pertengkaran

17 12 7
                                    

Makasih udah vote kak💗

***

"Ra lo kok bisa terlambat sampe di hukum."tanya olivia kepada amora.mereka kini menuju ke kantin setelah mengantar amora ke kelas untuk menaruh tasnya.

"Cuma telat bangun doang ol."balas amora tapi olivia menihat mata amora kalo ia berbohong.

"Mata lo kok bengkak."olivia meresa curiga kepada amora.tidak biasanya amora seperti ini.

"Abis nonton anime yang mengandung bawang."balas amora.ia berusaha agar olivia tidak curiga.

"Wibu."ejekan olivia sambil terkekeh ringan, itu membuat amora meresa kesal.ia ingin sekali merobek mulut sahabatnya itu.

"Diem lo.engga ada urusanya sama lo.seterah gue mau nonton anime atau apapun itu."amora memutar bola matanya dan menatap ke arah lain.amora melihat siswa kemarin yang mengambil tempat duduk di kantin.amora menghenbuskan nafas kasar.apa mereka akan macam macam lagi?

"Heh anak baru!"serentak rina membuat yang lain melihat ke arah mereka.mereka sepertinya ingin bertengkar.

"Apa."jawab dingin amora yang tidak mengeluarkan ekspersi.

"Lo kok bisa deket sama ketua osis itu."rina tepat di depan amora.ia kini melipat kedua tangannya sambil menatap amora dari atas sampai bawah.

"Gue cuma tememan doang." Dari kata kata rina amora sudah mengerti kalo rina emosi karena amora dekat dekat dengan varo ketua osis itu.

"gue engga percaya. Masa kalo temen sampe di kasih topi sama varo biar lo engga kepanasan"

"Yaudah kalo lo engga percaya. bukan urusan gue juga kan"balas amora sambil amora menaik kan satu alisanya.

"BERANI LO SAMA GUE."rina sudah sangat emosi.kali ini baru ada murid lain yang berani dengannya,biasanya tidak ada yang berani,karena rina anak dari kepala sekolah ini.

"Hmm kalo iya emang kenapa?"balas amora dengan senyum tipis.ia sangat ingin menangtang rina.

"BANGSAT LO."rina ingin menampar amora tapi amora sudah dulu menepis tangan rina sehingga niat nya ingin menampar amora tidak terjadi.

"Tangan lo kotor.gue engga sudi di tampar sama lo."amora tersenyum tapi senyuman itu bukan sebuah ketulusan melainkan menangtang.

Rina berdecak sebal.kali ini harga dirinya sudah di injak oleh amora.

Olivia hanya tercengang.sudah lama ia tidak melihat amora melawan seseorang yang berurusan dengannya."pedes banget omogan lo ra"olivia mengeleng geleng heran.

Amora tersenyum"gimana mbak"

"BERISIK LO."vania memukul pipi amora.rasa sakit menjalar dan bagian mulut amora robek hingga berdarah.

Amora berdecak sebal tapi amora masih tetep tenang.sudah biasa ia di perlakukan seperti ini jadi tidak heran.

"BANGSAT LO."olivia tidak terima kalau sahabatnya di perlakukan seperti itu.

"Napa lo marah?, salah sendiri temen lo"

"Lo nangtangin gue juga?"tanya amora kepada vania.

"Iya lah.lo udah buat sahabat gue kayak gini.gue engga terima."balas vania tapi tanpa aba aba amora memukul pipi vania.sangat sakit rasanya.pukulan amora sangat sakit di bandingkan dengan vania.

"LO BEBER BENER."rina hendak mendorong amora tapi amora dengan cepet mengelak dan berakhir rina terjatuh.

"Kasihan yah"amora terkekeh ringan.

Vania hendak menampar amora tapi dengan sigap olivia menahan tangan vania untuk tidak menampar amora.tanpa ada rasa sedikit pun kasihan, olivia memutar tangan vania hingga vania merenggek kesakitan.

"BERANINYA LO NAMPAR AMORA,HABIS LO SAMA GUE."

Amora tersenyum"udah ol tangan dia nanti patah engga bisa nanpar sama pukul orang lagi. Kasihan dia cuma bisa itu" Amora terkekeh geli.

