Happy Reading!
Dave memasang jam tangannya lalu berbalik menatap Jack.
"Apa tuan ingin ditemani?" tanya Jack sembari menyerahkan ponsel tuannya.
"Tidak. Kau di rumah saja dan jaga Adeline!" ucap Dave lalu menyimpan ponselnya dan melangkah keluar dari ruang kerjanya.
"Apa Adeline sudah tidur?" tanya Dave menuruni tangga.
"Nyonya sudah berada di kamarnya, tuan." ucap Jack mengikuti langkah tuannya di belakang.
"Cek cctv dan pastikan wanitaku tidur tepat waktu!" titah Dave datar.
Jack mengangguk. "Baik tuan."
Dave melangkah keluar dari rumah dan menuju mobilnya.
"Akan ada dua mobil yang mengikuti tuan di belakang." ucap Hero setelah menyerahkan kunci mobil.
Dave segera masuk dan melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah.
Dave tiba di sebuah club tempat pesta diadakan.
"Dave, kau datang?" Sapa seorang wanita dengan pakaian acak-acakan. Wanita itu pasti sudah mabuk.
Dave menatap penampilan Hera lalu melangkah pergi. Lagipula niat awalnya datang bukan untuk berpesta namun untuk menemui seseorang yang akan hadir di pesta ini.
Setelah meneliti setiap tamu, akhirnya Dave berhasil menemukan pria yang ia cari.
"Aku tahu kau pasti akan datang, Dave Cakrayasa." sapa Gery saat Dave berdiri tepat di sampingnya.
Tanpa basa basi Dave segera mengeluarkan cek senilai 50 milyar.
"Pastikan barang itu sampai tepat waktu." ucap Dave membuat Gery menyeringai lalu mengambil cek itu.
"Percayakan saja padaku." ucap Gery lalu menyimpan cek yang diberikan oleh Dave.
Dave mengedarkan pandangannya lalu berniat pergi saat melihat beberapa wanita menatap ke arahnya.
"Sebelum pergi, sebaiknya kita minum dulu. Anggap saja sebagai perayaan kerja sama kita." ucap Gery lalu memberikan segelas minuman kepada Dave.
Dave menerima gelas itu, lalu_
Ting
Gery menyeringai saat Dave menghabiskan minuman darinya.
"Jack akan memeriksa hasil kerjamu." ucap Dave lalu meletakkan gelas dan bersiap pergi.
"Saranku sebaiknya kau segera mencari jalang dan menyeretnya ke kamar." ucap Gery lalu menunjukkan seringainya membuat Dave mengepalkan tangannya lalu bergegas pergi dari sana.
"Sialan." Dave mendorong beberapa wanita yang berusaha menghalangi langkahnya.
"Tuan."
"Singkirkan mereka!" titah Dave saat anak buahnya datang.
Dave segera keluar dari tempat terkutuk itu dan bergegas memasuki mobilnya.
"Sial." maki Dave saat merasakan tubuhnya memanas dan kejantanannya mulai mengeras.
Tanpa peduli apapun lagi, Dave segera menekan pedal gas mobilnya agar secepatnya tiba di rumah.
Sedang di rumah, Adeline yang terbangun bersikeras untuk dibukakan pintu karena ia sangat lapar.
"Aku berjanji hanya makan, jadi tolong buka pintunya." pinta Adeline memelas.
"Baiklah nyonya. Tapi setelah makan, nyonya harus kembali ke kamar."
YOU ARE READING
ADELINE : Live Again To Change The Future
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Di kehidupan pertamanya, Adeline sangat bodoh dan begitu mempercayai sahabatnya, Rossa. Saat Rossa mendorongnya untuk terus mengejar cinta Dave Cakrayasa, Adeline pun menurut tanpa tahu bahwa Rossa hanya memanfaatkan diri...