05. Mata-mata

49 23 11
                                    

❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️
Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih.

❤️Selamat datang di cerita Laskara's and Friends❤️Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~🥀🥀🥀~

Di ruang tamu, Firdan dan Papa nya sedang mengobrol bersama di temani dengan secangkir kopi susu yang menjadikan suasananya lebih baik dan bagus. Sedangkan Fardan, laki-laki itu tengah sibuk bermain dengan kucing yang berwarna oren kecoklatan.

"Ramon, tangkap!" Fardan melempar mainan kucing dan segera kucing itu berlari mengejar mainannya.

"Bawa sini," ucap Fardan. Seperti tahu apa yang di perintahkan oleh Fardan, kucing yang bernama Ramon itu berlari menghampiri tuan nya-ralat, maksudnya babu.

"Pintar." gumamnya lalu memberikan makanan kepada Ramon.

"Kamu setelah ini mau lanjut kemana?" tanya Papa pada Firdan.

Firdan kembali meletakkan minuman nya di meja. "Belum kepikiran sih Pa, cuman Firdan mau nya lanjut di kampus lain selain di Arcana High School. Pengen coba aja di tempat yang baru." ucap Firdan yang mendapat anggukan dari Papa.

"Jurusan?" tanya Papa.

"Kalo jurusan... Firdan pengen ambil jurusan teknik," jawab Firdan.

Papa sekali lagi mengangguk, kemudian ia menepuk pundak sang anak guna memberikan support kepadanya. "Kalo gitu, terus tingkatkan bakat mu di bidang teknik, dan terus belajar hingga sukses nanti." ucap Papa.

Firdan lantas tersenyum, "Makasih Pa!"

"Pa! Kalo pulang bawa Ramon juga boleh?" tanya Fardan membawa kucingnya lalu ia berjalan menghampiri Papa dan juga kakak nya itu.

"Apa lo bilang? Mau bawa kucing itu pulang?" terka Firdan sembari menatap sinis kucing oren yang di bawa oleh Fardan.

"Kalo iya, masalah buat lo?!" ketus Fardan.

Firdan dengan cepat menggeleng. "Nggak! Jangan pernah bawa kucing itu ke rumah!" tegas Firdan.

"Idih? Kenapa lo? Terserah gue lah mau bawa ini kucing pulang, lagian juga nih kucing lucu gitu," gertak Fardan.

"Di bilangin jangan ngebantah!" geram Firdan menahan kesalnya. Sebab, dirinya takut dengan kucing, terlebih ia semasa kecilnya dulu sering kali mendapat beberapa cakaran dari kucing, oleh karena itu Firdan tak lagi menyukai kucing. Walaupun kucing itu tak pernah mencakar, tetap saja Firdan masih anti sekali dengan kucing.

"Kenapa lo? Ini kucing kalem, ganteng lagi. Terus apanya yang kurang?!" tanya Fardan.

"Suka cakar," imbuh Firdan.

Fardan mengernyit heran, "Cakar? Dari mana nih kucing suka cakar?"

"Nggak, pokoknya jangan pernah bawa itu kucing ke rumah kita! Gue nggak mau ya di cakar lagi sama kucing modelan kek gitu," tolak Firdan keras.

LASKARA'S ADVENTUREWhere stories live. Discover now