Olivia tersenyum tipis.lalu ia melepas kan tangan nya vania dan mereka melarikan diri begitu saja.

"Gitu doang?"

"Ra bibir lo"olivia menyentuh bibir amora.amora meringgik kesakitan.

"Sakit bego"

"Hehe maap.kita ke uks sekarang."lalu olivia menarik tangan amora menuju ke uks.

Saat ini orang orang bubar.mereka sangat puas ada yang berani seperti itu ke rina,tapi di sisi lain bara dan teman temannya melihat itu semua.

"Gokil itu cewe."kevin mengeleng geleng tidak nyangka.

"Eh bukannya itu murid baru kenarin yang di kelas lo kan er."tanya gilang.kini semuanya menatap erlangga.

"Hmm.namanya amora victoria"

"Cantik juga"ucapan kevin langsung di susul oleh gilang yang menaboknya.

"SAKIT"

"Jangan mulai lagi lo,dasar fakboy."gilang menatap sinis kevin.

"Gue heran emang olivia kenal amora?"tanya erlangga membuat yang lain berfikir.

"Mereka sahabatan."ucapan bara membuat yang menatapnya.

Kevin mengedipkan beberapa kali matanya"lo tau dari mana?"

"Gue udah ketemu sama amora langsung"balas bara membuat yang lain terkejut.

"Gile lo langsung kenalan"gilang menggeleng heran kepada bara.

"Itu juga engga sengaja."bara melipat tangan nya sambil bersender di tembok

'Tadi rina bilang kalo varo ngasih topi ke amora.kok gue kesel,engga mungkin gue suka dalam satu hari.'bara menghembuskan nafas kasarnya.

***

Sekarang Jam istirahat ke dua.Amora dan olivia ingin ke katin tapi ada penggumuman membuat jalan mereka terhenti.

" maaf menganggu.untuk Amora victoria.kamu di panggil untuk segera pergi ke ruang bk sekarang"

Amora memutar bola mata nya.ia sudah menduga kalo ini bakal terjadi.

"Ngadu mulu itu anak,mentang mentang dia anak kepala sekolah"olivia berdecak sebal.

"Udah.lo temenin gue ke ruang bk yah"tanpa banyak pikir panjang olivia menganggu.sekarang mereka pergi ke ruang bk.

***

Amora dan olivia langsung duduk di sofa empuk dan di sana sudah ada kepala sekolah,guru bk,rina dan vania.

"Kenapa kamu melakukan itu"tanya guru bk

"Saya engga mungkin ngediamin dia begitu saja bu-"ucapan amora langsung terpotong oleh kepala sekolah.

"Gara gara kamu,anak saja jadi seperti ini.kamu ini murid baru udah buat masalah aja."ucapan deon ia tidak bisa diam sahaja ketika putrinya di perlakukan seperti itu.

"Bukan saya tapi anak bapak yak kurang ajar kepada saya"amora melipat kefua tangannya.ia bebar benar tidak panik.

Dengan emosi yang meluap luap"BERANI KAMU SAMA SAYA.SAYA BISA PANGGIL ORANG TUA KAMU KE SINI"

"Boleh."

Mereka kaget biasanya anak lain akan takut tapi berbeda dengan amora.

"Lagian saya engga bersalah."jawab amora dengan santai.

"Lo punya bukti juga engga"balas rina dengan tawanya yang bergelegar.

Pintu terbuka tampak seseorang yaitu bara."saya punya buktinya"lalu bara memperlihatkan video di ponselnya.di sana di tunjukan semua semua kejadiannya."saya sengaja merekam ini semua."

"Bar lo ngapain sih"tanya kevin ia heran kepada bara yang terus merekam kejadian itu.

"Berisik.gue lagi ngerekam.lo tau kan rina anak yang licik."balas bara yang masih merekamnya.

Rina menundukan kepalanya.kini ia sangat malu.pasti ayahnya sangat marah kepadanya.

"RINA"serentak deon langsung membuat rina mematung.

***

Makasih kak udah baca,semoga suka yah.aku minta maaf karena baru up sekarang hehe,soalny mager.

19 Febuari 2023

Tiga Hati?Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora