- Pilih lah salah satu, Menderita, Perang, Hancur, atau Mati -
༶•┈┈⛧┈♛❃♛┈⛧┈┈•༶
Laskara Fardan, takdir kehidupannya yang selalu saja menghindar dari sebuah kebahagiaan dan juga perdamaian. Hidupnya yang selalu di selang-selingi berbagai macam permasa...
❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️ Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
~🥀🥀🥀~
"Oke, disini gue mau menyampaikan tentang apa yang gua alami dua hari yang lalu. Dan sebenarnya, gue mau bilang hal ini sedari awal, cuman gue nunggu waktu yang tepat buat cerita ke kalian semua," ucap Bryan Adhitama, Leader dari Black Moon.
"Sebelum lanjut, gue mau tanya ke kalian semua. Adakah disini yang menerima surat atau amplop berwarna merah?" Tanya Bryan.
Brak
Pintu terbuka cukup keras, semua orang yang ada di sana pun langsung teralihkan pada dua manusia yang baru saja masuk ke dalam basecamp.
"Sorry, telat. Jalanan macet," ucap Gio dengan nafas yang memburu karena dia dan Fardan sehabis berlari.
"Besok lagi jangan telat, udah sana duduk." Perintah Bryan. Kemudian Bryan kembali pada topik awalnya.
"Baik, bisa kita lanjutkan?" Lalu semua orang yang ada disana mengangguk.
"Jadi untuk pertanyaan yang tadi. Adakah diantara kalian yang menerima surat atau amplop berwarna merah?" Bryan mengulangi pertanyaannya.
"Amplop merah?" Gumam Fardan mengernyit bingung.
"Kayak gimana amplop nya?" Tanya Rain Alfarizi—salah satu anak Black Moon yang menempati posisi sebagai Hacker di organisasi tersebut.
Bryan lalu mengeluarkan sebuah amplop berwarna merah lalu ia berikan kepada Fardan. "Amplopnya kayak gini. Ini gue dapat dari 2 hari yang lalu." Ucap Bryan.
Gio dan Rain lalu mengamati amplop berwarna merah tersebut dengan kening mengerut, seperti Gio, dirinya merasa tidak asing dengan amplop yang di bawa oleh Fardan itu.
"Kok kayak nggak asing ya? Kek pernah aja gitu liat amplop modelan kek begitu." Ucap Gio membatin.
"Ini..." Fardan sejenak mengingat akan sesuatu hal, begitu menyadari bahwa amplop tersebut sama persis dengan amplop yang di temukan di teras rumahnya pun lantas langsung berucap.
"Oh! Barusan gue lihat ini amplop di teras rumah. Tapi amplopnya ada tulisannya kalau itu amplop buat Firdan." Ucap Fardan setelah mengingat dengan keras.
"Berarti... Big Bos juga?" Batin Bryan mulai was-was.
"Bry, emang isi dari amplop itu apa?" Tanya Elang. Elang Samudera, salah satu anggota Black Moon serta Bos dari suatu organisasi Mafia.
"Lo baca sendiri. Gue juga bingung sama isinya." Jawaban dari Bryan tersebut sedikit membuat Elang menatapnya dengan sorot mata yang penuh dengan berbagai pertanyaan.
Lantas, Elang meminta amplop berwarna merah tersebut dari Fardan. Kemudian ia membuka amplop tersebut dan mengeluarkan selembar kartu berwarna hitam dengan tulisan yang berwarna gold memberikan kesan yang identik bahwa kartu tersebut di berikan pada orang-orang tertentu.
