🍃Adeline_21

58.3K 4.1K 151
                                    

Happy Reading!

Adeline menyambut kedatangan Dave dengan senyum lebar. Sedang Dave hanya mendengus pelan.

"Kau sudah lihat mobilmu?" tanya Adeline antusias.

"Ya."

"Kau suka?" tanya Adeline dengan senyum lebar.

"Tidak."

"Tapi aku suka dan jangan berani menganti warnanya." ucap Adeline memperingati.

Dave mengangguk lalu berlutut dan memeluk perut Adeline.

"Bagaimana kabarnya?"

"Tidak pernah sebaik ini." jawab Adeline.

Dave mengangguk lalu mengecup perut Adeline beberapa kali. "Dia sudah lebih besar." ucap Dave mengamati perut Adeline.

"Kau benar, beberapa bulan lagi dia pasti akan menendang perutku." ucap Adeline dengan senyum manis.

Dave ikut tersenyum. "Aku tidak sabar untuk merasakan tendangannya." ucap Dave lalu berdiri.

"Sudah makan?" tanya Dave merangkul pinggang Adeline memasuki rumah.

"Sudah." jawab Adeline lalu melirik reaksi Dave tentang cat rumah yang ia pilih.

"Baguslah."

Adeline mengernyit. Kenapa tidak ada reaksi apapun dari Dave. Apa pria itu tidak merasakan adanya perubahan.

"Kau sudah minum susu?"

Adeline mengangguk.

"Vitamin?"

"Sudah juga."

Dave menatap Adeline lalu menarik wanita itu masuk ke dalam kamar.

"Dave, apa kau tidak merasakan sesuatu yang aneh?" tanya Adeline pelan. Ia sudah bersusah payah memikirkan cara agar Dave kesal tapi kenapa pria itu tidak bereaksi apapun.

"Tidak."

Adeline berdecak. "Mungkin ada sesuatu yang berubah selain warna mobilmu?"

Dave tersenyum. "Ini rumahmu. Terserah mau diapakan. Aku tidak akan protes." ucap Dave lalu mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya.

Adeline mengernyit. Itu seperti__

"Besok kita akan menikah dan ini cincin lamaranku." ucap Dave santai lalu memasangkan sebuah cincin berlian ke jari manis Adeline.

"Kau sebut ini lamaran?" tanya Adeline kesal.

Dave mengangguk. "Cincinnya mahal."

Bukk

"Ck!" Adeline berdecak kesakitan setelah memukul Dave.

Dave segera menarik lengan Adeline lalu membawa wanita itu ke dalam pelukannya.

"Kita akan menikah besok dan tidak ada bantahan." ucap Dave membuat Adeline diam lalu teringat sesuatu

"Bagaimana dengan syarat yang aku ajukan?"

"Orang tuamu akan datang besok."

"Lalu tentang Rossa?" tanya Adeline lagi.

"Mereka tidak tinggal di rumahmu lagi." jawab Dave.

"Lalu di mana mereka tinggal?"

"Aku memgembalikan semua aset mereka." ucap Dave membuat Adeline melotot.

"Kau mengembalikan aset mereka? Sungguh anda sangat baik hati tuan Dave Cakrayasa." sinis Adeline lalu memberontak melepaskan dirinya dari pelukan Dave.

ADELINE : Live Again To Change The FutureWhere stories live. Discover now