mula nya datar, kini menampilkan senyum terpaksa nya, rafael tersenyum paksa."gak kok."

Melihat senyum kakak nya yang amat lucu membuat meta tertawa geli. "hahaha, oke deh gue maafin."

"serius?"

"iyalah."

Rafael mengusap dadanya dan mulai bernafas lega.

"ini juga karna di suruh yanra."ucap rafael.

"yanra?"

Rafael mengangguk.

"tadi dia yang nyuruh gue ngucapin kata maaf."

Rafael (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang